Uji Daya Pembeda Soal

74 kesukaran antara 0,0 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Harga taraf kesukaran yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan ketentuan sebagai berikut: soal dengan P ≤ 0,30 = soal kategori sukar, 0,3 P ≤ 0,70 = soal kategori sedang, dan P 0,70 = soal kategori mudah Rasyid dan Mansur 2009: 241. Dari 25 item soal yang valid dan reliabel yaitu nomor 1, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 17, 18, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 29, 32, 34, 35, 36, 38, 39, dan 40, setelah diuji taraf kesukarannya terdapat 10 soal mudah, 10 soal sedang, dan 5 soal sukar. Item soal mudah yaitu nomor 5, 9, 12, 21, 23, 25, 32, 35, 38, dan 39. Item soal sedang yaitu nomor 1, 4, 13, 17, 22, 26, 29, 34, 36, dan 40. Item soal sukar yaitu nomor 8, 10, 11, 18, dan 27. Perbandingan taraf kesukaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 soal mudah, 50 soal sedang, dan 25 soal sukar.

4.2.4 Uji Daya Pembeda Soal

Daya pembeda item soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Menurut Suryabrata dalam Rasyid dan Mansur 2009: 245, tujuan pokok mencari daya beda yaitu untuk menentukan apakah item soal tersebut memiliki kemampuan membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada pada kelompok tersebut. Sebelum perhitungan, kelompok siswa dibagi 2 sesuai dengan jumlah skor soal atau jawaban benar yang didapat menjadi kelompok atas dan kelompok bawah lampiran 17. Uji daya beda diperoleh dari hasil perhitungan jumlah jawaban benar pada kelompok atas dibanding jumlah siswa pada kelompok atas 75 PA dikurangi hasil jumlah jawaban benar pada kelompok bawah dibanding jumlah siswa pada kelompok bawah PB. Tabel 4.6 Daya Pembeda Soal No. Soal PA PB D Kriteria No. Soal PA PB D Kriteria 1 1,00 0,42 0,58 Sangat baik 21 1,00 0,79 0,21 Cukup 2 1,00 1,00 0,00 Jelek 22 0,93 0,43 0,50 Sangat baik 3 1,00 1,00 0,00 Jelek 23 1,00 0,79 0,21 Cukup 4 1,00 0,36 0,64 Sangat baik 24 0,71 0,71 0,00 Jelek 5 1,00 0,79 0,21 Cukup 25 0,93 0,71 0,22 Cukup 6 0,93 0,86 0,07 Jelek 26 0,79 0,21 0,58 Sangat baik 7 1,00 0,79 0,21 Cukup 27 0,50 0,14 0,36 Baik 8 0,93 0,70 0,23 Cukup 28 0,43 0,71 0,22 Cukup 9 0,93 0,57 0,36 Baik 29 1,00 0,21 0,79 Sangat baik 10 0,50 0,14 0,36 Baik 30 0,86 0,79 0,07 Jelek 11 0,50 0,14 0,36 Baik 31 1,00 0,93 0,07 Jelek 12 1,00 0,79 0,21 Cukup 32 1,00 0,86 0,14 Jelek 13 1,00 0,36 0,64 Sangat baik 33 1,00 1,00 0,00 Jelek 14 0,93 0,86 0,07 Jelek 34 0,86 0,57 0,29 Cukup 15 0,93 0,86 0,07 Jelek 35 0,93 0,71 0,22 Cukup 16 0,79 0,71 0,08 Jelek 36 0,86 0,57 0,29 Cukup 17 0,93 0,50 0,43 Sangat baik 37 1,00 0,86 0,14 Jelek 18 0,50 0,14 0,36 Baik 38 0,93 0,71 0,22 Cukup 19 1,00 0,93 0,07 Jelek 39 1,00 0,71 0,29 Cukup 20 1,00 1,00 0,00 Jelek 40 1,00 0,36 0,64 Sangat baik Keterangan: warna baris ungu menandakan soal tersebut valid dan reliabel. Harga daya beda yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan kriteria sebagai berikut Khotib 2011: D 0,19 : jelek, D = 0,20 – 0,29 : cukup, D = 0,30 – 0,39: baik, dan D 0,40 : sangat baik. Dari tabel di atas dapat dibaca terdapat 8 soal dengan kriteria sangat baik, 5 soal berdaya beda baik, 13 soal berdaya beda cukup, dan 14 soal berdaya beda jelek. Soal yang dapat digunakan sebagai instrumen harus minimal berdaya beda cukup. Soal dengan daya beda sangat baik yaitu nomor 1, 4, 13, 17, 22, 26, 29, dan 40. Soal dengan daya beda baik yaitu nomor 9, 10, 11, 18, dan 27. Soal dengan daya beda cukup yaitu nomor 76 5, 8, 12, 21, 23, 25, 34, 35, 36, 38, dan 39. Soal dengan daya beda jelek yaitu nomor 32.

4.2.5 Uji Kesamaan Rata-rata

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

KEEFEKTIFAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS KRESNO KECAMATAN JATI KUDUS

0 32 327

KEEFEKTIFAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SDN GUGUS WIJAYA KUSUMA NGALIYAN SEMARANG

0 22 252

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MTS NEGERI 2 SEMARANG

1 7 128

Keefektifan Model Pembelajaran Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Materi Globalisasi di Sekolah Dasar Negeri Kaligangsa Kulon 01 Brebes

1 10 230

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 DAGAN KABUPATEN PURBALINGGA PADA MATERI GLOBALISASI

0 14 245

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI BANGUN RUANG DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 TINGGARJAYA

0 37 251

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SDN DABIN I PANGERAN DIPONEGORO NGALIYAN SEMARANG -

0 1 81

PENGARUH MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI KSP DI SMA

0 0 10