66
usaha sendiri atau bekerja sesuai dengan keterampilan yang didapat
b. Pelaksanaan program Pendidikan Kecakapan Hidup life skills Di
PKBM Ngudi Kapinteran
Pelaksanaan programlife skills ini dilakukan tiga kali dalam satu minggu. Dalam pelaksanaan program life skills, ada beberapa yang hal
yaitu: Peserta didik dan karakteristiknya serta cara rekrutmen peserta didik, pendidik, nara sumber teknis, sarana dan prasarana, biaya, metode
pembelajaran, dan proses pembelajaran life skills di PKBM Ngudi Kapinteran.
1 Peserta Didik
a. Karakteristik peserta didik
Peserta didik pada program life skills ini merupakan warga belajar keaksaraan fungsional program akrab dari UNY.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti mengetahui bahwa sebagian besar peserta didik adalah ibu-ibu dengan jumlah peserta didik 60
orang. b.
Rekrutmen peserta didik Pelaksanaan rekrutmen peserta didik program life skills di
PKBM Ngudi Kapinteran yang pertama kali dilakukan adalah pemberitahuan kepada kepala dusun kemudian kepala dusun
melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat dan kemudian dijaring sesuai dengan kriteria warga belajar keaksaraan fungsional,
67
sehingga program life skills dapat membantu warga belajar yang kurang mampu dalam memecahkan masalahnya dari segi ekonomi
dengan memberikan keterampilan. Hal ini di ungkapkap oleh bpk “TGNO” selaku sebagai
pengelola PKBM Ngudi Kapinteran: “Kami memberikan program yang sesuai dengan sasaran
yang dicanangkan pemerintah, bahwa yang mengikuti program life skills ini adalah warga masyarakat yang masih
tidak memiliki keterampilan serta masih dilingkungan desa semanu”.
Hal ini juga diungkapkan oleh ibu “SMIYAH” selaku
sebagai peserta didik program life skills : “Dengan adanya program life skills ini kami sebagai peserta
didik sangat terbantu dan kami bisa mencari tambahan penghasilan dari keterampilan yang didapat”.
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa rekrutmen peserta didik dilakukan dengan cara mendata peserta didik terlebih dahulu kemudian disesuaikan
dengan kebutuhan yang mereka dan cocok dengan syarat yang ditentukan oleh PKBM Ngudi Kapinteran.
2 Pendidik
a Karakteristik Pendidik
Pendidik program life skill adalah warga yang tinggal atau berdomisili di daerah PKBM Ngudi Kapinteran yang memiliki
kriteria minimal pendidikan SMA. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan pengelola PKBM Ngudi Kapinteran
68
pendidik program life skills yang dipilih dari warga sekitar dan dari Universitas Negeri Yogyakarta UNY untuk Pendamping.
b Rekrutmen Pendidik
Sebelum program life skills dilaksanakan di PKBM Ngudi Kapinteran yang harus dilakukan adalah merekrut pendidik guna
memperlancar jalannya pelaksanaan program pembelajaran. Perekrutan pendidik dilakukan dengan memilih warga masyarakat
yang berdomisili di sekitar PKBM Ngudi Kapinteran Semanu dengan syarat pendidikan minimal SMA, mengisi biodata dan
mengikuti seleksi tertulis Seperti yang diungkap oleh bpk “TGNO” selaku sebagai
pengelola PKBM Ngudi Kapinteran: “Kami merekrut pendidik program life skills ini yang
memiliki pendidikan minimal SMA dan mau untuk mengabdi untuk kepentingan masyarakat”.
Hal yang serupa juga diungkapkan oleh ibu“RNTI” selaku sebagai pendidik programlife skills:
“Untuk program life skills ini saya selaku pendidik yang diprioritaskan dalam pemilihan pendidik yang memiliki
keahlian dalam bidang budi daya jamur tiram, atau setidaknya pernah mencoba budi daya jamur tiram dan
mempunyai pendidikan terakhir minimal SMA”. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa rekrutmen pendidik diambil warga yang memiliki keahlian dalam keterampilan dalam budi daya jamur dan pendidikan
terakhir minimal SMA.
