Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

sekolah dengan tujuan agar peserta didik dapat berkomunikasi dengan orang asing atau untuk membaca bacaan dalam bahasa asing tersebut. Belajar bahasa asing adalah belajar berkomunikasi dan belajar aspek- aspek bahasa atau unsur- unsur bahasa, seperti kosakata, tata bahasa, ejaan dan pelafalan. Bahasa asing dalam suatu pembelajaran adalah mengenalkan bahasa baru kepada peserta didiknya sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Ghazali 2000: 11 pembelajaran bahasa asing adalah proses mempelajari sebuah bahasa yang tidak dipergunakan sebagai bahasa komunikasi di lingkungan seseorang. Jadi, pembelajaran bahasa asing adalah proses mempelajari sebuah bahasa baru yang tidak digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari di lingkungannya. Brown 2001: 116 berpendapat bahwa konteks pembelajaran bahasa bahasa asing adalah foreign language contexts are those in which students do not have ready-made contexts for communication beyond their classroom. They may be obtainable through language clubs, special media opportunities, books, or an occasional tourist, but efforts must be made to create such opportunities. Yang berarti bahwa konteks pembelajaran bahasa asing adalah konteks di mana peserta didik tidak pernah menggunakan suatu bahasa untuk berkomunikasi di dalam kelas sebelumnya. Mereka bisa mendapatkannya di klub- klub bahasa, media khusus, buku-buku, atau dari turis, tetapi harus lebih banyak berlatih agar berhasil. Jadi, belajar bahasa Jerman, bahasa Prancis, bahasa Arab dan bahasa Jepang di Indonesia merupakan konteks pembelajaran bahasa asing, karena bahasa-bahasa tersebut hanya dipelajari di sekolah dan tidak dipergunakan untuk berkomunikasi sehari-hari di lingkungan orang Indonesia. Dari uraian beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa asing adalah proses mempelajari atau belajar suatu bahasa yang sebelumnya tidak pernah dan tidak dipergunakan sebagai bahasa komunikasi sehari-hari untuk dipelajari secara bertahap dan teratur dalam berkomunikasi yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa asing.

2. Hakikat Pembelajaran Bahasa Jerman

Salah satu mata pelajaran pilihan di SMA adalah bahasa Jerman, yang berfungsi sebagai alat mengembangkan diri peserta didik, memperluas wawasannya dengan mengenal hasil-hasil dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya. Bahasa Jerman diartikan sebagai mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya Depdiknas, 2006: 1. Standar kompetensi dipersiapkan untuk pencapaian kompetensi dasar berbahasa Jerman, yang mencakup empat aspek keterampilan bahasa yang saling terkait, yaitu menyimak Hörverstehen, berbicara Sprechfertigkeit, membaca Leseverstehen, dan menulis Schreibfertigkeit, serta mencakup pula unsur-unsur kebahasaan yang meliputi tata bahasa Strukturen, kosakata Wortschatz, pelafalan dan ejaan Phonetik, dan aspek budaya yang