Deskripsi Kemasan ProdukDinnerPackage .1 Kendaraan Tradisional TuronggoVehicles Andong
38 Andong dibeberapa tempat disebut delman, bendi, ataupun sado. Di
Yogyakarta dahulu merupakan satu kebanggaan tersendiri jika mempunyai kendaraan ini. Pada umumnya, pemilik
andong ini adalah para bangsawan atau priyayi atau kerabat keraton. Hal ini terjadi pada masa pemerintahan
Sultan Hamengku Buwono VII, waktu itu rakyat kecil tidak diperkenankan untuk menggunakan kendaraan tersebut. Namun pada masa Sultan
Hamengku Buwono VIII barulah kendaraan ini boleh digunakan oleh masyarakat umum meskipun masih di terbatas bagi masyarakat berada
yakni kalangan pengusaha dan pedagang saja. Andong saat ini dapat dimiliki oleh siapa saja tanpa harus memandang
status sosialnya. Andong wisata dan kereta kuda dapat ditemui di beberapa
tempat mangkal,
yang terbanyak
adalah di
sepanjang Jalan
Malioboroataupun sekitar Pasar Beringharjo dan juga alun-alun utara Andong
39 Yogyakarta. Di empat kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta ini pun
kita dapat menemukan andong tersebut walaupun jumlahnya tidak terlalu
banyak. Dari jenisnya, andong inipun saat ini dibedakan menjadi 2 jenis
yakni andong wisata dan andong non wisata. Bentuk dan ukuran serta
fungsi andong sama tetapi andong wisata lebih bersih dan kusirnya
menggunakan pakain Jawa, surjan lurik, blangkon, dan celana panjang
hitam. Jumlah andong wisata ini tidak terlalu banyak hanya sekitar 100
unit dan hanya di kota Yogyakarta saja.