36
3 Pemberian Hadiah dan Pengakuan Skor Kelompok
Setelah masing-masing kelompok atau tim memperoleh predikat, guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelompok
sesuai dengan prestasinya kriteria tertentu yang diterapakan guru. 2.2.5.3.6
Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Model TAI Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki kelebihan dan
kekurangan. Adapun kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe TAI antara lain:
1 Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalahnya.
2 Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan
keterampilannya. 3
Adanya tanggung jawab dalam kelompok dalam menyelesaikan permasalahannya.
4 Siswa diajarkan bagaimana bekerja sama dalam suatu kelompok.
Sedangkan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TAI antara lain: 1
Tidak ada persaingan antar kelompok. 2
Siswa yang lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai.
2.2.6 Hasil Belajar
Menurut Sudjana 2010: 22, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar
merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar Rifa’i dan Anni 2009: 85. Merujuk pemikiran Gagne dalam Suprijono
37
20011: 5-6, hasil belajar berupa: 1
Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2 Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. 3
Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
4 Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5 Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Hasil belajar menurut Bloom secara umum mencakup tiga ranah yaitu
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor Daryanto dan Rahardjo 2007:27. Untuk ranah kognitif meliputi hasil belajar intelektual, meliputi aspek pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif meliputi penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola
hidup. Ranah psikomotor meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreativitas.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan atau perubahan tingkah laku siswa setelah mengalami kegiatan
belajar. Pada dasarnya proses belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan baik yang menyangkut segi kognitif, afektif, maupun
38
psikomotor. Proses perubahan dapat terjadi dari yang paling sederhana sampai pada yang paling kompleks yang bersifat pemecahan masalah, dan pentingnya
peranan kepribadian dalam proses serta hasil belajar.
2.2.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar SD
Usia siswa SD berkisar antara 7-12 tahun. Menurut Jean Piaget dalam Soeparwoto 2007: 85 anak usia 7-12 tahun merupakan tahap konkret
operasional. Pada tahap ini anak sudah memahami hubungan fungsional, karena mereka sudah menguji coba suatu permasalahan. Selain itu, Anak usia SD
merupakan masa dimana perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima teman sebaya sebagai anggota kelompok terutama kelompok yang bergengsi
dalam pandangan teman-temannya Soeparwoto 2007: 61. Dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa usia SD masih senang dengan hal-hal baru. Mereka senang
bermain, bergerak, dan menemukan hal-hal baru dengan teman-temannya. Menurut James W. Keefe dalam Uno 2010: 185 salah satu karakteristik
siswa SD adalah gaya kognitif. Gaya kognitif merupakan cara siswa yang khas dalam belajar, baik yang berkaitan dengan cara penerimaan dan pengolahan
informasi, sikap terhadap informasi, maupun kebiasaan yang berhubungan dengan lingkungan belajar. Gaya belajar menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam
merancang pembelajaran. Pengetahuan tentang gaya kognitif dibutuhkan untuk merancang atau memodifikasi materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, model
pembelajaran serta metode pembelajaran. Diharapkan dengan adanya interaksi dari faktor gaya kognitif, tujuan, materi, model, serta metode pembelajaran, hasil
belajar siswa dapat dicapai secara maksimal.
39
Gaya siswa yang bisa dipilih untuk belajar secara efektif Uno 2010: 183, yaitu bermain dengan bersosialisasi dan bermain dengan pertanyaan. Bergabung
dan membaur dengan orang lain adalah cara terbaik mendapat informasi dan belajar secara cepat. Dengan berkumpul, bisa menyerap berbagai informasi
terbaru secara cepat dan mudah memahaminya. Biasanya informasi yang didapat akan lebih lama terekam dalam ingatan. Belajar semakin efektif dan bermanfaat
apabila dilakukan dengan cara bermain dengan pertanyaan. Misalnya memancing keingintahuan dengan berbagai pertanyaan. Setiap kali muncul jawaban, kejar
dengan pertanyaan sehingga didapat hasil yang paling akhir atau kesimpulan. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan
bahwa untuk membantu perkembangan kognitif siswa khususnya siswa SD kelas IV maka perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan siswa belajar
sendiri atau belajar melalui interaksi sosial. Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi di antara siswa. Interaksi
tersebut akan mempermudah siswa mempelajari suatu materi. Melalui kelompok belajar, siswa mudah berinteraksi dengan teman-teman sehingga mempermudah
siswa mempelajari materi pelajaran.
2.2.8 Pendidikan Kewarganegaraan PKn di SD