85
b. Suguhan: Pahargyan
Pahargyan bermakna upaya membahagiakan orang lain dengan cara- cara yang dimaksud dalam hajatan tersebut. Dalam hal ini, dimaknai
dengan suguhan menu makanan dan minuman tradisional dan tata cara
dahar yang sepantasnya. Selanjutnya mereka disuguhkan “minuman selamat datang” berupa
Wedhang Secang dicampur gula batu. MC menjelaskan bahan-bahan pembuat minuman tradisional tersebut dan khasiatnya untuk tubuh.
Sembari menghangatkan tubuh dengan minuman tersebut, mereka disuguhi jajanan tradisional seperti
Tapak Kucing adalah kudapan berbahan dasar pisang,
Manuk Nom merupakan puding tape yang sangat legit,
Buderdeg adalah camilan sejenis bolu kukus khas Yogyakarta, Bendul terbuat dari campuran ketela pohon dengan kelapa muda yang
dipanggang. Adapun menu utama dalam
dinnerpackage diantaranya adalah makanan khas traditional yang semua bahan berasala dari ramuan dan
rempah traditional. Diolah oleh juru masak yang memiliki cita rasa tinggi pada makanan. Selain itu, juru masak juga memiliki rasa menghargai dan
menghormati terhadap kehidupan. Hal ini terlihat dari cara menata makanan dan pewarnaan, misalny
Sekul golong, terdiri dari nasi bulat, pecel ayam, jangan menir, telur dan trancam. Selain nikmat, resep
masakan yang satu ini juga sarat nilai filosofi. Nasi bulat sekul golong
berarti niat atau tekad yang bulat. Sedangkan jangan menir yang berwujud
86 sayur bayam bening melambangkan hati yang sebaiknya selalu bersih.
Adapun pecel ayam, telur dan trancam berarti bahwa semua komponen
kehidupan yang harus menyatu dengan alam. Sekul ijo yang terbuat dari
nasi yang diwarnai dengan daun suji sehingga menghasilkan warna hijau yang alami.
Singgang panggang merupakan sate ayam khas Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Terbuat dari potongan dada ayam yang
sebelumnya dimasak dengan santan dulu kemudian dibakar. Bebek Suwir
Suwir favorit Sultan HB X, ini adalah menu khusus Kraton Yogyakarta, terbuat dari irisan daging bebek yang disajikan dengan irisan nanas goreng
dan saus kedondong parut. Semur Piyik favorit Sultan HB IX merupakan
hidangan terbuat dari olahan burung dara. Urip Urip Gulung Kesukaan
Sultan HB VII yaitu ikan lele fillet yang digulung kemudian dipanggang disajikan dengan saus mangut. Sanggar favorit Sultan HB VIII - HB X,
yaitu menu asli dari keraton dibuat dari irisan daging sapi dengan bumbu rempah yang dipanggang dengan saputan kelapa dan dijepit dengan bilah
bambu. Sup Timlo kesukaan Sultan HB X, ini sup Jawa klasik kombinasi
rasa jahe dan kecap serta paduan aneka bahan. Dan sejumlah makanan lainnya diantaranya
Pastel Krukup, Untup-untup Sayur, Sayur Klenyer, Pandekuk, Rondo Topo, dan Prawan Kenes.
Hidangan penutup adalah Beer Jawa favorit Sultan HB VIII, adalah
minuman asli terbuat dari berbagai ramuan seperti jahe, kayu secang,
cengkeh, jeruk nipis, dll.