11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Kajian tentang Implementasi
a. Pengertian Implementasi
Menurut Mulyasa 2002: 93 implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi suatu tindakan praktis
sehingga memberikan dampak, baik berupa suatu perubahan, pengetahuan, ketrampilan maupun nilai dan sikap. Sesuai dengan pengertian tersebut
implementasi adalah penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi sehingga dalam penerapannya diharapkan memberikan dampak atau perubahan
kebentuk yang lebih baik dan berkembang.
2. Kajian tentang Pendidikan Kecakapan Hidup Life Skills
a. Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup Life Skills
Menurut Broling 1989 dalam Anwar 2004: 20 mendefinisikan life skills sebagai suatu interaksi dari berbagai pengetahuan dan kecakapan yang
sangat penting untuk dimiliki oleh seseorang sehingga mereka dapat hidup mandiri.
Menurut Satori Anwar, 2004: 20 mengemukakan bahwa life skills bukan hanya semata-mata memiliki kemampuan tertentu saja vokational
jobs, namun dapat membaca, menulis, menghitung, merumuskan dan memecahkan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam tim, terus
belajar di tempat kerja dan mempergunakan teknologi. Program life skills
12
dalam pendidikan non formal diharapkan dapat menolong warga belajar atau masyarakat untuk memiliki harga diri dan kepercayaan diri mencari
nafkah dalam konteks peluang yang ada di lingkungannya. Menurut Slamet Anwar, 2004: 34 membagi life skills menjadi dua
bagian yaitu kecakapan dasar dan kecakapan instrumental. Life skills yang bersifat dasar adalah kecakapan universal dan berlaku sepanjang zaman,
tidak tergantung pada perubahan waktu dan ruang yang merupakan fondasi bagi peserta didik baik di pendidikan persekolahan maupun pendidikan non
formal agar bisa mengembangkan keterampilan yang bersifat instrumental. Life skills yang bersifat instrumental adalah kecakapan yang bersifat
relative, kondisional, dan dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu, situasi dan harus diperbarui secara terus-menerus sesuai dengan
perubahan. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa pendidikan kecakapan hidup life skills adalah pendidikan yang memberikan bekal keterampilan yang terpakai, terkait dengan kebutuhan
pasar kerja, peluang usaha dan ekonomi atau industry yang ada di masyarakat sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakat.Pendidikan kecakapan hidup life skills dapat dibagi menjadi kecakapan hidup personal personal skills, kecakapan social social skills,
dan kecakapan untuk bekerja occupational skill. Dengan memiliki bekal kecakapan hidup life skills diharapkan masyarakat dapat hidup mandiri
13
dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi terutama masalah perekonomian.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 26 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, telah menetapkan
bahwa program life skills atau pendidikan kecakapan hidup diimplementasikan pada jalur pendidikan sekolah atau jalur pendidikan luar
sekolah PLS. Sesuai dengan konteksnya, penelitian ini akan mengupas lebih banyak perihal pengembangan program life skills PLS. Diperkuat
pemaparan Ditjen Diklusepa bahwa: “Dalam implementasinya, program life skills PLS berprinsip pada
empat pilar pendidikan sebagaimana paparan UNESCO 1993, yaitu learning to know belajar untuk memperoleh pengetahuan,
learning to be belajar untuk dapat menjadikan dirinya menjadi orang yang berguna, learning to do belajar untuk dapat
melakukan pekerjaan, learning to live together belajar untuk dapat hidup bersama dengan orang lain.” Ditjen Diklusepa, 2003:
6
Ada tiga aspek yang tercakup dalam Ditjen Diklusepa 2003: 6 sekarang Ditjen PAUDNI sebagai kecakapan umum general life skills
yang harus dimiliki oleh semua peserta didik dari proses pendidikannya baik melalui jalur pendidikan persekolahan maupun pendidikan luar sekolah,
yaitu: 1
Kecakapan mengenai diri self awarness atau kemampuan personal personal skill. Kemampuan personal ini meliputi: a
penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan, anggota masyarakat dan warga negara, b menyadari dan mensyukuri kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki, sekaligus menjadikannya modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat
bagi diri sendiri dan lingkungannya.
14
2 Kemampuan berfikir rasional thingking skill mencakup: a
kecakapan menggali dan menemukan informasi information searching, b kecakapan mengolah informasi dan mengambil
keputusan information processing and decision making skill, c kecakapan memecahkan masalah serta kreatif creative
problem solving skill.
3 Kecakapan sosial atau interpersonal social skill mencakup: a
kecakapan komunikasi dengan empati communication skill, b kecakapan bekerjasama collaboration skill. Berkomunikasi
bukan sekedar menyampaikan pesan, tetapi isi dan penyampaian pesan disertai dengan kesan baik akan menimbulkan hubungan
yang harmonis.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan, kecakapan umum general life skills yang harus dimiliki oleh semua peserta didik dari
proses pendidikannya, yaitu: 1 kecakapan mengenai diri self awarness atau kemampuan personal personal skill, 2 kemampuan berfikir rasional
thinking skill, c kecakapan sosial atau interpersonal social skill.
b. Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup life skills