69
c Proses Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran pendidikan kecakapan hidup lifeskills warga belajar harus dibekali dengan beberapa materi
pembelajaran yang memuat beberapa kecakapan antara lain kecakapan personal personal skills, kecakapan antar personal social skills,
kecakapan akademik academic skills, dan kecakapan vokasional vocasional skills. Kecakapan personal personal skills mencakup
kecakapan mengenal diri, kecakapan berfikir rasional, percaya diri, dan memotivasi diri dlll.Kecakapan antar personal social skills mencakup
melakukan kerjasama, bertenggang rasa dan tanggung jawab sosial.Kecakapan akademik academic skills seperti kecakapan dalam
melakukan penelitian, percobaan-percobaan dengan pendekatan ilmiah.Kecakapan vokasional vocasinal skills adalah kecakapan yang
berkaitan dengan suatu bidang kejuruan atau keterampilan tertentu.Dalam pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup life skills
budi daya jamur tiram di PKBM Ngudi Kapinteran peserta didik sudah mendapatkan beberapa kecakapan yang disebutkan diatas.
Seperti yang diungkapan oleh Bpk “TGNO” selaku pengelola PKBM Ngudi Kapinteran:
“Dalam proses pembelajaran life skills budi daya jamur tiram ini peserta didik sudah dibekali dengan beberapa kecakapan mba,
antara lain kecakapan personal personal skills peserta didik mendapat pembelajaran tentang bagaimana memotivasi diri agar
semangat bekerja, peserta didik juga diajarkan untuk berani
70
mengeluarkan pendapat serta menanyakan materi- materi yang belum dipahami. Untuk kecakapan antar personal social skills
peserta didik diajarkan untuk saling bekerja sama antar anggota kelompok dan bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk
pemasaran hasil budi daya. Untuk kecakapan vokasional vocasional skills ya budi daya jamur tiram itu mba, peserta
didik diajari bagaimana membudidayakan jamur tiram baik teori maupun praktek tentang membuat rak dan rumah jamur tiram
itu.” Hal yang sama juga diungkap ibu “ RNTI” selaku pendidik life
skills budidaya jamur tiram di PKBM Ngudi Kpainteran: “Pada saat pembelajaran life skills budi daya jamur tiram ini
peserta didik dibekali dengan beberapa kecakapan mba, yang pertama kecakapan personal personal skills peserta didik
mendapat pembelajaran motivasi diri, manajemen usaha dll. Yang kedua adalah kecakapan antar personal social skill yaitu
peserta didik diajarkan untuk bekerja sama antar kelompok maupun masyarakat, peserta didik juga diajak untuk kunjungan
di resto jejamuran sleman. Dan yang ketiga adalah kecakapan vokasional vocasional skills yaitu budi daya jamur tiram.
Materi budi daya jamur tiram ini antara lain nilai gizi jamur tiram, pembudi dayaan jamur tiram dll mba.”
Berdasarkan hasil wawancara dapat diambil kesimpulan bahwa proses pembelajaran pada program life skillsbudi daya jamur tiram di
PKBM Ngudi Kapinteran Semanu sudah menerapkan beberapa kecakapan yaitu kecakapan personal personal skills, kecakapan antar
personal personal skills dan kecakapan vokasional vokasional skills d
Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana atau fasilitas merupakan sesuatu yang
digunakan dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran program life skills. Kesediaan fasilitas yang lengkap dan memadai sangat penting
dalam sebuah proses pembelajaran programlife skills.
71
Fasilitas atau sarana prasarana dalam proses pembelajaran programlife skillsyang diselenggarakan oleh PKBM Ngudi Kapinteran
dapat dibilang cukup lengkap, hanya saja pada proses pembelajaran program life skills fasilitas yang diberikan per kelompok tidak per satu
orang. Seperti yang diungkap oleh ibu” RNTI” selaku pendidik
program life skills: “Sarana prasarana di PKBM Ngudi Kapinteran sebenarnya
cukup lengkap hanya saja pada waktu program life skills bahan diberikan per kelompok saja tidak satu orang satu.Sebagai
pendidik saya merasa terhambat dengan alat-alat yang kurang ini dalam proses pembelajaran”.
