Peningkatan Pemahaman Konsep Pembahasan

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa kelas kontrol memiliki kriteria gain sedang dan kelas eksperimen memiliki gain tinggi . Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan pemahaman konsep yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Perbedaan peningkatan pemahaman konsep diakibatkan penerapan model pembelajaran yang berbeda pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen mengalami peningkatan gain yang lebih tinggi dikarenakan model pembelajaran yang diterapkan yaitu guided inquiry berbasis think pair share memaksimalkan pengetahuan yang diperoleh dengan langkah-langkah pembelajarannya.

4.4 Pembahasan

Setelah dilakukan pengolahan data dan analisis data hasil penelitian, pada bagian pembahasan akan dikaji mengenai hasil temuan penelitian. Pembahasan di fokuskan pada peningkatan pemahaman konsep setelah diberikan model pembelajaran guided inquiry berbasis think pair share melalui hasil belajar secara kognitif yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest.

4.4.1 Peningkatan Pemahaman Konsep

Peningkatan pemahaman konsep dikaji berdasarkan hasil belajar secara kognitif yang diperoleh dari analisis nilai pretest dan posttest. Analisis data menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Hal ini dapat diketahui dari hasil ketuntasan belajar baik individu maupun klasikal, perbedaan rata-rata, dan peningkatan pemahaman konsep. Ketuntasan hasil belajar dilihat melalui nilai posttest setelah diberikan perlakuan model pembelajaran guided inquiry berbasis think pair share. Posttest diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil nilai posttest kemudian dianalisis dengan uji one sample t-test untuk ketuntasan belajar individu. Pengujian dilakukan dengan taraf signifikansi 5. Temuan pada analisis ketuntasan belajar individu menunjukkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan belajar. Kelas kontrol mencapai ketuntasan belajar individu dengan hasil analisis 2,063 , sedangkan kelas eksperimen mencapai ketuntasan individu dengan hasil perhitungan analisis 3,915 . Kedua kelas sama-sama telah mencapai ketuntasan belajar, akan tetapi kelas eksperimen memiliki rata-rata kelas yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Rata-rata nilai kelas kontrol 77,80 sedangkan rata-rata nilai kelas eksperimen 80,13. Hasil ini menunjukkan bahwa model pembelajaran guided inquiry berbasis think pair share dapat meningkatkan pemahaman konsep yang dikaji dari hasil belajar secara kognitif. Selain dikaji dari ketuntasan belajar individu, peningkatan pemahaman konsep juga dilihat dari ketuntasan belajar klasikal. Kelas kontrol terdiri atas 30 siswa, 21 siswa mencapai KKM. Kelas eksperimen terdiri atas 30 siswa, 27 siswa mencapai KKM. Hasil ketuntasan belajar klasikal dengan uji proporsi kelas kontrol diperoleh hasil bahwa , artinya kelas kontrol belum mencapai ketuntasan belajar klasikal. Ketuntasan belajar klasikal kelas kontrol adalah 70. Hasil perhitungan uji proporsi kelas eksperimen didapatkan , artinya kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan belajar klasikal. Ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen adalah 90. Ketuntasan belajar individu dan ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran mempengaruhi hasil belajar siswa. Model pembelajaran guided inquiry berbasis think pair share memaksimalkan hasil belajar siswa. Langkah pada proses pembelajaran ini dapat menuntun siswa mengembangkan pengetahuanya dengan belajar, berpikir bersama, menemukan pengetahuan, dan membagikan pengetahuan yang diperoleh. Belajar dengan kebersaman akan meningkatkan motivasi siswa dalam memperoleh pengetahuan. Akibatnya, hasil belajar sebagai pemahaman konsep yang diterima menjadi semakin baik. Gambar 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Peningkatan pemahaman konsep tidak cukup dilihat dengan ketuntasan belajar saja. Hasil belajar rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen juga harus diperhatikan. Sebelum diberikan perlakuan pemahaman kedua kelas tentang materi fluida statis adalah sama. Kedua kelas belum mendapatkan pemahaman 76.5 77 77.5 78 78.5 79 79.5 80 80.5 N il ai Ketuntasan Belajar Individu 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Per sen tase Ketuntasan Belajar Klasikal 77,80 80,13 70 90 Kontrol Eksperimen konsep fluida statis sebelumnya. Hal ini dapat diketahui dari hasil analisis uji kesamaan dua rata-rata dimana 0,189 1,67, artinya kedua kelas mempunyai nilai rata-rata yang sama pada nilai pretest. Setelah model pembelajaran guided inquiry berbasis think pair share diberikan, uji perbedaan dua rata-rata menunjukkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Uji perbedaan dua rata-rata memberikan hasil dimana 1,71 1,67, artinya nilai rata-rata kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Peningkatan pemahaman konsep juga dianalisis dengan uji gain. Tujuan dari uji gain adalah untuk mengetahui kriteria peningkatan pemahaman konsep. Kelas kontrol masuk ke dalam kriteria sedang , sedangkan kelas eksperimen masuk ke dalam kriteria tinggi . Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan pemahaman konsep lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hasil ini menunjukkan penerapan model pembelajaran guided inquiry berbasis think pair share mampu meningkatkan pemahaman konsep secara maksimal. Gambar 4.2. Grafik Peningkatan Pemahaman Konsep 20 40 60 80 100 Pretest Posttest N il ai 0.64 0.65 0.66 0.67 0.68 0.69 0.7 0.71 K ri te ri a Uji Gain Kontrol Eksperimen 0,66 0,70

4.4.2 Keefektifan Model Pembelajaran Guided Inquiry berbasis Think Pair

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Materi Pangkat Tak Sebenarnya (PTK pada Siswa Kelas IX SMP MUHAMMADIYAH

0 1 16

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Materi Pangkat Tak Sebenarnya (PTK pada Siswa Kelas IX SMP MUHAMMADIYAH

0 4 13

i PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III B SDIT MTA GEMOLONG TAHUN 20162017 HALAMAN JUDUL - Penerapan Model Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Uang Pada Siswa Kelas IIIB

0 0 17

SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK

0 2 21