Pembuatan Koloid Analisis Materi Pokok

sifat koloid yang dapat digunakan sebagai koloid pelindung adalah dalam pembuatan es krim, cat, dan tinta. 6 Dialisis Dialisis adalah suatu proses untuk menghilangkan ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid. Sistem kerja dialisis adalah dengan memasukkan sistem koloid ke dalam suatu membran semipermeabel, yakni membran yang dapat dilewati oleh partikel-partikel kecil seperti ion dan molekul sederhana tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel koloid. Proses dialisis secara alamiah terjadi dalam proses pemisahan hasil-hasil metaboliseme dalam darah oleh ginjal. Adaptasi proses ini dilakukan dalam proses cuci darah bagi penderita penyakit ginjal.

2.6.3 Pembuatan Koloid

Suatu sistem koloid dapat dibuat dari larutan sejati maupun suspensi et all, 2006: 170. Pembuatan koloid dari larutan sejati dilakukan dengan mengelompokkan partikel larutan sejati sehingga berukuran seperti partikel koloid, cara ini disebut cara kondensasi. Cara kondensasi Parning pada dasarnya adalah proses pembuatan koloid melalui reaksi kimia terlebih dahulu Kasmadi Gatot, 2008: 27. Sedangkan pembuatan koloid dari suspensi dilakukan dengan memperkecil partikel suspensi sehingga berukuran seperti partikel koloid, cara ini disebut cara dispersi. Adapun penjelasan masing-masing cara pembuatan sistem koloid adalah sebagai berikut: 1 Cara kondensasi a. Reaksi hidrolisis Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Reaksi ini umumnya digunakan dalam pembuatan koloi-koloid basa dari suatu garam. b. Reaksi redoks Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi. Koloid yang terjadi merupakan hasil oksidasi atau reduksi. c. Pertukaran ion Reaksi pertukaran ion umumnya dilakukan untuk membuat koloid dari zat-zat yang sukar larut endapan yang dihasilkan pada reaksi kimia. 2 Cara dispersi a. Cara mekanik dispersi langsung Cara ini dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel fase terdispersi. Biasanya dilakukan dengan penggilingan atau penggerusan menggunakan lumpang atau penggiling koloid. Hasil penggerusan atau penggilingan kemudian diaduk dengan medium pendispersi. b. Homogenisasi Dilakukan dengan menggunakan mesin homogenisasi. c. Peptisasi Cara ini dilakukan dengan memecah partikel besar dari suspensi menjadi partikel koloid dengan bantuan zar pemeptisasi pemecah. d. Busur Bredig Mekanisme Busur Bredig merupakan gabungan dari cara dispersi dan kondensasi. Biasanya digunakan dalam pembuatan sol-sol logam.

2.7 Kerangka Berpikir

Materi kimia SMA memang membutuhkan pemahaman cukup tinggi sehingga membuat siswa menjumpai banyak kesulitan dalam memahami dan mendalaminya. Materi koloid berisi konsep-konsep yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari akan tetapi memerlukan pemahaman yang tinggi dalam mempelajari konsep-konsep tersebut. Pembelajaran yang cenderung bersifat verbalisme kurang cocok diterapkan dalam materi ini karena siswa akan cenderung menghafal sehingga lebih mudah lupa. Siswa akan lebih paham jika melakukan praktikum karena mereka dapat menemukan dan menguji sendiri konsep yang dipelajari. Berdasarkan masalah pembelajaran tersebut, peneliti menyusun suatu kerangka berpikir mengenai penerapan model pembelajaran discovery learning dengan scientific approach untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa SMA. Penerapan model dan pendekatan ini mendorong siswa untuk aktif dalam memahami konsep kimia sekaligus meningkatkan keterampilan