78
menjadi faktor penghambat program life skills ini adalah faktor alam yang kadang kurang mendukung dan kerjasama antara peserta didik masih sangat
kurang.
3. Dampak positif dan negatif program pendidikan kecakapan hidup life
skills di PKBM Ngudi Kapinteran
Pada pelaksanaan program pendidikan kecakapan hidup life skills di PKBM Ngudi Kapinteran memiliki banyak dampak bagi peserta didik dan
pendidik. Berdasarkan hasil wawancara peneliti yang menjadi dampak antara lain a membuka peluang usaha bagi warga belajar dan pendidik, b
meningkatkan perekonomian warga belajar dan pendidik dari hasil budi daya jamur tiram ini, c menambah bekal keterampilan warga belajar dan pendidik,
d dapat mengenalkan pada masyarakat bahwa jamur dapat dimanfaatkan untuk makanan sehari-hari yang bergizi yang bisa dikonsumsi sehari-hari.
Hal ini diungkapkan oleh bapak “TGNO” selaku pengelola PKBM Ngudi Kapinteran.
“Dampak dari progam ini adalah membuka peluang usaha bagi kami mba selain pada warga belajar pendidik juga merasakan, serta dapat
mengenalkan pada warga belajar tentang manfaat jamur ini.”
Hal serupa juga diungkapkan oleh ibu “SMIYAH” selaku peserta didik program life skills.
“Dampak dari progam life skills bagi saya adalah menambah bekal keterampilan saya mba, kemudian saya dapat membuka peluang usaha
dengan budidaya jamur tiram ini, perekonomian saya pun juga meningkat”
Berdasarkan hasil wawancara dilapangan dapat disimpulkan dampak
79
dari program life skills ini adalah dapat membuka peluang usaha bagi peserta didik dan pendidik, menambah bekal keterampilan bagi peserta didik,
meningkatkan perekonomian dan dapat mengenalkan manfaat jamur pada masyarakat.
C. Pembahasan
1. Implementasi Program Pendidikan Kecakapan Hidup Life Skills di
PKBM Ngudi Kapinteran a.
Persiapan Program Life Skills di PKBM Ngudi Kapinteran
Pelaksanaan program Pendidikan Kecakapan Hidup seperti tujuan dari pendidikan luar sekolah yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah No.
73 tahun 1991 tentang pendidikan luar sekolah, pasal 2 ayat 1 yaitu: “melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini
mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya Sihombing, 2001: 89. PKBM Ngudi Kapinteran mengawali
dengan persiapan yang meliputi analisis kebutuhan dan program life skills. Program life skills dirancang berdasarkan pada keterlibatan dan kerjasama
semua pihak baik internal maupun eksternal PKBM Ngudi Kapinteran. Program life skills dirancang berdasarkan sumber daya yang ada didasarkan
pada kebutuhan masyarakat. Persiapan program life skills dilakukan melalui tahap-tahap
pencarian data masyarakat yang kurang mampu dan tidak memliki pekerjaan pada usia produktif serta warga masyarakat buta aksara.
Pengrekrutan peserta didik program life skills melalui sosialisasi dan