dalam Syafi‟i 2006: 24 guru seni rupa harus memiliki beberapa syarat diantarannya 1 memahami latar belakang keluarga dan masyarakat sebagai
lingkungan yang membentuk siswa; 2 tahapan perkembangan fisik, mental, dan kreatifitas anak; 3 jenis dan keluasaan pengalaman murid yang diperoleh
sebelumnya; 4 kelayakan harapan untuk mencapai prestasi kreatif pada setiap usia dan kelas tertentu; 5 peranan pendidikan seni rupa dalam keseluruhan
kerangka kurikulum; 6 kriteria sebagai dasar penilaian estetik; 7 keragaman proses seni, metode, dan materi yang digunakan sebagai pengalaman kreatif; 8
organisasi kelas dalam aktivitas seni rupa dua atau tiga dimensi dengan meminimalisir kekacauan atau kekurangan; 9 penggunaan jenis-jenis metode
dan alat bantu audio orisinal, dan 10 pengelolaan pameran karya seni rupa yang dihasilkan oleh siswa.
Berdasarkan pendapat di atas dinyatakan bahwa selain harus menguasai pembelajaran secara umum, guru seni rupa harus mampu menguasai
pengetahuan tentang kesenirupaan karena guru seni rupa memiliki karakteristik yang khusus dibandingkan dengan guru mata pelajaran lain.
2.2.3 Karakteristik Lingkungan dalam Pembelajaran Seni Rupa
Lingkungan pada dasarnya juga mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran. Lingkungan dalam pembelajaran seni rupa dibedakan menjadi
dua yakni lingkungan sekolah dan luar sekolah. Lingkungan sekolah meliputi lingkungan fisik dan nonfisik. Kondisi ruang kelas, halaman, gedung sekolah,
dan laboratorium merupakan contoh dari lingkungan fisik sekolah. Contoh lingkungan nonfisik sekolah misalnya kultur sekolah dan suasana belajar.
Sementara masyarakat sekitar sekolah, kondisi geografis mayarakat sekolah, daerah asal siswa adalah contoh lingkungan yang berada di luar sekolah.
Semua lingkungan yang diuraikan di atas sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran seni rupa. Terutama lingkungan fisik sekolah sangat
berpengaruh besar dalam kegiatan pembelajaran seni rupa. Guru pendidikan seni rupa harus dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar seni
rupa di dalam kelas. Misalnya dengan menciptakan kelas yang bersih, memasang gambar, lukisan di dalam kelas merupakan salah satu cara yang
dapat membantu memotivasi semangat dalam pembelajaran seni rupa, sehingga siswa lebih nyaman suasana yang santai dan bernuansa rekreatif. Kegiatan
pameran kelas atau pameran sekolah juga merupakan kegiatan ayang efektif guna meningkatkan apresiasi siawa.
Menurut Syafi‟i 2006: 28 lingkungan fisik dapat berkaitan dengan kondisi geografis yang ada. Pesisir, daratan dan pegunungan sering menjadi
ciri dari kondisi geografis ini. Semuanya memiliki potensi yang dapat dikembangkan oleh guru dalam pembelajaran seni rupa. Lingkungan sosial
budaya yang meliputi masyarakat pedesaan, pinggiran kota, dan juga merupakan kondisi masyarakat yang dapat memberikan kontribusi bagi
pembelajaran seni rupa. Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik lingkungan juga
sangat mempengaruhi kegiatan pembelajaran seni rupa. Dengan adanya lingkungan pembelajaran menjadi pertimbangan dalam menggunakan sumber
belajar dalam pembelajaran seni rupa dikelas bagi guru seni rupa.
2.2.4 Tujuan Pembelajaran Seni Rupa