Koperasi Dan Kewirausahaan
157
pengawas tidak memenuhi dari kalangan murid atau siswa, pengawas juga dapat diambil dari guru agar dapat
membimbing para siswa.
d. Permodalan Koperasi Sekolah Sebagaimana koperasi-koperasi lainnya, sumber modal
koperasi sekolah diperoleh dari modal sendiri dan modal dari luar.
1 Modal sendiri, meliputi simpanan pokok, simpanan
wajib, cadangan SHU Sisa Hasil Usaha, dan hibah. 2 Modal dari luar meliputi simpanan sukarela, pinjaman
bank, pinjaman dari koperasi lain, dan sumber lain yang sah.
e. Bagan Organisasi Koperasi Sekolah Untuk menjalankan fungsinya, maka kepengurusan
koperasi sekolah harus dapat bekerja sesuai dengan organisasi dalam koperasi sekolah.
Gambar 6.6 Struktur organisasi koperasi sekolah
Sumber: Dokumen Penerbit.
Keterangan:
Garis penugasan dan tanggung jawab pengajar guru terhadap pimpinan sekolah
Garis fungsional Garis tugas dan tanggung jawab masing-masing
perlengkapanbagiankomando
MuridSiswa
Rapat Anggota P E N G A W A S
Bagian Usaha
Bagian Org dan Adm
Bagian Keuangan
Penasihat Guru
Pengawas Guru
Pimpinan Sekolah
Guru Pengajar
Pembantu Pembukuan
Kasir Buku Pelj.
Alat Sek. Keb.pokok
Agenda Pengetik
Keanggotaan P E N G U R U S
158
Ekonomi SMA dan MA Kelas XII
6. Manfaat Koperasi Sekolah
Sebagaimana tujuan koperasi yaitu untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, maka koperasi
sekolah sangat bermanfaat bagi anggotanya. Adapun manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a. Dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah b. Dapat mendidik siswa untuk mandiri atau mampu
mengurus dirinya sendiri c. Dapat berlatih menjadi wiraswastawan di bidang
perkoperasian d. Membimbing para siswa untuk dapat berpartisipasi aktif
dalam menyelanggarakan koperasi sekolah e. Dapat menanamkan disiplin, rasa tanggung jawab, setia
kawan, dan gotong royong.
7. Pembinaan Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah yang didirikan di lingkungan pendidikan telah dirintis sejak tahun 80-an, walaupun saat itu belum semua
sekolah mendirikan atau membentuk koperasi sekolah. Kegiatan pembinaan koperasi sekolah dilaksanakan melalui kegiatan
kokurikuler dan ekstrakurikuler. Agar koperasi sekolah dapat berjalan dengan lancar, maka perlu
diadakan pembinaan secara terus-menerus, terpadu, dan terarah sesuai dengan perkembangan kegiatan ekonomi di masyarakat.
Pembinaan secara kontinu dilakukan dengan cara bimbingan, penyuluhan, dan pengarahan terhadap koperasi sekolah oleh
guru dan kepala sekolah. Pembinaan tersebut dapat berupa:
a. bantuan materi, seperti perlengkapan yang dibutuhkan
dalam pengelolaan koperasi, sehingga cara pengelolaannya semakin hari semakin maju dengan cara mencontoh
pengelolaan koperasi yang ditangani dengan peralatan yang sudah lengkap,
b. mengikutsertakan pengurusnya dalam pertemuan- pertemuan dan seminar bagi Sekolah Menengah Atas
tentang koperasi, guna mengembangkan pemikiran- pemikiran baru, sehingga wawasan para pengurus tentang
pengelolaan koperasi sekolah makin bertambah,
c. mengundang para pakar koperasi untuk memberikan penjelasan dan penyuluhan kepada pengelola tentang cara-
cara praktis mengelola koperasi sekolah, d. memintakan brosur atau buletin dari koperasi sekolah yang
telah menerbitkannya atau saling tukar informasi antara pengurus koperasi suatu sekolah dengan pengurus koperasi
di sekolah lain agar menjadi koperasi sekolah yang lebih baik.
Untuk mewujudkan koperasi sekolah yang baik, maka pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh siswa berada di bawah
bimbingan, penyuluhan, dan pengawasan guru pembina koperasi yang diangkat oleh kepala sekolah.