mencapaimenghayati berbagai kemampuan tersebut memang benar-benar disediakan secara memadai. Hal itu akan tercapai, jika model pembelajaran ini
diterapkan secara benar dan memadai.
2.1.8 Hubungan Model pembelajaran kooperatif Tipe GI dengan CD
pembelajaran dengan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA di SD.
Ada hubungan positif antara model kooperatif tipe GI dengan CD pembelajaran terhadap keterampilan guru, aktifitas siswa dan hasil belajar peserta
didik. Dengan demikian diindikasikan bahwa penerapan model kooperatif tipe GI dengan CD pembelajaranmampu meningkatkan keterampilan guru, aktifitas siswa
dan hasil belajar. Dengan demikian jika penerapan model kooperatif tipe GI dengan CD
pembelajaran baik maka keterampilan guru, aktivitas siswa serta hasil belajar siswa juga akan baik.
2.2. Kajian Empiris
Penelitian yang pernah dilakukan adalah sebagai berikut: Penerapan Model Group Investigation Untuk Meningkatkan Pembelajaran
IPA Siswa Kelas V SDN Kidul Dalem 2 Malang Dedik Setiyo Winoto. Hasil observasi menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri
Kidul Dalem 2 Malang masih rendah, hal ini dapat dilihat dari: 1 Hasil penilaian yang dilaksanakan oleh guru pada materi gaya; 2 Siswa terlihat ramai tapi tidak
berkaitan dengan pembelajaran; 3 Aktivitas pembelajaran berpusat pada guru; 4 Media pembelajaran hanya terpaku pada gambar yang ada pada buku
pelajaran. 5 Pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru kurang variatif. Guru mendominasi pembelajaran sehingga hal ini menyebabkan siswa hanya menjadi
pendengar pasif. Untuk itu, perlu adanya penggunaan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa untuk aktif berdiskusi dan memecahkan masalah.
Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model Group Investigation dapat meningkatkan pembelajaran IPA materi Bumi dan Alam Semesta pada siswa
kelas V SDN Kidul Dalem 2 Malang. Penilaian penyusunan RPP sebesar 90,44 dan meningkat pada siklus II sebesar 95,59. Sedangkan penerapan model Group
Investigation pada siklus I sebesar 74,47 dan meningkat pada siklus II sebesar 86,23. Aktivitas belajar siswa sebesar 42,34 pada siklus I dan pada siklus II
meningkat menjadi 64,03. Hasil belajar siswa sebesar 55 pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 75,93.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation GI Untuk Meningkatkan Pemahaman Gaya Magnet Pada Pembelajaran IPA Bagi
Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wanaraja Wanayasa Banjarnegara Tahun Ajaran 20102011 oleh Tya Anisa Devi. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa
kelas V SDN 2 Wanaraja Wanayasa Banjarnegara tahun ajaran 2010 2011 terdiri dari 23 siswa terdiri dari 7 laki-laki dan 16 perempuan. Peningkatan ini dapat
dilihat dari hasil tes gaya magnet siswa yang menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada pra tindakan nilai rata-rata kelas 64,89 dengan ketuntasan klasikal
34,78. Pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata kelas mencapai 67,32 dan
ketuntasan klasikal meningkat menjadi 56,52. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 70,08 dan ketuntasan klasikal meningkat menjadi 91,30.
Berdasarkan hasil penelitian dari Siti Maharani Simbolon yang berjudul Penggunaan Metode Inkuiri Dengan Menggunakan Cd Pembelajaran Dan Buku
Ajar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS di Kelas V SD Negeri 1 Cinta Rakyat Kabupaten Deli Serdang Tahun Pelajaran 20112012”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: 1 Hasil belajar IPS siswa melalui penggunaan metode inkuiri dengan menggunakan CD Pembelajaran meningkat. Hasil evaluasi siklus I
menunjukkan skor rata-rata kelas mencapai 59,67 dan pada siklus II rata-rata kelas mencapai 79,00. Dengan demikian skor rata-rata dari siklus I ke siklus II
terjadi peningkatan sebesar 19,33. Pada siklus I persentase ketuntasan klasikal mencapai 36,64 dan pada siklus II persentase ketuntasan klasikal mencapai
90,00. Dengan demikian terjadi peningkatan pada persentase ketuntasan klasikal sebesar 53,36. 2 Terjadi peningkatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran
dengan penggunaan metode inkuiri dengan menggunakan CD Pembelajaran. Untuk aktivitas siswa rata-rata persentase untuk setiap kelompok dari siklus I ke
siklus II terjadi peningkatan untuk setiap kelompok yakni untuk keJompok I meningkat sebesar 21,8, kelompok II meningkat sebesar 15,63, kelompok III
meningkat sebesar 15,63, kelompok IV meningkat sebesar 18,75, kelompok V meningkat sebesar 15,63, dan untuk kelompok VI meningkat sebesar 12,50.
Sedangkan untuk aktivitas guru rata-rata persentase untuk pengamat 1 dan 2 dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan yakni masing-masing meningkat sebesar
18,17 baik pengamatan yang dilakukan oleh pengamat 1 maupun pengamat 2.
Penerapan-penerapan tersebut diharapkan dapat menambah khasanah pengembangan pengetahuan mengenai penelitian IPA untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran melalui model kooperatif tipe GI dengan media CD Pembelajaran. Selain itu juga diharapkan dapat menjadi acuan dalam penelitian
yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Kooperatif tipe Group Investigation Dengan Media CD Pembelajaran Pada Siswa
Kelas V SDN Kandri 01.
2.3 Kerangka Berfikir