dengan tarian bebas maksudnya seperti tarian jawa pada umumnya yaitu seperti tari kuda kepang yang memungkinkan arena untuk menari harus luas, maka
dipilihlah lapangan terbuka sebagai tempat pertunjukan, dan dibantu dengan penerangan apabila pertunjukan dilakukan pada malam hari. Tempat
penyelenggaraan pertunjukan ini ditentukan oleh pemain reog Ponorogo itu sendiri, karena merekalah yang mengetahui seberapa besar tempat yang
diperlukan untuk melaksanakan pertunjukan.
3.5. Tahap-tahap Pertunjukan Reog Ponorogo
Secara garis besar tahap-tahap pelaksanaan pertunjukan reog adalah sebagai berikut :
1. Semua anggota berkumpul untuk melakukan doa bersama yang dipimpin
oleh ketua dalam kelompok reog, hal ini dilakukan agar pemain dapat berkonsentrasi dalam membawakan peran yang mereka mainkan.
2. Mempersiapkan peralatan dan pakaian untuk pertunjukan
3. Sebelum pertunjukan dimulai, pemain yang memainkan musik atau disebut
cerawitan dan pemeran hoke berteriak untuk memancing masyarakat dan memberitahu kepada masyarakat bahwasannya ada pertunjukan reog,
teriakannya yaitu hokke....hokke...ooo...hooke sambil diiringi irama gendang yang penuh semangat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1
Gambar pribadi; pemain reog berteriak hokke untuk memberitahu kepada masyarakat tentang adanya pertunjukan reog, 2015
Teriakan hokke itu sendiri berasal dari kata ‘tyang ho’e, tyang ho’e adalah istilah sebutan untuk para penonton yang pada setiap pertunjukan reog selalu ikut
arak-arakan dan ikut menari, bisa dikatakan sebagai konco reog teman reog, sebutan ini selain diperuntukan untuk penggemar dan simpatisan sebuah
kelompok reog juga berlaku untuk pemain reog itu sendiri, artinya bahwa makna dari teriakan hokke tidak lain adalah bertujuan untuk memanggil penggemar reog
ataupun penonton yang disebut juga dengan konco reog. 4.
Pertunjukan dimulai dengan penari jathil sebagai pembuka yang tampil bahwasannya pertunjukan sudah dimulai.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2
gambar pribadi, penari warok sedang menari, 2015 5.
Kemudian disusul dengan memainkan alat musik slompret yang dimainkan oleh Pak Selamet.
6. Menyanyikan tembang pembuka pentas reog, yang liriknya seperti berikut
“Reog....reog Ponorogo Nyata mengku werdi programme sagung warga
Resik iku agawe kasarasan Endah katon tapi sinawang edipeni
Omber tinrbuka sepi ing pamrih rame ing gawe Girang gumirang ngudi ayem tentrem lan raharja
Reog...reog jati diri Ponorogo” 7.
Dan penari jathil keluar untuk memainkan perannya sebagai anak perempuan yang manis.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3
gambar pribadi; penari jathil gemblak, 2015 8.
Dengan iringan suara gendang, selompret, dan gong yang semakin keras kemudian pembarong menggigit dan mengangkat dhadak merak yang
beratnya lebih dari 50kg, lalu turun ke tengah pertunjukan. Gambar 4
Gambar pribadi: pemain dhadak merak, 2014
Universitas Sumatera Utara
9. Setelah pemain sudah mengangkat dhadak merak, kemudian anggota reog
siap-siap untuk melakukan iring-iringan keliling desa. Gambar 5
Gambar Pribadi; iring-iringan keliling desa, 2015 10.
Pada saat itu peneliti menghadiri pertunjukan reog dengan acara khitanan yang diselenggarakan oleh masyarakat yang punya hajat, sambil iring-
iringan orang yang punya hajat khususnya yang dikhitan berkesempatan untuk ikut iring-iringan dengan menggunakan seekor kuda yang sudah
dipersiapkan, dan si anak tersebut memakai pakaian seperti ksatria jawa. 11.
Ketika arak-arakan keliling desa berlangsung, pemain dhadak merak selalu melakukan pergantian ketika salah satu mereka sudah lelah begitu juga
dengan pemain musiknya. 12.
Setelah iring-iringan keliling desa selesai kemudian kelompok reog selanjutnya mempertunjukan para penari barongan yang menunjukan
kemahiran menarinya dengan tarian yang berpadu tarian akrobatik silat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7
Gambar Pribadi : Penari barongan, 2015 13.
Kemudian adegan penari dhadak merak yang selalu berusaha untuk menggoda para penari jhatilan.
Gambar 8
Gambar pribadi; penari jhatilan yang mahir menggoyangkan pinggulnya, 2015
Universitas Sumatera Utara
Gerakan-gerakan kesenian reog Ponorogo di desa Kolam, adapun gerakan yang terdapat di dalam reog yaitu seperti gerakan gelombang yang berasal dari
gerakan pencak silat, dan gerakan lainnya yaitu gerakan tari jaipong dan banyak lagi dalam setiap gerakan yang dimainkan sebagian gerakan dari budaya lain
seperti, melayu, sunda, bali. Seperti yang dikemukan oleh informan. “setiap gerakan yang dimainkan oleh kesenian reog bukan
hanya dengan satu gerakan saja, terkadang kami mengambil gerakan tari bali, melayu, sunda, dan kebanyakan kami menggunakan gerakan
pencak silat hal tersebut dilakukan agar penonton tidak bosan melihat penari reog dan akan terasa bosan apabila gerakan tariannya hanya
itu-itu saja dan itu juga sebagai salah satu cara agar kesenian reog mampu bertahan di tengan masyarakat saat ini” Pak Selamet 35
tahun
3.6. Para Pemain di dalam pertunjukan reog Ponorogo