12
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran Fisika
Pembelajaran merupakan proses menemukan pengetahuan. Sa‟ud 2009: 124 mendefinisik
an “pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa”.
Implikasinya bahwa pembelajaran sebagai suatu proses harus dirancang, dikembangkan, dan dikelola secara kreatif, dinamis dengan menerapkan
pendekatan multi untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif bagi siswa. Salah satunya adalah pada pembelajaran fisika.
Belajar fisika tidak akan lepas dari kehidupan sehari-hari. Pembelajaran fisika menekankan pada proses bagaimana pengetahuan yang diperoleh dapat
digunakan. Hal ini sejalan dengan pemikiran Reif 1995 dan Wiyanto 2008: 11 yang menyatakan bahwa tujuan utama pembelajaran fisika adalah membantu
siswa memperoleh pengetahuan dasar secukupnya a modest amount of basic knowladge
yang dapat digunanakan secara fleksibel. Pembelajaran sains perlu diarahkan untuk memperoleh kemampuan menggunakan secukupnya pengetahuan
dasar yang berguna dalam menjelaskan atau memecahkan dan memahami konsep dasar. Pembelajaran semacam ini diharapkan lebih bermanfaat dan mewujudkan
literasi sciene for all. Proses pembelajaran bukan merupakan proses tranfer rumus matematis,
melainkan proses bagaimana pengetahuan yang diperoleh bermanfaat. Wiyanto
2008: 12 mengungkapkan, “mempelajari seluruh konsep dan menyelenggarakan
semua soal yang terdapat pada buku teks belum tentu dapat mengembangkan ketrampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan”. Pendapat ini diperkuat oleh Reif
1995 yang menyatakan bahwa siswa memperoleh keuntungan yang sedikit dari pengetahuan yang dihafalkan. Oleh karena itu, pentingnya sebuah pemahaman
pengetahuan dan konsep sains yang mendasar agar pengetahuan yang diperoleh lebih bermakna.
Pembelajaran fisika diarahkan untuk mengetahui konsep sains dalam kehidupan sehari-hari agar dapat dimanfaatkan untuk kehidupan. Selain itu, tujuan
dari pembelajaran fisika diantaranya untuk menekankan pada pemberian pengalaman langsung agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah. Pembelajaran diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar. Akibatnya, proses pembelajaran menjadi lebih bermakna. Pembelajaran fisika tidak hanya menekankan pada pemahaman rumus
untuk memecahkan soal yang disajikan. Pembelajaran fisika harus menekankan pada ketrampilan berpikir kritis, pemahaman konsep, dan kemampuan
memecahkan masalah. Hal ini sesuai dengan Lawson 1995: 68 yang menyatakan bahwa sistem pendidikan sains harus membantu siswa mencapai tujuan:
1. Membangun sejumlah konsep dan sistem konsteptual yang bermakna;
2. Mengembangkan ketrampilan berpikir bebas, kreatif dan kritis;
3. Meningkatkan kemampuan menerapkan kemampuannya untuk belajar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
2.2 Pemahaman Konsep Fisika