18
proses organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran Suprijono 2011: 13. Menurut Isjoni 2010: 11 pembelajaran adalah sesuatu
yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran merupakan upaya pendidik untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar. Jadi,
pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar.
Pembelajaran instruction merupakan akumulasi dari konsep mengajar teaching dan konsep belajar learning Daryanto dan Rahardjo 2012: 19.
Penekanannya terletak pada perpaduan antara keduanya yaitu kepada penumbuhan aktivitas siswa. Konsep tersebut dapat dipandang sebagai suatu
sistem sehingga dalam sistem belajar ini terdapat komponen siswa, tujuan, materi untuk mencapai tujuan, fasilitas dan prosedur, model dan metode pembelajaran
serta alat atau media yang harus dipersiapkan. Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
Daryanto dan Rahardjo 2012: 212. Faktor internal yaitu kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri sendiri, sehingga terjadi perubahan tingkah
laku. Faktor internal, yaitu kecerdasaan, bakat aptitude, keterampilan kecakapan, motivasi, kondisi fisik dan mental. Faktor eksternal adalah kondisi di
luar individu siswa yang mempengaruhi belajarnya. Adapun yang termasuk faktor eksternal antara lain lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
2.2.2 Keefektifan Pembelajaran
Keefektifan dalam Kamus Bahasa Indonesia KBI 2008: 374 memiliki makna keadaan yang berpengaruh atau keberhasilan. Keefektifan pembelajaran
19
adalah keberhasilan yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar. Keefektifan mengajar yang dilakukan oleh guru dalam proses interaksi belajar
yang baik merupakan segala upaya guru untuk membantu para siswa agar bisa belajar dengan baik. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan
memberikan tes. Hasil tes dapat dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek proses pengajaran Trianto 2011: 18-21.
Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pembelajaran Trianto 2011: 20 yaitu:
1 Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap kegiatan
belajar mengajar KBM. 2
Rata-rata perilaku siswa melaksanakan tugas dengan baik. 3
Ketetapan antara isi materi ajar dengan kemampuan siswa orientasi keberhasilan siswa diutamakan.
4 Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan
struktur kelas yang mendukung pembelajaran.
2.2.3 Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas Suprijono 2011: 46. Dahlan dalam Isjoni
2010: 49, menyatakan bahwa model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran,
dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas. Menurut Joyce dan Weil dalam Rusman 2012: 133, model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang
dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka
20
panjang, merancang bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
Berdasarkan pengertian di atas, model pembelajaran merupakan satu kesatuan yang utuh antara pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Model pembelajaran dapat
dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.
Ciri-ciri model pembelajaran ada 6 Rusman 2012: 136 yaitu: 1 berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu; 2
mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu; 3 dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas; 4 memiliki bagian-bagian
model yang dinamakan urutan langkah-langkah pembelajaran, adanya prinsip- prinsip reaksi, sistem sosial, dan sistem pendukung; 5 memiliki dampak sebagai
akibat terapan model pembelajaran; 6 membuat persiapan mengajar dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
Hasan dalam Isjoni 2010: 50, menyatakan bahwa semua model pembelajaran dapat dikatakan baik jika memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:
1 Semakin kecil upaya yang dilakukan guru dan semakin besar aktivitas
belajar siswa, maka hal itu semakin baik. 2
Semakin sedikit waktu yang dilakukan guru untuk mengaktifkan siswa belajar juga semakin baik.
3 Sesuai dengan cara belajar siswa yang dilakukan.
21
4 Dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru.
5 Tidak ada satupun model atau metode yang paling sesuai untuk segala
tujuan, jenis, materi, dan proses belajar yang ada.
2.2.4 Pembelajaran Kooperatif