2.3.3. Fungsi Motivasi
Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin tinggi motivasinya akan semakin tinggi kesuksesan, aktif, konsentrasi
tertuju pada pelajaran, giat membaca untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Sebaliknya, mereka yang motivasinya rendah tampak acuh tak acuh, mudah putus
asa, konsentrasinya tidak tertuju pada pelajaran, suka mengganggu kelas, sering meninggalkan pelajaran, akibatnya mengalami kesulitan belajar. Jadi, motivasi
yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar Djamarah, 2008 : 157.
Menurut Sardiman 2011 : 85, terdapat tiga fungsi motivasi, yaitu: 1. Mendorong manusia berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Menentukan arah perbuatan, kearah tujuan yang hendak dicapai. Sehingga
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Selain itu motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang
baik. Adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
2.3.4. Sifat Motivasi
Menurut Dimyati dan Mujiono 2006 : 90 motivasi seseorang dapat bersumber dari dalam diri individu motivasi intrinsik dan dari luar dirinya
motivasi ekstrinsik. 1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tumbuh dari dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Dalam aktivitas belajar,
motivasi intrinsik sangat diperlukan terutama belajar sendiri. Seseorang yang tidak mempunyai motivasi intrinsik sulit sekali melakukan aktivitas belajar
terus menerus. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajar. Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa
mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan kini dan di masa yang akan datang. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk
mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya,
kemungkinan besar ia akan bermotivasi mempelajarinya. 2.
Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ini
timbul akibat pengaruh dari luar individu, karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain, sehingga dengan kondisi yang sedemikian akhirnya ia
mau belajar. Misalnya seseorang mau balajar karena ia disuruh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap
perilaku seseorang yang ada di luar perbuatan yang dilakukanya.
2.3.5. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar