Jenis-jenis Koloid PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

1.2 Jenis-jenis Koloid

Penggolongan sistem koloid didasarkan pada jenis fase terdispersi dan medium pendispersinya. Koloid yang mengandung fase terdispersi padat disebut sol. Koloid yang mengandung fase terdispersi cair disebut emulsi. Koloid yang mengandung fase terdispersi gas disebut buih Parning et all, 2006: 161. Tabel 1.2 Jenis-jenis Sistem Koloid Jenis Fase terdispersi Medium pendispersi Contoh Busa Gas Cair Buih sabun, krim kocok Busa padat Gas Padat Batu apung, marshmallow Aerosol cair Cair Gas Kabut, awan Aerosol padat Padat Gas Asap, debu di udara Emulsi Cair Cair Krim, mayonais, susu Emulsi padat Cair Padat Mentega, keju Sol Padat Cair Cat, jelli agar-agar Sol padat Padat Padat Paduan logam, mutiara Sutresna, 2007: 298

2. SIFAT-SIFAT KOLOID

Koloid memiliki sifat khas yang berbeda dengan larutan dan suspensi Purba, 2004: 287. Sifat-sifat koloid , yaitu: 1 Efek tyndall Efek tyndall adalah terhamburnya cahaya oleh partikel koloid. Efek ini sering digunakan untuk membedakan larutan sejati dengan koloid karena larutan sejati tidak menghamburkan cahaya. 2 Gerak brown Gerak brown adalah gerak zig-zag partikel koloid. Gerak ini dapat diamati menggunakan mikroskop ultra. Gerak Brown terjadi akibat tumbukan yang tidak seimbang antara fase terdispersi dengan medium pendispersi. Gerak Brown merupakan salah satu faktor yang menstabilkan koloid karena dengan adanya gerak Brown partikel koloid dapat mengimbangi gaya gravitasi sehingga tidak terjadi sedimentasi Purba, 2004: 288. 3 Muatan Koloid a. Elektroforesis Partikel koloid ada yang bermuatan dan ada yang tidak bermuatan. Muatan suatu partikel koloid dapat diketahui melalui elektroforesis. Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik. b. Adsorpsi Partikel koloid yang bermuatan dapat menyerap berbagai macam zat pada permukaan. Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorpsi. Zat yang diadsorpsi bukan hanya ion maupun zat lain yang bermuatan, tetapi juga molekul-molekul netral. Kemampuan adsorpsi partikel koloid dimanfaatkan dalam bidang industri dan kehidupan sehari-hari, antara lain pemutihan gula tebu, pembuatan norit, penjernihan air, pembuatan deodoran, dan lain-lain. 4 Koagulasi Suatu campuran yang berupa koloid dapat digumpalkan dengan menggunakan sel elektroforesis atau dengan penambahan elektrolit. Penggumpalan partikel koloid ini disebut koagulasi. Sifat partikel kolid yang dapat terkoagulasi menggumpal dimanfaatkan dalam proses penjernihan air, penggumpalan karet dalam lateks, dan pembuatan mesin Cotrel pada pembuangan gas di pabrik-pabrik. Selain itu fenomena pembentukan delta di muara sungai juga merupakan salah satu contoh peristiwa koagulasi di alam. 5 Koloid Pelindung Pada beberapa proses, suatu koloid perlu untuk dipecahkan. Akan tetapi, di lain pihak koloid perlu dijaga supaya tidak menggumpal. Perlindungan ini dilakukan dengan menambahkan suatu koloid pelindung, yakni suatu koloid yang ditambahkan dalam sistem koloid lainnya untuk menstabilkan sistem koloid tersebut. Contoh pemanfaatan sifat koloid yang dapat digunakan sebagai koloid pelindung adalah dalam pembuatan es krim, cat, dan tinta. 6 Dialisis Dialisis adalah suatu proses untuk menghilangkan ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid. Sistem kerja dialisis adalah dengan memasukkan sistem koloid ke dalam suatu membran semipermeabel, yakni membran yang dapat dilewati oleh partikel-partikel kecil seperti ion dan molekul sederhana tetapi tidak dapt dilewati oleh partikel koloid. Proses dialisis secara alamiah terjadi dalam proses pemisahan hasil-hasil metaboliseme dalam darah oleh ginjal. Adaptasi proses ini dilakukan dalam proses cuci darah bagi penderita penyakit ginjal. 7 Koloid Liofil dan Liofob Koloid yang medium pendispersinya cair dibedakan menjadi koloid liofil dan liofob. Koloid liofil adalah koloid yang suka dengan cairan, sedangkan koloid liofob adalah koloid yang tidak suka cairan. Jika medium pendispersinya berupa air maka menjadi koloid hidrofil suka air dan koloid hidrofob takut air. Pemanfaatan sifat ini diadaptasi untuk membuat suatu emulgator, yakni suatu koloid yang mempunyai sifat liofil pada salah satu ujungnya dan sifat liofob pada ujung lainnya sehingga dapat menstabilkan suatu emulsi, contohnya sabun, detergen, putih telur.

3. PEMBUATAN KOLOID

Suatu sistem koloid dapat dibuat dari larutan sejati maupun suspensi Parning et all, 2006: 170. Pembuatan koloid dari larutan sejati dilakukan dengan mengelompokkan partikel larutan sejati sehingga berukuran seperti partikel koloid, cara ini disebut cara kondensasi. Sedangkan pembuatan koloid dari suspensi dilakukan dengan memperkecil partikel suspensi sehingga berukuran seperti partikel koloid, cara ini disebut cara dispersi. Adapun penjelasan masing-masing cara pembuatan sistem koloid adalah sebagai berikut: 1 Cara kondensasi a. Reaksi hidrolisis Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Reaksi ini umumnya digunakan dalam pembuatan koloi-koloid basa dari suatu garam. b. Reaksi redoks Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi. Koloid yang terjadi merupakan hasil oksidasi atau reduksi. c. Pertukaran ion Reaksi pertukaran ion umumnya dilakukan untuk membuat koloid dari zat-zat yang sukar larut endapan yang dihasilkan pada reaksi kimia. 2 Cara dispersi a. Cara mekanik dispersi langsung Cara ini dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel fase terdispersi. Biasanya dilakukan dengan penggilingan atau penggerusan menggunakan lumpang atau penggiling koloid. Hasil penggerusan atau penggilingan kemudian diaduk dengan medium pendispersi. b. Homogenisasi Dilakukan dengan menggunakan mesin homogenisasi. c. Peptisasi Cara ini dilakukan dengan memecah partikel besar dari suspensi menjadi partikel koloid dengan bantuan zat pemeptisasi pemecah. d. Busur bredig Mekanisme Busur Bredig merupakan gabungan dari cara dispersi dan kondensasi. Biasanya digunakan dalam pembuatan sol-sol logam.

4. METODE, MODEL, DAN PENDEKATAN

Metode : Penugasan, praktikum, diskusi kelompok. Model : Discovery Learning Pendekatan : Scientific Approach

5. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Pertemuan Siklus : 1 I Materi : Sistem Koloid dan Sifat-sifat Koloid Waktu : 2 x 45 menit Sintak Discovery Learning Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode Stimulus Problem Statement Pendahuluan 1. Guru membuka kelas dan memeriksa kehadiran siswa. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. 3. Guru menstimulus ingatan dan rasa ingin tahu siswa dengan meminta siswa mengamati demonstrasi campuran yang dibuat oleh temannya kemudian guru memberikan pertanyaan: - Apa yang kalian rasakan ketika minum air yang ditambahkan gula? - Bagaimana jika hanya gula saja? - Bagaimana bila dalam campuran air dan gula ditambahkan kopi? Apa yang kalian rasakan? - Apa yang dimaksud dengan campuran? - Apa saja jenis-jenis campuran? 4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi masalah dengan mengacu pada tujuan pembelajaran. 10 menit Tanya Jawab Sintak Discovery Learning Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. 5 menit Prakti- kum Data Collection Data Processing Elaborasi 1. Siswa dalam kelompok dengan teliti dan bertanggung jawab mempresentasikan dan menggambarkan alur kerja praktikum berdasarkan diskusi kelompok 2. Siswa dengan bimbingan guru berdiskusi untuk menentukan alur kerja yang sesuai untuk pelaksanaan praktikum pada pertemuan selanjutnya. 25 menit Verifica-tion and Generali- zation Konfirmasi 1. Guru memberikan komentar terhadap pertanyaan dan memberikan penjelasan jika terdapat miskonsepsi. 2. Bersama-sama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5 menit Penutup 1. Siswa mengutarakan kesimpulan setelah melakukan diskusi dengan bantuan guru. 2. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan praktikum sementara untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya dan mempersiapkan praktikum pada pertemuan selanjutnya. 5 menit Diskusi Tugas Siswa melaksanakan pre-test untuk persiapan praktikum pada siklus I 40 menit 2. Pertemuan Siklus : 2 I Materi : Sistem Koloid dan Sifat-sifat Koloid Waktu : 2 x 45 menit Sintak Discovery Learning Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode Stimulus Problem Statement Pendahuluan 1. Guru membuka kelas dan memeriksa kehadiran siswa. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. 3. Guru menstimulus ingatan dan rasa ingin tahu siswa dengan menyajikan campuran teh, kopi, dan susu kemudian memberikan pertanyaan: Sebutkan jenis campuran berdasarkan ukuran partikelnya 4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi masalah dengan mengajukan pertanyaan: Apakah semua koloid menguntungkan bagi manusia? 10 menit Tanya Jawab Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. 2. Guru membagikan lembar kerja praktikum kepada masing- masing kelompok. 3. Siswa mempersiapkan diri untuk praktikum dengan mengambil alat dan bahan yang diperlukan sesuai lembar praktikum. 10 menit Prakti- kum Sintak Discovery Learning Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode Data Collection Data Processing Verification Generali- zation Elaborasi 1. Siswa dalam kelompok dengan teliti dan bertanggung jawab melaksanakan kegiatan praktikum berdasarkan petunjuk yang diberikan. 2. Siswa dalam kelompok diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan proses sains dalam percobaan yang dilakukan. 3. Siswa dalam kelompok secara aktif, teliti, dan cermat mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja yang telah disediakan. 4. Siswa dalam kelompok secara aktif, jujur, dan bertanggung jawab mengisi dan mengumpulkan laporan sementara kepada guru. 45 menit Konfirmasi 1. Guru dan observer menilai kondisi keterampilan proses sains siswa pada tahap pelaksanaan praktikum 2. Siswa mengevaluasi hasil praktikum dengan dipandu oleh guru. 20 menit Penutup 1. Siswa mengutarakan kesimpulan setelah melakukan praktikum dengan bantuan guru. 5 menit Diskusi Tugas 3. Pertemuan Siklus : 3 I Materi : Sistem Koloid dan Sifat-sifat Koloid Waktu : 2 x 45 menit Sintak Discovery Learning Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode Stimulus Problem Statement Pendahuluan 1. Guru membuka kelas dan memeriksa kehadiran siswa. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. 3. Guru menstimulus ingatan dan rasa ingin tahu siswa dengan menayangkan beberapa contoh koloid kemudian memberikan pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan sistem koloid? Apakah semua koloid sama? Guru menayangkan efek tyndall kemudian mengajukan pertanyaan: Apakah koloid mempunyai sifat lain selain efek tyndall? 4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi masalah dengan mengajukan pertanyaan: Mengapa sistem koloid penting bagi kehidupan? 10 menit Tanya Jawab Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. 2. Siswa mempersiapkan diri untuk melaksanakan kegiatan presentasi. 5 menit Presen- tasi Sintak Discovery Learning Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode Data Collection Data Processing Verifica-tion Generali- zation Elaborasi 1. Siswa dalam kelompok dengan berani dan bertanggung jawab melaksanakan kegiatan presentasi sub-bab yang telah ditentukan. 2. Siswa dalam kelas diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan bertanya dan berdiskusi dengan bimbingan guru. 3. Siswa dalam kelompok secara aktif, teliti, dan cermat mencatat hasil diskusi. 4. Siswa dalam kelompok secara aktif, jujur, dan bertanggung jawab mengisi dan mengumpulkan laporan akhir kepada guru. 25 menit Konfirmasi 1. Guru memberikan komentar terhadap pertanyaan dan memberikan penjelasan jika terdapat miskonsepsi. 2. Bersama-sama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5 menit Penutup 1. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempersiapkan praktikum pada pembelajaran selanjutnya. 5 menit Diskusi Tugas Siswa melaksanakan test akhir siklus I 40 menit 4. Pertemuan Siklus : 4 II Materi : Pembuatan Sistem Koloid Waktu : 2 x 45 menit Sintak Discovery Learning Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode Stimulus Problem Statement Pendahuluan 1. Guru membuka kelas dan memeriksa kehadiran siswa. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. 3. Guru menstimulus ingatan dan rasa ingin tahu siswa dengan memberikan pertanyaan: Apa saja hasil industri yang berupa koloid yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari? 4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi masalah dengan mengacu pada tujuan pembelajaran. 10 menit Tanya Jawab Data Collection Data Processing Verifica-tion Generali- zation Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. 5 menit Presen- tasi Elaborasi 1. Siswa dalam kelompok dengan teliti dan bertanggung jawab mempresentasikan dan menggambarkan alur kerja praktikum berdasarkan diskusi kelompok 2. Siswa dengan bimbingan guru berdiskusi untuk menentukan alur kerja yang sesuai untuk pelaksanaan praktikum pada pertemuan selanjutnya. 25 menit Konfirmasi 1. Guru memberikan komentar terhadap pertanyaan dan memberikan penjelasan jika terdapat miskonsepsi. 2. Bersama-sama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5 menit Sintak Discovery Learning Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode Penutup 1. Siswa mengutarakan kesimpulan setelah melakukan diskusi dengan bantuan guru. 2. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan praktikum sementara untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya dan mempersiapkan praktikum pada pertemuan selanjutnya. 5 menit Diskusi Tugas Siswa melaksanakan pre-test untuk persiapan praktikum pada siklus II 40 menit 5. Pertemuan Siklus : 5 II Materi : Pembuatan Koloid Waktu : 2 x 45 menit Sintak Discovery Learning Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode Stimulus Problem Statement Pendahuluan 1. Guru membuka kelas dan memeriksa kehadiran siswa. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. 3. Guru menstimulus ingatan dan rasa ingin tahu siswa dengan memberikan pertanyaan: Sebutkan jenis campuran berdasarkan ukuran partikelnya 4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi masalah dengan mengajukan pertanyaan: Apakah semua koloid menguntungkan bagi manusia? 10 menit Tanya Jawab Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. 2. Guru membagikan lembar kerja praktikum kepada masing- masing kelompok. 3. Siswa mempersiapkan diri untuk praktikum dengan mengambil alat dan bahan yang diperlukan sesuai lembar praktikum. 10 menit Prakti- kum Data Collection Data Processing Verifica-tion Generali- zation Elaborasi 1. Siswa dalam kelompok dengan teliti dan bertanggung jawab melaksanakan kegiatan praktikum berdasarkan petunjuk yang diberikan. 2. Siswa dalam kelompok diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan proses sains dalam percobaan yang dilakukan. 3. Siswa dalam kelompok secara aktif, teliti, dan cermat mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja yang telah disediakan. 4. Siswa dalam kelompok secara aktif, jujur, dan bertanggung jawab mengisi dan mengumpulkan laporan sementara kepada guru. 45 menit Konfirmasi 1. Guru dan observer menilai kondisi keterampilan proses sains siswa pada tahap pelaksanaan praktikum 2. Siswa mengevaluasi hasil praktikum dengan dipandu oleh guru. 20 menit Penutup 1. Siswa mengutarakan kesimpulan setelah melakukan praktikum dengan bantuan guru. 5 menit Diskusi Tugas 6. Pertemuan Siklus : 6 II Materi : Pembuatan Sistem Koloid Waktu : 2 x 45 menit Kegiatan Pembelajaran : Ulangan Harian

6. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

a. Media