2.2 Pemahaman Konsep Fisika
Arikunto 2007: 118 menyatakan bahwa pemahaman adalah suatu jenjang dalam ranah kognitif yang menunjukkan kemampuan menjelaskan hubungan yang
sederhana antara fakta-fakta dan konsep. Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep.
Trianto 2009: 158 mendefinisikan konsep sebagai abstaksi dari serangkaian dari pengalaman atau kejadian. Suatu konsep dapat terbentuk dari
gagasan atau ide dari pikiran setiap orang. Sebagiamana dinyatakan Lawson 1995: 69 konsep terbentuk ketika dua atau lebih perbedaan benda, kejadian, atau
situasi yang telah diklasifikasikan bersama dan dikumpulkan perbagian dari benda, kejadian atau situasi tersebut. Adapun Joyce 1992: 31 mengungkapkan
bahwa menurut Brunner ada 5 elemen dari konsep yaitu “name, example positive
and negative, attribute, value, and rule ”. Memahami konsep berarti mempelajari
seluruh elemen dari konsep. Pemahaman konsep penting dalam pembelajaran agar siswa dapat
memaknai pengetahuan dengan jelas. Sebagaimana diungkapkan Trianto 2009: 158 bahwa untuk menguasai konsep siswa harus membedakan setiap peristiwa
atau benda sehingga dapat menuntun siswa memahami dunia sekitar berdasarkan konsep yang dipelajari.
Konsep fisika terbentuk sebagai hasil abstraksi dan generalisasi dari suatu pengamatan. Konsep dalam fisika merupakan gagasan atau ide mengenai suatu
materi, pengalaman, peristiwa suatu objek. Konsep tersebut diabstraksikan secara tetap sehingga memudahkan manusia untuk mengadakan komunikasi dan berfikir.
Jadi, pemahaman konsep fisika adalah kemampuan mengungkapkan makna suatu konsep fisika yang meliputi kemampuan membedakan, menjelaskan,
menguraikan lebih lanjut, dan mengubah konsep yang berisi gagasan atau ide. Gagasan berisi suatu materi, pengalaman, peristiwa atau ciri-ciri khas suatu objek
yang diabstraksikan secara tetap. Siswa dikatakan memahami konsep bila mampu mendefinisikan konsep, mengidentifikasi dan memberi contoh atau bukan contoh
dari konsep.
2.3 Model Pembelajaran berbasis Inquiry