12
perubahan tersebut bermanfaat secara luas serta mengalami peningkatan secara positif yang bersifat tetap.
2.1.3 Jenis-Jenis Belajar
Menurut Muhibbin Syah 2010: 120 ada 8 jenis dalam belajar siswa. jenis-jenis belajar tersebut antara lain :
1 belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan
pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata. Dalam mempelajarai hal- hal yang abstrak diperlukan peranan akal yang kuat di samping
penguasaan prinsip, konsep dan generalisasi. Termasuk dalam jenis ini misalnya belajar matematika, astronomi, filsafat, dan materi studi agama
tauhid, 2 belajar ketrampilan ialah belajar dengan menggunakan gerakan– gerakan
motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot. Tujuan untuk memperoleh dan menguasai ketrampilan jasmaniah
tertentu. Dalam belajar jenis ini misalnya belajar olahraga dan elektronik, musik, menari, melukis, memperbaiki benda-benda elektronik,
3 belajar sosial adalah pada umunya belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah. Tujuannya untuk
menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah- masalah sosial seperti masalah keluarga, persahabatan dan kelompok.
Selain itu belajar sosial juga bertujuan untuk mengatur dorongan nafsu pribadi demi kepentingan bersama dan memberi peluang kepada
13
oranglain atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan secara berimbang dan proporsional. Bidang studi yang termasuk bahan pelajaran sosial
yakni agama dan PKn, 4 belajar pemecahan masalah adalah belajar menggunakan metode-metode
ilmiah atau berfikir secara sistematis, logis, teratur dan teliti. Tujuanya ialah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk
memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas. Dalam hal ini, hampir semua bidang studi dapat dijadikan sarana belajar pemecahan
masalah. Untuk keperluan ini, guru khususnya yang mengajar eksaka, seperti matematika dan IPA sangat dianjurkan menggunakan model dan
strategi mengajar yang berorientasi pada pemecahan masalah, 5 belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir
logis dan rasional sesuai dengan akal sehat. Tujuannya ialah untuk memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsip–prinsip dan
konsep-konsep. Dengan belajar rasional, siswa diharapkan memiliki kemampuan rasional problem solving, yaitu kemampuan memecahkan
masalah dengan menggunakan pertimbangan dan strategi akal sehat, logis dan sistematis Reber dalam Muhibbin Syah : 2010: 121. Bidang-
bidang studi yang digunakan dalam belajar rasional sama dengan bidang studi belajar pemecahan masalah. Perbedaannya, belajar rasional tidak
memberi penekanan khusus pada bidang studi eksaka. Artinya bidang studi non eksaka pun bisa memberi efek yang sama seperti bidang studi
eksaka dalam belajar rasional,
14
6 belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan yang telah ada. Tujuannya adalah agar siswa
memperolah sikap dan kebiasaan–kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu.
Selain itu, arti tepat dan positif di atas ialah selaras dengan norma dan tata nilai moral yang berlaku, baik yang bersifat religious maupun
tradisional dan kultural, 7 belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai
suatu objek. Tujuannya, agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara
tepat terhadap nilai objek tertentu, misalnya apresiasi sastra dan musik. Bidang-bidang studi yang dapat menunjang tercapainya tujuan belajar
apresiasi antara lain bahasa dan sastra, kerajinan tangan, kesenian, menggambar dan baca tulis Alquran,
8 belajar pengetahuan adalah belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam terhadap suatu objek pengetahuan tertentu. Tujuan belajar
pengetahuan ialah agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang rumit dan memerlukan
kiat khusus dalam mempelajarinya, misalnya menggunakan alat-alat laboratorium.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan pembelajaran disekolah dasar hendaknya memperhatikan jenis-jenis belajar yang sudah ada. Karena
proses belajar memiliki bermacam-macam kegiatan yang memiliki corak berbeda
15
antara satu dengan yang lainnya, baik dalam aspek materi atau model pembelajarannya maupun aspek tujuan dan perubahan prilakunya.
Keanekaragaman jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan siswa akan memperoleh pengetahuan disekolah.
2.1.4 Hasil belajar