Tahap Pengikhtisaran Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
47
1. Akun Ikhtisar LabaRugi
Jumlah akun ikhtisar labarugi pada kolom ayat penyesuaian harus dipindahkan ke kolom neraca sisa disesuaikan, kolom
labarugi sebelah debit tersendiri dan sebelah kredit tersendiri sesuai dengan jumlahnya masing-masing. Akun ikstisar laba
rugi dapat ditunjukkan dalam kertas kerja berikut ini.
2. Akun Harga Pokok Penjualan
Jumlah akun harga pokok penjualan sebelah debit dan kredit pada kolom ayat penyesuaian, dicari selisihnya. Selisih saldo
tersebut dipindahkan ke kolom neraca sisa disesuaikan dan kolom labarugi sebelah debit. Untuk jelasnya, akun HPP dapat
ditunjukkan dalam kertas kerja berikut ini. Nama Perkiraan
NS AP
NSD LR
Neraca D
K D
K D
K D
K D
K Ikhtisar labarugi
– –
Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx Rp xxx –
–
Nama Perkiraan NS
AP NSD
LR Neraca
D K
D K
D K
D K
D K
Harga pok penj –
– Rp xxx Rp xxx Rp xxx
– Rp xxx
– –
–
D. Penyusunan Kertas Kerja Perusahaan
Dagang
Untuk menyusun atau membuat kertas kerja dalam perusahaan dagang, sama seperti yang dilakukan dalam
perusahaan jasa, baik dari kolom neraca sisa, ayat penyesuaian, neraca sisa disesuaikan, perhitungan laba rugi, dan neraca.
Adapun tahap-tahap penyusunan kertas kerja adalah sebagai berikut.
1. Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam perkiraan buku besar ke dalam kolom Neraca Sisa NS, di mana
jumlah debit dan kredit harus sama atau seimbang. 2. Membuat jurnal penyesuaian dengan menganalisis data
penyesuaian dan memasukkannya ke dalam kertas kerja kolom Ayat Penyesuaian AP.
3. Menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom neraca sisa dengan kolom ayat penyesuaian, kemudian mengisikannya
ke dalam kolom Neraca Sisa Disesuaikan NSD. 4. Memindahkan jumlah-jumlah di kolom neraca sisa untuk
disesuaikan ke dalam kolom labarugi dan kolom neraca. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut.
a Rekening riil atau neraca rekening harta, utang, dan modal harus dipindahkan ke kolom neraca.
48
Ekonomi SMA dan MA Kelas XII
b Rekening nominal atau labarugi rekening pendapatan dan beban harus dipindahkan ke kolom labarugi.
5. Menjumlahkan kolom labarugi dan kolom neraca. Jika kolom labarugi lebih besar sebelah kreditnya, berarti
perusahaan memperoleh laba, selanjutnya jumlah laba dipindahkan ke kolom neraca sebelah kredit. Sebaliknya,
jika jumlah dalam kolom labarugi lebih besar sebelah debitnya, berarti perusahaan menderita rugi dan jumlah rugi
harus dipindahkan ke kolom neraca sebelah debit. Berikut ini diberikan data tentang neraca sisa dan data
penyesuaian dari PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 dalam rangka untuk melakukan penutupan buku.
Tabel 2.2
PD. ASIH JAYA, Semarang Neraca Sisa
Per 31 Desember 2005
No. Rek. Nama Rekening
Debit Kredit
101 Kas
Rp 8.000.000,00
– 102
Piutang dagang Rp
11.000.000,00 –
103 Persediaan barang dagangan
Rp 16.500.000,00
– 121
Peralatan toko Rp
15.000.000,00 –
122 Akumulasi peny.peralatan toko
– Rp
2.500.000,00 123
Peralatan kantor Rp
4.500.000,00 –
124 Akumulasi peny.peralatan kantor
– Rp
1.000.000,00 201
Utang dagang –
Rp 12.000.000,00 301
Modal Tn. Asih Suryo –
Rp 24.000.000,00 302
Prive Tn. Asih Suryo Rp
2.000.000,00 –
401 Penjualan
– Rp 95.000.000,00
402 Retur penjualan dan PH
Rp 1.500.000,00
– 501
Pembelian Rp
66.000.000,00 –
502 Beban angkut pembelian
Rp 3.000.000,00
– 503
Retur pembelian dan PH –
Rp 3.500.000,00
601 Beban gaji penjualan
Rp 2.500.000,00
– 602
Beban iklan Rp
2.000.000,00 –
603 Beban perlengkapan toko
Rp 1.500.000,00
– 604
Beban angkut penjualan Rp
500.000,00 –
605 Beban sewa toko
Rp 600.000,00
– 611
Beban gaji kantor Rp
1.000.000,00 –
612 Beban perlengkapan kantor
Rp 400.000,00
– 613
Beban umum serba-serbi Rp
500.000,00 –
631 Pajak penghasilan
Rp 1.500.000,00
– Rp 138.000.000,00
Rp 138.000.000,00