Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik Negara BUMN

Badan Usaha Dalam Perekonomian Indonesia 137 c. Merger Merger adalah penggabungan beberapa badan usaha dengan jalan meleburkan diri menjadi satu perusahaan baru. Jadi, merger identik dengan trust. d. Holding Company Holding Company adalah suatu PT yang besar yang menguasai sebagian besar sero atau saham perusahaan lainnya. Meskipun secara yuridis badan usaha yang dikuasai tetap berdiri sendiri namun diatur dan dijalankan sesuai dengan kebijakan PT yang menguasai. e. Concern Sebenarnya concern sama halnya dengan holding company, yaitu memiliki sebagian besar saham-saham dari beberapa badan usaha. Perbedaannya adalah holding company sering berbentuk PT, sedangkan concern sering dimiliki perse- orangan, yaitu seorang hartawan yang mempunyai modal yang amat besar. f. Corner dan Ring Corner dan ring adalah penggabungan beberapa badan usaha yang tujuan mencari keuntungan besar, dengan cara menguasai penawaran barang untuk memperoleh monopoli dan menaikkan harga. g. Syndicat Syndicat adalah kerja sama sementara oleh beberapa badan usaha untuk menjual atau mengerjakan suatu proses produksi. h. Joint Venture Joint venture adalah penggabungan beberapa badan usaha untuk mendirikan satu bentuk usaha bersama dengan modal bersama pula, dengan tujuan untuk menggali kekayaan alam dan mendidik tenaga ahli untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar. i. Production Sharing Production sharing adalah kerja sama bagi hasil antara pihak- pihak tertentu. j. Waralaba Franchise Waralaba merupakan sistem usaha yang tidak memakai modal sendiri, artinya untuk membuka gerai waralaba cukup menggunakan modal milik investor lain. Seorang franchise pembeli usaha waralaba harus memenuhi syarat- syarat khusus yang ditetapkan oleh franchisor perusahaan waralaba, karena pada franchise akan menggunakan merek yang sama dengan franchisor sehingga harus memiliki standar yang sama . Keuntungan yang diperoleh investor waralaba antara lain terhindar dari biaya trial and error, karena sudah terlebih dahulu dikeluarkan oleh pemilik usaha. Wawasan Ekonomi Pada tahun 1 Juni 1999 terjadi merger bank milik negara, yaitu Bank Pembangunan Indonesia Bapindo, Bank Bumi Daya BBD, Bank Expor Impor Bank Exim, dan Bank Dagang Negara BDN menjadi Bank Mandiri. 138 Ekonomi SMA dan MA Kelas XII Wawasan Ekonomi Mulai tahun 1999, pengelolaan BUMN dilakukan langsung di bawah Menteri Negara BUMN. Tugas Mandiri 1. Berikan penjelasan mengenai pengertian merger dan joint venture , sertakan pula contohnya masing-masing 2. Cobalah kamu identifikasikan bisnis waralaba di sekitar tempat tinggalmu?

H. Pengelolaan Badan Usaha

Telah dijelaskan di muka, bahwa badan usaha adalah suatu kesatuan yuridis ekonomi yang mendirikan usaha untuk mencari keuntungan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan pengelolaan yang baik atau diperlukan scientific management . Pengelolaan yang baik harus memiliki prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan badan usaha. Prinsip-prinsip yang dimaksud antara lain sebagai berikut. 1. Seluruh kegiatan usaha ditujukan untuk mencari keuntungan profit motive. 2. Kegiatan usaha dilakukan secara terus menerus atau kontinu. 3. Bersifat tetap artinya tetap menjalankan usahanya dan tidak akan dibubarkan. 4. Berusaha untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya. 5. Persaingan antar badan usaha secara sehat, artinya tidak mematikan salah satu pihak. 6. Keuntungan yang diperoleh untuk pengembangan usaha. Nah, pada subbab ini kamu akan mendapat penjelasan mengenai prinsip-prinsip pengelolaan BUMN dan BUMS. Simaklah pembahasannya berikut ini.

1. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara

Dalam GBHN, sebagaimana juga disebutkan pada UUD 1945 Pasal 33 Ayat 2 dan 3, bahwa pembangunan di bidang ekonomi selalu mengutamakan kemakmuran masyarakat. Oleh karena itu, tujuan didirikannya badan usaha negara adalah untuk melayani kepentingan sekaligus kemakmuran masyarakat. Adapun pengelolaan Badan Usaha Milik Negara BUMN harus memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut. a. Tujuannya tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi lebih bersifat sosial, walaupun dibenarkan mencari keuntungan.