standar kompetensi yang terdiri dari dua aspek yaitu: mengapresiasi karya seni rupa  dan  mengekspresikan  diri  melalui  karya  seni  rupa  dan  kompetensi  dasar
yang merupakan penjabaran tujuan setiap Standar Kompetensi. Pada penelitian ini,  guru  dalam  memanfaatan  media  dan  sumber  belajar  dalam  pembelajaran
seni  rupa  harus  mengacu  pada  Standar  Kompetensi  dan  Kompetensi  Dasar SKKD agar media dan sumber belajar dalam pembelajaran seni rupa sesuai
dengan  materi  mata  pelajaran  seni  rupa  yang  dominan  berkait  dengan  indera penglihatan visual atau pengalaman-pengalaman estetis visual.
2.2.5 Materi Pembelajaran Seni Rupa
Materi  pembelajaran  atau  bahan  ajar  adalah  pesan  yang  perlu disampaikan  oleh  penyelenggara  pendidikan  kepada  peserta  didik  Syafi‟i
2006: 31. Serangkaian materi yang disampaikan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran  di  kelas  adalah  bahan  ajar,  yang  merupakan  informasi  yang
diperlukan guru untuk  perencanaan dan penelaah implementasi pembelajaran. Menurut  Suciati  dan  Huda  dalam  Syafi‟i  2006:  32  bahan  ajar  dapat
dibedakan  atas  bahan  ajar  tertulis  dan  bahan  ajar  tidak  tertulis.  Bahan  ajar tertulis merupakan materi atau isi pelajaran yang terkemas dalam bentuk tulisan,
dapat  dilengkapi  atau  tanpa  gambar.  Bahan  ajar  tertulis  ini  umumnya diproduksi,  oleh karena itu  dapat  digolongkan dalam  bahan ajar  cetak. Dengan
demikian bahan ajar tidak tertulis bahan atau materi pelajaran yang disampaikan secara  lisan,  melalui  audio  atau  video,  radio,  televisi,  atau  bahan  ajar  yang
memanfaatkan sumber belajar lingkungan atau teknologi lainnya.
Pembelajaran seni rupa di sekolah mengembangkan kemampuan siswa dalam  berkarya  seni  yang  bersifat  visual  dan  rabaan,  yang  melibatkan  siswa
dalam  berbagai  pengalaman  apreasiasi  maupun  pengalaman  berkreasi.  Pada mata  pelajaran  seni  rupa,  siswa  diberikan  kemampuan  untuk  memahami  dan
memperoleh kepuasan dalam menanggapi karya seni rupa ciptaan siswa sendiri maupun karya seni rupa ciptaan orang lain.
Melalui  pengalaman  berkarya,  siswa  memperoleh  pemahaman  tentang berbagai  penggunaan  media,  baik  media  untuk  seni  rupa  dwimatra  maupun
seni  rupa  trimatra.  Dalam  berkarya  seni  rupa,  siswa  belajar  menggunakan berbagai  teknik  tradisional  dan  modern  untuk  mengeksploitasi  sifat-sifat  dan
potensi estetik media. Melalui seni  rupa, siswa belajar berkomunikasi  melalui gambar  dan  bentuk,  serta  mengembangkan  rasa  kebanggaan  dalam
menciptakan ungkapan pikiran dan perasaannya. Materi pelajaran seni rupa dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP  dikelompokan  dalam  dua  aspek  yaitu  apresiasi  dan  kreasi.  Materi pokok  seni  rupa,  yaitu  apresiasi  seni  rupa  berarti  mengenal,  memahami,  dan
memberikan  penghargaan  atau  tanggapan  estetis  respons  estetis  terhadap karya seni rupa. Materi apresiasi seni pada dasarnya adalah pengenalan tentang
konsep  atau  makna,  bentuk,  dan  fungsi  seni  rupa.  Apresiasi  seni  rupa  dapat mencakup  materi  yang  lebih  luas,  yaitu  pengenalan  seni  rupa  dalam  konteks
berbagai  kebudayaan.  Materi  pelajaran  apresiasi  seni  di  SMA  meliputi pengenalan  terhadap  budaya  lokal,  budaya  daerah  lain,  dan  budaya
mancanegara,  baik  yang  bercorak  primitif,  tradisional,  klasik,  moderen, maupun  kontemporer.  Selain  pengenalan  bentuk-bentuk  seni  rupa,  materi
apresiasi  juga  meliputi  pengenalan  tentang  latar  belakang  sosial,  budaya,  dan sejarah  di  mana  karya  seni  rupa  dihasilkan  serta  makna-makna  dan  nilai-nilai
pada seni rupa tersebut. Sementara  materi  kreasi  merupakan  materi  praktik  atau  berkarya  seni
rupa  yang  memuat  kegiatan  berkarya  dalam  bentuk  dua  dan  tiga  dimensi seperti  menggambar  teknik,  menggambar  bentuk  benda  terapan,  menggambar
ornamen,  melukis,  berkarya  seni  kriya  dan  sebagainya.  Berkarya  seni  rupa pada  dasarnya  adalah  proses  membentuk  gagasan  dan  mengolah  media  seni
rupa  untuk  mewujudkan  bentuk-bentuk  atau  gambaran-gambaran  yang  baru. Untuk membentuk gagasan, siswa perlu dilibatkan dalam berbagai pendekatan
seperti menggambar,
mengobservasi, mencatat,
membuat sketsa,
bereskperimen, dan menyelidiki gambar-gambar atau bentuk-bentuk lainnya.
2.2.6 Strategi Pembelajaran Seni Rupa