Strategi Pembelajaran Seni Rupa Evaluasi Pembelajaran Seni Rupa

apresiasi juga meliputi pengenalan tentang latar belakang sosial, budaya, dan sejarah di mana karya seni rupa dihasilkan serta makna-makna dan nilai-nilai pada seni rupa tersebut. Sementara materi kreasi merupakan materi praktik atau berkarya seni rupa yang memuat kegiatan berkarya dalam bentuk dua dan tiga dimensi seperti menggambar teknik, menggambar bentuk benda terapan, menggambar ornamen, melukis, berkarya seni kriya dan sebagainya. Berkarya seni rupa pada dasarnya adalah proses membentuk gagasan dan mengolah media seni rupa untuk mewujudkan bentuk-bentuk atau gambaran-gambaran yang baru. Untuk membentuk gagasan, siswa perlu dilibatkan dalam berbagai pendekatan seperti menggambar, mengobservasi, mencatat, membuat sketsa, bereskperimen, dan menyelidiki gambar-gambar atau bentuk-bentuk lainnya.

2.2.6 Strategi Pembelajaran Seni Rupa

Strategi pembelajaran seni rupa adalah kegiatan yang dipilih oleh guru dalam proses belajar mengajar, yang dapat memberikan kemudahan atau fasilitas kepada siswa dalam berkarya seni rupa menuju kepada tercapainya tujuan intruksional tertentu secara optimal Utomo 2006: 2. Dalam pembelajaran strategi tersebut dapat ditempuh dengan mengorganisasikan kelas, materi dan waktu, memilih metode, memanfaatkan media dan sumber belajar Syafi‟i 2006: 33. Semua terangkum melalui serangkaian kegiatan, salah satunya dengan menyusun perangkat pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi. Guru harus dapat memanfaatkan metode-metode dalam pembelajaran seni rupa. Metode adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa saat proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan metode yang tepat pembelajaran akan lebih menarik. Metode yang umum digunakan misalnya ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, mencontoh, latihan, dikte, ekspresi bebas dapat diterapkan dalam pembelajaran seni rupa. Memilih metode pembelajaran seni rupa berkaitan dengan media dan sumber belajar. Penggunaan model langsung, tayangan gambar yang melalui papan tulis maupun media elektronik, alat peraga, dan sebagainnya. Pembelajaran seni rupa sering kali memerlukan peragaan guru, oleh karena itu diperlukan alat peraga berupa karya langsung atau tidak. Semakin rendah tingkat pendidikan, semakin memerlukan peraga langsung Syafi‟i 2006: 34. Semua itu berhubungan dengan media pembelajaran yang merupakan alat bantu guru dalam mengajar. Begitu pula dengan sumber belajar, guru harus dapat memanfaatkan sumber belajar yang sangat beraneka ragam dapat berupa manusia maupun berupa benda.

2.2.7 Evaluasi Pembelajaran Seni Rupa

Evaluasi penilaian merupakan upaya untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran Bastomi 2003: 16. Dalam pembelajaran seni rupa, respon siswa yang diperoleh melalui pengamatan, penghayatan, penilaian, dan penghargaan terhadap karya seni rupa lazim disebut proses evaluasi Syafi‟i 2006: 35. Evaluasi juga digunakan untuk mengukur berhasil atau tidaknya pembelajaran yang diberikan oleh guru. Pada proses belajar evaluasi dilakukan pada sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya motivasi belajar. Pada hasil belajar, evaluasi dilakukan dalam bidang seni rupa meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan aspek psikomotorik. Aspek kognitif yaitu berkaitan dengan pengetahuan siswa tentang berbagai hal yang berhubungan dengan seni rupa. Aspek ini biasanya berkaitan dengan materi yang bersifat substansi materi yang bahasa teoritis, pengenalan alat, bahan dan prosedur. Aspek afektif adalah hal yang berkaitan dengan penilaian dan tanggapan siswa terhadap berbagai jenis karya seni rupa atau sering disebut apresiasi. Evaluasi afektif berkaitan dengan respon siswa dengan karya yang dihadapinya apresiasi pada saat berkreasi maka kegiatan tersebut merupakan evaluasi apresiasi. Sementara aspek psikomotorik berkaitan dengan perilaku siswa yang berupa tindakan, oleh karena itu tahapan prosedur ketika siswa berkarya atau berproses kreatif dapat menjadi fokus amatan. Evaluasi hasil belajar merupakan masalah bagaimana guru dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Guru harus mengetahui sejauh mana siswa mengerti bahan yang telah diajarkan atau tujuan pembelajaran dapat dicapai. Selain itu evaluasi hasil belajar difungsikan untuk kenaikan kelas untuk memberikan informasi yang berkenaan dengan kemajuan siswa.

2.3 Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar