4.1.2. Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa di SMA Negeri 3 Slawi dan
SMA Negeri 1 Bojong
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, menujukkan  bahwa  mata  pelajaran  Seni  Budaya  di  SMA  Negeri  3  Slawi
meliputi  3  tiga  Submata  Pelajaran  yaitu  Seni  Rupa,  Seni  Tari,  dan  Seni Musik,  di  mana  siswa  dalam  satu  tahun  atau  dalam  tahun  ajaran  baru  dapat
memilih pelajaran seni yang diminati. Berikut kutipan hasil pembicaraan dengan guru seni rupa SMA Negeri
3 Slawi yaitu Pak Yusup 30 tahun: “Di sini, agar siswa lebih sesuai dengan
minat yang dimiliki sehingga dalam pembelajaran seni lebih serius, maka siswa diberi kebebasan memilih pembelajaran seni yang sesuai dengan minatnya”.
Gambar 4.6. Wawancara dengan Pak Yusup, guru seni rupa SMA Negeri 3 Slawi Dokumentasi penulis 2010
Pembelajaran seni rupa di SMA Negeri 3 Slawi dalam satu minggu satu kali sekitar 2 x 45 menit. Di mana kelas X, XI, XII masing-masing terdapat 9
kelas yang setiap mata pelajaran seni rupa merupakan gabungan dari dua kelas. Berikut kutipan hasil pembicaraan dengan guru seni rupa SMA Negeri 3 Slawi
yaitu Pak Yusup 30: Jadwal  mata  pelajaran  seni  budaya  di  sini  baik  itu  seni  rupa,
musik,  atau  tari  sama.  Siswa  tinggal  masuk  kelas  seni  masing- masing  misal  seni  rupa  di  galeri  ini,  seni  tari  di  aula  dan  seni
musik  di  ruang  musik.  Satu  kelas  seni  rupa  terdapat  2  kelas misal X1 dan X2 jadi 1 kelas, tetapi berhubung ada 9 kelas jadi
ada yang hanya 1 kelas saja.
Penggalan  kutipan  di  atas  menunjukkan  bahwa  pembelajaran  seni  di SMA Negeri 3 Slawi tidak di ruang kelas seperti pembelajaran mata pelajaran
lainnya,  tetapi  di  ruang  khusus  masing-masing  cabang  seni  dan  terdapat  guru seni  untuk  masing-masing  cabang  seni.  Mata  pelajaran  seni  rupa  di  SMA
Negeri  3  Slawi  dilaksanakan  di  kelas  semi  outdoor  berdekatan  dengan  studio seni  rupa.  Materi  pembelajaran  yang  diajarkan  adalah  pengetahuan  seni  rupa,
kemampuan  membuat  karya  seni  rupa  yang  berupa  gambar,  lukisan,  patung, kerajinan dan sebagainya.
Menurut  kepala  SMA  Negeri  3  Slawi  yaitu  Drs.  Sussono  Hadi,  M.M, saat ditanyai seputar mata pelajaran seni rupa menyatakan bahwa kegiatan seni
rupa di sekolah yang dipimpinnya berlangsung aktif dan baik, dilihat dari hasil karya  kerajinan  siswanya  dalam  kategori  baik.  Selain  itu,  banyak  prestasi
perlombaan di bidang seni rupa yang diraih oleh siswanya. Di  samping  pembelajaran  seni  rupa  di  kelas,  SMA  Negeri  3  Slawi
mengadakan  ekstrakurikuler  seni  rupa  untuk  menambah  pengetahuan  siswa yang  ingin  mendalami  materi  seni  rupa.  Ekstrakurikuler  seni  rupa  diadakan
setiap  seminggu  1  satu  kali  pertemuan.  Seperti  hasil  kutipan  berikut pembicaraan  dengan  guru  seni  rupa  SMA  Negeri  3  Slawi  yaitu  Pak  Yusup
30: “Selain pembelajaran seni rupa di kelas, di sini ada juga ekstrakurikuler seni  rupa  setiap  hari  kamis  jam  14.00  WIB  setelah  pulang  sekolah  mbak,
materi seni rupa yang disampaikan lebih mendalam lagi”.
Sama  halnya  pada  SMA  Negeri  3  Slawi,  di  SMA  Negeri  1  Bojong untuk  mata  pelajaran  Seni  Budaya  meliputi  3  tiga  Submata  Pelajaran  yaitu
Seni  Rupa,  Seni  Tari,  dan  Seni  Musik.  Setiap  siswa  dapat  memilih  submata pelajaran  seni  yang  diminatinya.  Kutipan  hasil  wawancara  dengan  guru  seni
rupa  SMA  Negeri  1  Bojong  yaitu  Pak  Ahmad  47:  “Setiap  ajaran  baru,  tim guru  seni  budaya  memberikan  angket  kepada  siswa  untuk  memilih  mata
pelajaran seni yang diminatinya”.
Gambar 4.7. Wawancara dengan Pak Ahmad, guru seni rupa SMA Negeri 1 Bojong Dokumentasi penulis 2010
Pembelajaran  Seni  Rupa  SMA  Negeri  1  Bojong,  dalam  satu  minggu yaitu 1 satu kali pertemuan sekitar 2x45 menit. Dari 17 kelas terdapat 6 kelas
X, 6 kelas XI, 5 kelas XII jadwal mata pelajaran seni dalam satu hari ada dua kelas  yang  bersamaan.  Berikut  kutipan  hasil  pembicaraan  dengan  guru  seni
rupa SMA Negeri 1 Bojong yaitu Pak Ahmad 47: “Mata pelajaran seni rupa dilaksanakan  di  kelas  masing-masing,  berhubung  banyak  siswa  minat  sekitar
60 ke seni rupa, jadi saya  yang mengalah lagi pula kelasnya berdampingan, sedangkan seni musik dan tari di ruang sendiri-
sendiri”.
Penggalan kutipan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran seni rupa biasanya dilakukan di kelas masing-masing karena jumlah peminatnya banyak,
sehingga guru seni rupa sering bolak-balik saat mengajar.
Gambar 4.8. Aktivitas Pak Ahmad Saat Mengajar Dokumentasi penulis 2010
Selain pembelajaran seni rupa di kelas, SMA Negeri 1 Bojong terdapat kegiatan ektrakurikuler tetapi untuk sekarang sudah tidak berjalan lagi. Berikut
kutipan hasil pembicaraan dengan guru seni rupa SMA Negeri 1 Bojong yaitu
Pak  Ahmad  47:  ”Di  sini  dulu  ada  kegiatan  ektrakurikuler  seni  rupa  tetapi sekarang  sudah  tidak  aktif  lagi,  biasanya  materi  yang  saya  berikan  tentang
desain grafis”.
Simpulan  dari  deskripsi  di  atas,  pembelajaran  Seni  Budaya  di  SMA Negeri  3  Slawi  dan  SMA  Negeri  1  Bojong  sama-sama  meliputi  3  tiga
Submata Pelajaran yaitu Seni Rupa, Seni Tari, dan Seni Musik. Di mana dalam pembelajarannya  siswa  harus  memilih  salah  satu  submata  pelajaran  seni
budaya  yang  diminatinya.  Pada  SMA  Negeri  3  Slawi  siswa  memilih  submata pelajaran  seni  rupa  saat  awal  ajaran  baru,  saat  pembelajaran  seni  budaya
pertama  dilaksanakan  siswa  diminta  masuk  kelas  submata  pelajaran  seni  rupa yang  di  minatinya.  Berbeda  dengan  SMA  Negeri  1  Bojong,  awal  ajaran  baru
siswa  diberi  angket  yang  isinya  memilih  submata  pelajaran  seni  budaya  yang diminatinya.  Mata  pelajaran  seni  rupa  di  SMA  Negeri  3  Slawi  dan  SMA
Negeri 1 Bojong dipilih berdasarkan keinginan serta minat anak di bidang seni rupa.
Pembelajaran  seni  rupa  di  SMA  Negeri  3  Slawi  dilaksanakan  dalam satu  minggu  satu  kali  pertemuan  sekitar  2x45  menit,  sama  halnya  pada  SMA
Negeri  1  Bojong.  Pada  SMA  Negeri  3  Slawi  pembelajaran  seni  rupa berlangsung  tidak  di  kelas  siswa  masing-masing  tetapi  di  ruang  kelas  khusus
semi  outdoor  untuk  pembelajaran  seni  rupa,  jadwalnya  dua  kelas  yang berminat  pada  mata  pelajaran  seni  rupa  dijadikan  satu  kelas,  sedangkan  di
SMA  Negeri  1  Bojong  pembelajaran  seni  rupa  dilaksanakan  di  kelas  masing- masing  karena  jumlah  peminatnya  yang  banyak,  sehingga  kelas  yang
bedampingan tidak dijadikan satu kelas tetapi guru yang bolak-balik mengajar.
Kegiatan ekstrakurikuler seni rupa di SMA Negeri 3 Slawi dilaksanakan setiap satu  minggu  sekali,  sedangkan  kegiatan  ektrakurikuler  seni  rupa  di  SMA
Negeri 1 Bojong sudah tidak dilaksanakan lagi. Pada  dasarnya  pembelajaran  seni  rupa  merupakan  sebuah  sistem,
sehingga  pembelajaran  merupakan  suatu  kesatuan  dari  berbagai  unsur  yang
saling terkait  berkerjasama untuk  mencapai  tujuan. Unsur-unsur pembelajaran meliputi  siswa,  guru,  materi  ajar,  tujuan  pembelajaran,  strategi  pembelajaran,
dan evaluasi. Pembelajaran seni rupa meliputi semua unsur-unsur pembelajaran yang  sangat  berpengaruh,  apabila  salah  satu  unsur  tersebut  tidak  ada  maka
pembelajaran  tidak  akan  terjadi.  Demikian  juga  dengan  strategi  pembelajaran yang merupakan salah satunya tentang persoalan media pembelajaran seni rupa
dan  sumber  belajar,  mulai  dari  jenis-jenis  media  pembelajaran  seni  rupa  dan sumber belajar yang ada di sekolah sampai pada pemanfatan media dan sumber
belajar dalam proses pembelajaran seni rupa.
4.2 Pemanfaatan Media  Pembelajaran Seni Rupa dan Sumber