Mata pencaharian Fungsi Kesenian Reog Ponorogo di Desa Kolam (Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten. Deli Serdang )

menjadi dua kelompok, yaitu : 1 Wong Putihan, yaitu orang putih yang dimaksud dengan orang putih disini adalah orang-orang yang taat menjalankan ibadah dengan ajaran Islam; 2 Wong Lorek, yaitu orang yang badannya belang- belang hitam dan putih, maksudnya adalah orang yang meyakini terhadap ajaran agama Islam tetapi tidak menjalankan ritual peribadatannya terutama shalat, namun mencampurkan unsur-unsur diluar Islam. Faktor utama yang menjadi pembeda antara wong putihan dan wong lorek adalah ketaatannya menjalankan ritual agama Islam yaitu berupa shalat. Seseorang yang menjalankan shalat lima waktu dengan rajin digolongkan kedalam kelompok wong putihan meskipun dalam praktek kehidupan keagamaanya mencampur dengan unsur-unsur diluar Islam. Sedangkan wong lorek diberikan kepada orang yangmengaku Islam tetapi tidak mau menjalankan ritual secara Islam terutama shalatNursilah, 2001:51. Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Jawa didesa kampung Kolam termasuk kedalam golongan wong putihan. Walupun merekataat beragama mereka juga masih melakukan hal-hal lain diluar Islam, misalnyaseperti melakukan ritual sebelum pertunjukan.

2.6 Mata pencaharian

Berdasarkan data desa tahun 2014, penduduk desa kampung Kolam mempunyai mata pencaharian sebagai berikut : 1. Buruh : 2581 orang 2. Petani : 4143 orang 3. Pedagang : 1301 orang Universitas Sumatera Utara 4. Supir : 213 orang 5. PNS : 140 orang 6. Pengusaha : 54 orang 7. Peternak : 34 orang Data diatas dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian penduduk desa kampung Kolam kebanyakan petani. Keadaan ini sesuai dengan lingkungan yangmereka diami masih banyak terdapat perkebunan, persawahan dan pabrik, juga sesuaidengan kebiasaan masyarakat lapisan bawah yang menjadi buruh kasar dan buruhtani, dan juga sebagai buruh bangunan yang hasilnya hanya cukup untuk memenuhikebutuhan sehari-hari yang sangat sederhana. Sebagai petani masyarakat desa kampung Kolam menanam padi, pisang, danubi kayu karena hanya jenis tanaman itulah yang sesuai dengan iklim daerah desa Kolam tersebut. Di desa kampung Kolam juga terdapat pabrik dan bangunan- bangunanyang akan dikerjakan oleh masyarakat. Selain itu penduduk desa kampung Kolam dapat memperoleh tambahan dengan mengikuti group kesenian reog ini, dari hasilpentas keliling itulah mereka mendapatkan uang untuk membantu biaya hidupmereka masing-masing. Koentjaraningrat menyatakan bahwa “di dalam kenyataan hidup orang Jawa,orang yang masih membeda-bedakan antara orang priyayi yang terdiri dari pegawainegeri dan kaum terpelajar dengan orang-orang kebanyakan yang disebut wong cilik,seperti petani-petani, tukang-tukang, dan pekerja kasar lainnya di samping keluargakeraton dan keturunan bangsawan atau bendera-bendera. Dalam rangka susunanmasyarakat ini, secara bertingkat yang berdasarkan gensi-gensi itu, Universitas Sumatera Utara kaum priyayi danbendera merupakan lapisan atas, sedangkan wong cilik menjadi lapisan masyarakat bawah” . Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat Jawa yang ada di desa kampung Kolam masih berstatus sosial rendah, namun istilah wongcilik tidak berlaku bagi masyarakat Jawa didesa kampung Kolam karena merekamenganggap mereka semua sama. Aktivitas masyarakat Jawa didesa kampung Kolam kebanyakan sebagai buruh dan petani.

2.7 Bahasa