sendiri, faktor anak dan faktor situasi lingkungan belajar. Parera 1993: 93 berpendapat bahwa sebuah metode ditentukan oleh: 1 hakekat bahasa, 2
hakekat belajar mengajar, 3 tujuan pengajaran bahasa, 4 silabus yang digunakan, 5 peran guru, peserta didik, dan bahan pengajaran. Kelima hal
inilah yang menentukan apa yang disebut dengan suatu metode. Dapat disimpulkan bahwa selain guru harus pandai dan tepat dalam memilih metode,
guru juga harus memperhatikan beberapa faktor dalam memilih metode agar pembelajaran menjadi lebih efektif. Pemilihan dan pengaplikasian metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi, guru, keadaan peserta didik, ruang dan juga waktu serta komponen-komponen pembelajaran lainnya merupakan
indikasi proses pembelajaran yang baik. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru untuk menyampaikan materi atau bahan ajar kepada peserta
didik yang diterapkan dan dipergunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. Keberhasilan peserta didik dalam
belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Dengan demikian pembelajaran bahasa asing khususnya
bahasa Jerman, penggunaan atau penerapan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai akan sangat membantu baik bagi guru maupun bagi peserta didik.
4. Metode Estafet Writing
Salah satu metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan imajinasi dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran keterampilan menulis adalah
dengan menerapkan metode pembelajaran Estafet Writing atau Menulis Berantai. Metode ini termasuk salah satu metode “active learning atau
learning by doing ” yang bertujuan agar peserta didik mengasosiasikan belajar
sebagai sebuah kegiatan yang menyenangkan Cahyono, 2011. Metode ini melatih peserta didik yang kesulitan mendapatkan ide untuk menuliskan
sebuah karangan atau menceritakan sebuah pengalaman yang dialaminya karena metode ini menuntut keaktifan dan kekreatifan peserta didik. Peserta
didik diberi kebebebasan mengekspresikan imajinasinya melalui tulisan- tulisan yang dihasilkannya.
Metode Estafet Writing atau menulis berantai melatih keterampilan menulis peserta didik melalui penerapan metode yang benar. Pembelajaran
keterampilan menulis dengan menggunakan metode ini sangat memotivasi peserta didik dalam belajar, oleh Cahyono 2011 disebutkan hal tersebut
sangat berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Dengan menulis secara bergantian, peserta didik mampu menulis kalimat-kalimat imajinatif dalam
buku latihannya minimal satu paragraf. Pernyataan tersebut dapat dikaitkan dengan pendapat Syathariah 2009: 102 yang menjelaskan bahwa menulis
secara berantai merupakan salah satu pembelajaran yang inovatif yang mampu meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengembangkan imajinasi untuk
menulis dan menumbuhkan keberanian peserta didik memulai menuangkan
gagasan dan daya imajinasinya untuk menulis. Jadi, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Estafet Writing ini dilakukan sebagai langkah
memotivasi peserta didik dalam mengekspresikan dan menuangkan imajinasinya untuk membuat tulisan atau karangan agar kemampuan
keterampilan menulis peserta didik dapat berkembang. Penggunaan metode pembelajaran Estafet Writing atau menulis
berantai sangat memotivasi peserta didik dalam pembelajaran keterampilan menulis karena metode ini mempunyai keunggulan sebagaimana
dikemukakan Syathariah 2009 : 100 bahwa kelebihan dari metode ini adalah belajar secara bersama-sama juga mendapatkan manfaatnya apabila dilakukan
dengan cara yang tepat. Manfaatnya antara lain adalah peserta didik lebih kreatif mengembangkan gagasan dan pikirannya, dapat bertukar pikiran
dengan orang lain, dan dapat saling menghargai pendapat orang lain. Namun demikian, berhasil atau tidaknya proses pembelajaran dengan menggunakan
metode ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya seperti unsur yang ada di dalam maupun di luar diri peserta didik itu sendiri. Faktor internal peserta
didik meliputi 1 aspek fisiologis, seperti keadaan mata dan telinga, 2 aspek psikologis seperti intelegensi. Faktor eksternal meliputi 1 lingkungan sosial,
2 lingkungan nonsosial rumah, gedung, sekolah dan sebagainya. Faktor- faktor itulah yang mendukung keberhasilan dalam menggunakan metode
Estafet Writing atau menulis berantai ini.
Metode Estafet Writing atau menulis berantai dilaksanakan seperti permainan bisik berantai. Bedanya, bisik berantai dilaksanakan dengan cara