37
B. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan yaitu penelitian dari Suharjiya dalam tesisnya pada Program Studi Sosiologi Konsentrasi Kebijakan Dan
Kesejahteraan Sosial, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, yang berjudul Program Life Skills Non Formal Antara Harapan Dan Kenyataan Studi
Implementasi Program Life Skills Kerajinan Perak Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Ngudi Ilmu Desa Kepek, Saptosari, Gunungkidul. Hasil penelitian
menyimpulkan: 1 bahwa terdapat kesenjangan yang jauh antara harapan dan realitas program life skills pelatihan kerajinan perak yang di laksanakan oleh
PKBM Ngudi Ilmu, 2 faktor pertama yang berpengaruh terhadap kegagalan program life skills PNF di PKBM Ngudi Ilmu berkaitan dengan substansi
kebijakan program life skills PNF tersebut, 3 faktor kedua yang mempengaruhi kegagalan program life skills PNF di PKBM Ngudi Ilmu
berkaitan dengan kondisi sosial masyarakat, 4 faktor yang berpengaruh terhadap kegagalan program life skills PNF di PKBM Ngudi Ilmu bersumber
dari implementasi program life skills tersebut dalam hal ini berkaitan dengan kapasitas dan kemampuan pengelola program sebagai implementor kebijakan,
5 antara substansi kebijakan, kondisi social masyarakat dan kemampuan imlementor merupakan satu sinergi yang saling berpengaruh terhadap
keberhasilan implementasi program, hasil penelitian di lapangan sinergi ketiga hal tersebut tidak diketemukan.
38
C. Kerangka Berpikir
Program pendidikan life skills merupakan program pendidikan nonformal yang bergerak pada bidang keterampilan yang diselenggarakan
untuk memberi kesempatan pada warga masyarakat untuk mendapat keterampilan. Program ini pemerintah memberikan wadah sendiri dalam
menangani program pendidikan life skills terutama pada instansi atau lembaga
pendidikan nonformal
Penelitian program pendidikan life skills ini dilaksanakan di PKBM Ngudi Kapinteran yang merupakan wadah kegiatan pembelajaran atau program
masyarakat pendidikan nonformal pada warga masyarakat dengan mengarah pada potensi-potensi yang dimiliki warga masyarakat sekitar atau lingkungan.
Program pendidikan life skill yang dilaksanakan di PKBM Ngudi Kapinteran bertujuan untuk mengembangkan usaha jamur tiram dan sebagai peningkatan
kesejahteraan masyarakat melalui program budidaya jamur tiram. Peneliti akan menggambarkan implementasi program pendidikan life skill di PKBM Ngudi
Kapinteran yang dilatarbelakangi dengan masih banyaknya pengangguran dan masih kurangnya pengetahuan dalam bidang usaha serta belum diterapkannya
semua aspek yang ada di dalam pendidikan life skills yaitu aspek kecakapan akademik academic skills atau disebut juga kecakapan berfikir ilmiah
scientific skills. Implementasi pendidikan life skills pada pengembangan usaha budi daya jamur tiram ini mencakup persiapan, pelaksanaan dan
evaluasi.
39
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir Masih banyak pengangguran dan
masih kurangnya pengetahuan dalam mengembangkan usaha
Persiapan dari pendidikan life skill
input
Warga masyarakat proses
Pengembangan usaha budi daya jamur tiram
output Pelaksanaan dari
program life skills
Evaluasi dari program life skills
Implementasi Pendidikan Life Skills Di PKBM Ngudi
Kapinteran
40
D. Pertanyaan Penelitian