Muntilan lebih efektif daripada penggunaan metode konvensional. Hal ini dapat dilihat dari bobot keefektifan sebesar 8,8, sedangkan sisanya 91,2 dipengaruhi
faktor lain yang tidak diteliti. Faktor-faktor tersebut seperti motivasi belajar peserta didik, kualitas guru sebagai fasilitator dan motivator, lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga, sarana, prasarana serta fasilitas sekolah yang tersedia.
D. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan peneliti, sehingga menyebabkan hasil penelitian ini menjadi kurang
maksimal. Adapun keterbatasan penelitian tersebut sebagai berikut. 1.
Keterbatasan peneliti sebagai peneliti pemula, sehingga penelitian ini jauh dari sempurna.
2. Keterbatasan waktu bagi guru dalam memberikan perlakuan, karena pada
kelas eksperimen yakni kelas X 5 jadwal untuk mata pelajaran bahasa Jerman pada hari Rabu dan kelas kontrol yakni kelas X 3 pada hari Senin,
yaitu hanya 1x40 menit untuk setiap 1 kali perlakuan yang keseluruhan berjumlah 6 kali perlakuan, sehingga membuat penelitian ini kurang
maksimal. 3.
Banyak metode pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman tetapi penelitian ini hanya mengenalkan metode Estafet Writing dengan bantuan
Verba + Argumen. 4.
Pada penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan disusun sendiri oleh peneliti, sehingga masih terdapat kekurangannya.
5. Penelitian ini meneliti tentang prestasi menulis peserta didik kelas X SMA
Negeri 1 Muntilan Magelang. Oleh karena itu, uji coba instrumen tidak dilakukan.
6. Dalam penelitian ini sampel peserta didik kurang dari 30, pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol masing-masing hanya berjumlah 29 peserta didik.
7. Dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen, suasana di kelas
cenderung gaduh dan kurang kondusif karena keaktifan peserta didik dalam berkelompok.
81
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana yang telah diuraikan pada BAB IV maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar dalam pembelajaran
keterampilan menulis bahasa Jerman antara yang diajar menggunakan metode Estafet Writing
dengan bantuan Verba + Argumen dan yang diajar dengan metode konvensional pada kelas X SMA Negeri 1 Muntilan Magelang. Hal
ini dibuktikan dengan nilai t
hitung
sebesar 6,421 dan t
tabel
sebesar 2,000 serta nilai signifikansi sebesar 0,000. Jadi nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel
t
hitung
= 6,421 t
tabel
= 2,000 . 2.
Penggunaan metode Estafet Writing dengan bantuan Verba + Argumen lebih efektif dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik
kelas X SMA Negeri 1 Muntilan Magelang dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini dibuktikan dengan nilai bobot keefektifan sebesar 8,8.
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik dengan
menggunakan metode Estafet Writing dengan bantuan Verba + Argumen terbukti lebih efektif daripada menggunakan metode konvensional. Hal tersebut dapat dilihat
dari hasil prestasi belajar peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar keterampilan menulis bahasa Jerman
peserta didik di kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode Estafet Writing dengan bantuan Verba + Argumen lebih tinggi dibandingkan
dengan peserta didik di kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Para pengajar dapat menggunakan metode ini sebagai alternatif lain daripada
menggunakan metode konvensional, karena sudah terbukti bahwa pembelajaran ini mempunyai kontribusi positif. Metode Estafet Writing dengan bantuan Verba +
Argumen dapat digunakan dalam mengajarkan keterampilan menulis bahasa Jerman karena metode ini mempunyai pengaruh sebesar 8,8. Metode Estafet Writing
dengan bantuan Verba + Argumen dapat digunakan dalam penyampaian materi bahasa Jerman, khususnya materi keterampilan menulis. Dengan penggunaan metode
ini dapat membantu peserta didik yang masih mengalami kesulitan dalam keterampilan menulis bahasa Jerman. Dalam metode ini, guru tidak hanya mengajar,
tetapi guru juga sebagai motivator dan fasilitator yang terlibat langsung dalam kelompok.