Hal yang sama juga diungkap oleh “ TGNO” selaku pengelola
PKBM Ngudi Kapinteran: “Sarana prasarana di PKBM Ngudi Kapinteran untuk saat ini
lengkap mbak, hanya saja diberikan perkelompok sehingga setiap proses pembelajaran berjalan kurang efektif”.
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dilapangan dapat
diambil kesimpulan bahwa sarana prasarana atau fasilitas yang ada pada di PKBM Ngudi Kapinteran cukup lengkap hanya saja pada waktu
program life skills hanya diberikan per kelompok dan fasilitas tersebut didapat dari dana bantuan dari UNY.
e Pembiayaan
Pelaksanaan program life skills yang diselenggarakan oleh PKBM Ngudi Kapinteran menggunakan bantuan dari UNY yang
digunakan untuk membeli peralatan budi daya jamur, bahan-bahan , dan
72
biaya operasional pendidik, praktis dan peserta didik. Seperti yang diungkapkan oleh bapak “TGNO” selaku pengelola
PKBM Ngudi Kapinteran: “dana program life skills ini berasal dari UNY mba, tidak berupa
uang tetapi sudah berbentuk bahan dan barang untuk budi daya jamur tiram.”
Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu “RNTI” selaku
pendidik program life skills: “untuk dana program life skills ini dari UNY mba sudah
berbentuk bahan untuk budi daya jamur tiram.” Berdasarkan hasil wawancara di lapangan dapat disimpulkan
bahwa pembiayaan life skills ini berasal dari UNY yang sudah berupa bahan dan alat-alat budi daya jamur tiram.
f Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran program life skills di PKBM Ngudi Kapinteran yang digunakan dalam penyampaian materi dengan ceramah
dan praktek. Metode ceramah untuk menyampaikan materi berupa teori. Metode praktek dalam pembelajaran program life skills di PKBM
Ngudi Kapinteran tidak semua peserta didik mencoba. Metode ceramah ini sebagaian besar digunakan pendidik pada
proses pembelajaran program life skills karena metode ceramah bertujuan untuk penyampaian informasi dan penjelasan pada peserta
didik. Berdasarkan wawancara peneliti pendidik dalam penyampaian materi yang sifatnya teori menggunakan metode ceramah.
73
Setelah penyampaian materi dengan ceramah pendidik memberikan demontrasi pada peserta didik untuk melakukan kegiatan
yang sifatnya praktek, seperti menirukan hal yang sama sesuai dengan materi yang diberikan pada saat proses pembelajaran yang berlangsung.
Dari hasil wawancara peneliti bahwa peserta didik akan lebih suka bila materi yang diberikan langsung dipraktekkan. Peserta didik dalam
proses pembelajaran lebih ada manfaatnya dilihat dari peserta didik yang sebagian besar ibu-ibu. Cara seperti itu akan menambah semangat
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran programlife skills. Seperti yang diungkapkan ibu “ RNTI” selaku pendidik program
life skills di PKBM Ngudi Kapinteran: “metode yang tepat untuk peserta didik program life skills
menurut saya ceramah dan praktek. Proses pembelajaran tersebut akan lebih bermanfaat jika materi yang disampaikan
langsung dipraktekkan”. Hal serupa juga diungkapkan oleh bpk “ HRI” sebagai pendidik
program life skills di PKBM Ngudi Kapinteran: “Dengan metode ceramah dan praktek akan lebih senang dan
semangat mengikuti pembelajaran. Mereka juga tidak merasa bosan”.
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran program life skills adalah dengan metode ceramah dan praktek.
74
c. Evaluasi program Pendidikan Kecakapan Hidup life skills Di PKBM