16
2.2 Kajian Teori
Kajian teori berasal dari dua kata, yaitu kata “kajian” yang berarti penyelidikan dan telaah Kamus Bahasa Indonesia KBI 2008: 617 dan “teori”
yang berarti 1 pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi; 2 penyelidikan eksperimental yang mampu
menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, dan argumentasi; 3 asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu
pengetahuan; 4 pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu KBI 2008: 1501. Teori-teori yang akan digunakan sebagai kajian yang membantu peneliti
menyusun penelitian yaitu:
2.2.1 Belajar dan Pembelajaran
Menurut Gagne dalam Suprijono 2011: 2, belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Belajar pada
hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu Daryanto dan Rahardjo 2012: 16. Belajar merupakan proses penting
bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan Anni dkk 2007: 2. Menurut Trianto 2011: 16, belajar diartikan
sebagai perubahan perilaku pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik
seseorang sejak lahir. Menurut Slameto 2010: 2, belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
17
Berdasarkan pengertian di atas, belajar dapat diartikan sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar
merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Belajar juga merupakan suatu proses yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai
sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup. Unsur utama dalam belajar adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai sumber pendorong, situasi
belajar yang memberikan terjadinya kegiatan belajar. Proses belajar pada dasarnya melibatkan upaya yang hakiki dalam
membentuk dan menyempurnakan kepribadian manusia dengan berbagai tuntutan dalam kehidupannya. Secara filosofis belajar berarti mengingatkan kembali pada
manusia mengenai makna hidup yang bisa dilalui melalui proses meniru, memahami, mengamati, merasakan, mengkaji, melakukan, dan meyakini akan
segala sesuatu kebenaran sehingga semuanya memberikan kemudahan dalam mencapai segala yang dicita-citakan manusia Daryanto dan Rahardjo 2012: 17.
Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan
lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan secara sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan. Pola
tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau diamati dalam bentuk perbuatan reaksi dan sikap secara mental dan fisik.
Sagala dalam Sudaryono 2012: 60, menyatakan bahwa pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang
mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru. Pembelajaran merupakan
18
proses organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran Suprijono 2011: 13. Menurut Isjoni 2010: 11 pembelajaran adalah sesuatu
yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran merupakan upaya pendidik untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar. Jadi,
pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar.
Pembelajaran instruction merupakan akumulasi dari konsep mengajar teaching dan konsep belajar learning Daryanto dan Rahardjo 2012: 19.
Penekanannya terletak pada perpaduan antara keduanya yaitu kepada penumbuhan aktivitas siswa. Konsep tersebut dapat dipandang sebagai suatu
sistem sehingga dalam sistem belajar ini terdapat komponen siswa, tujuan, materi untuk mencapai tujuan, fasilitas dan prosedur, model dan metode pembelajaran
serta alat atau media yang harus dipersiapkan. Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
Daryanto dan Rahardjo 2012: 212. Faktor internal yaitu kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri sendiri, sehingga terjadi perubahan tingkah
laku. Faktor internal, yaitu kecerdasaan, bakat aptitude, keterampilan kecakapan, motivasi, kondisi fisik dan mental. Faktor eksternal adalah kondisi di
luar individu siswa yang mempengaruhi belajarnya. Adapun yang termasuk faktor eksternal antara lain lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
2.2.2 Keefektifan Pembelajaran