gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan.
3. Berbagi Sharing
Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk
berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan.
Terjadinya interaksi antar siswa dapat meningkatkan pemahaman konsep karena setiap siswa dapat berbagi pengetahuannya. Menurut Soeparno
sebagaimana dikutip Nurmawati 2012 tahapan think pair share dengan Think diharapkan siswa bisa berpikir sendiri atau menjawab soal yang diberikan oleh
guru. Pada tahapan pair, siswa berdiskusi secara berpasangan dan akhirnya share, siswa berbagi hasil diskusi dengan seluruh pesrta didik satu kelas kemudian
memadukannya serta membuat kesimpulan bersama.
2.6 Model Pembelajaran Guided Inquiry berbasis Think Pair Share
Inovasi pembelajaran merupakan salah satu strategi agar pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan. Salah satu bentuk inovasi pembelajaran
adalah dengan menggabungkan dua model pembelajaran. Penggabungan dua model ini harus memperhatikan karakteristik setiap model agar ciri dari setiap
model tetap terlihat. Penggabungan model pembelajaran dilakukan dalam banyak penelitian
untuk menghasilkan model pembelajaran yang baru dan inovatif pada dunia pendidikan. Bilgin 2009 menggabungkan model pembelajaran kooperatif
dengan model guided inquiry untuk meningkatkan pemahaman konsep dengan kebersamaan dalam belajar. Pen
elitiannya mengungkapkan bahwa “in individual environment student study alone, but in cooperative learning approach student
study with other and share their idea with other ”. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan pembelajran kooperatif dapat memaksimalkan pembelajaran dari pada belajar sendiri. Peneliti ingin menggabungkan model pembelajaran guided inquiry
dengan model pembelajaran kooperatif, yaitu think pair share. Guided inquiry
berbasis think pair share merupakan penggabungan dua model pembelajaran. Penggabungan ini bertujuan untuk memaksimalkan proses
pembelajaran. Penggabungan dua model ini perlu memperhatikan karakteristik dari setiap model agar ciri dari setiap model tidak hilang. Oleh sebab itu, model
think pair share disisipkan pada sintaks guided inquiry bagian merumuskan
hipotesis agar ciri setiap model tetap terlihat. Model guided inquiry digabungkan dengan think pair share terutama pada
bagian merumuskan hipotesis dan menyampaikan kesimpulan. Pada tahapan merumuskan hipotesis, model bembelajaran think pair share disisipkan untuk
melatih siswa dalam merumuskan hipotesis. Siswa belum terbiasa dalam merumuskan hipotesis sehingga melalui sisipan model ini peneliti menginginkan
kerjasama siswa dalam merumuskan hipotesis. Dengan demikian, penggabungan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui hipotesis
siswa sebagai pemacu ke langkah selanjutnya dalam menemukan jawaban dari hipotesisnya.
Penggabungan guided inquiry dan think pair share dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui setiap langkah yang dilakukan. Siswa dapat
berkomunikasi dalam merumuskan hipotesis, berbagi, dan mengetahui hipotesis yang akan digunakan untuk diuji pada langkah selanjutnya. Pada akhirnya, siswa
akan menemukan pengetahuan sendiri dan disimpan sebagai pemehaman konsep yang mantap.
Pembelajaran guided inquiry berbasis think pair share merupakan model pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa.
Penggabungan dua model ini akan memunculkan sintaks baru dimana siswa dapat menemukan pengetahuan melalui pengalaman belajarnya sendiri dan bekerjasama
untuk memaksimalkan pengetahuan yang diperoleh. Akibatnya, siswa akan memperoleh pengetahuan yang maksimal. Siswa memperoleh pengetahuan
dengan caranya sendiri, kemudian pengetahuan itu dapat dibagikan kepada siswa yang lain sehingga pemahaman konsep yang diperoleh tertanam kuat dalam
ingatan siswa. Langkah-langkah model pembelajaran guided inquiry berbasis think pair
share dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Guru menyajikan masalah kepada siswa yang diperoleh dari pengalaman
nyata, dimana siswa dapat melihat gambaran masalah sesuai dengan kehidupan sehari-hari,
2. Merumuskan hipotesis, pada tahapan ini guru membimbing siswa untuk
berpikir think, berpasangan pair, dan berbagi share untuk menjawab masalah yang ada kemudian merumuskan hipotesis sebagai jawaban awal
masalah yang disajikan. Guru meyakinkan hipotesis yang mingkin dari hipotesis-hipotesis yang diajukan setiap pasangan yang relevan dengan
permasalahan yang diberikan, 3.
Mengumpulkan data, dimana pada tahapan ini guru membimbing siswa untuk memperoleh data agar hipotesis yang diajukan dapat terpecahkan,
4. Menganalisis data, siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah
dirumuskan dengan mengalisis data yang telah diperoleh. Pada tahapan ini guru membimbing siswa mengetahui hipotesisnya salah atau benar. Benar
atau tidaknya hipotesis dapat dijelaskan sesuai dengan proses yang telah dilakukan
5. Membuat kesimpulan, langkah ini dilakukan untuk memperolah jawaban
berdasarkan data yang diperoleh siswa.
Gambar 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Guided Inquiry
berbasis Think Pair Share
Pengalaman Nyata
Permasalahan
Merumuskan Hipotesis
Mengumpulkan Data
Analisis Data
Kesimpulan Think
Pair Share
Think
Pair
Share
2.7 Deskripsi Materi Fluida Statis