30 Sedangkan metrum merupakan irama yang tetap. Maksudnya pergantiannya sudah
tetap menurut pola tertentu. Hal ini disebabkan oleh jumlah suku kata yang tetap, tekanan yang tetap dan alun suara menarik dan menurun yang tetap Jabrohim,
2001: 54. Berikut di atas merupakan unsur-unsur puisi dewasa. Puisi anak memiliki
unsur-unsur yang sama namun tidak serumit dan selengkap puisi dewasa pada umumnya. Unsur-unsur pembangun puisi anak tersebut adalah 1 Tema dan
amanat, 2 Citraan pengimajinasian, 3 Rima, 4 Diksi, 5 Irama muikalisasi, dan 6 Sudut pandang Supriyadi, 2006: 67.
Dari berbagai pendapat ahli di atas, disimpulkan unsur-unsur pembangun puisi antara lain: tema dan amanat, citraan pengimajinasian, diksi, kata konkret,
tipografi, permajasan, dan versifikasi. Pada penelitian ini untuk mengukur keterampilan menulis siswa kelas V SD, penulis menentukan aspek –aspek yang
diambil dari unsur-unsur pembangun puisi sebagai berikut: tema dan amanat, citraan atau pengimajinasian, kata konkret, diksi atau pemilihan kata, tipografi,
dan bahasa figuratif atau pendayaan majas.
9. Tahapan Menulis Puisi
Menulis puisi termasuk ke dalam menulis kreatif sehingga dalam menulisnya diawali dari proses kreatif. Menurut Jabrohim, dkk. 2003: 31-33 proses kreatif
tersebut meliputi mengimajinasikan atau mengembangkan fakta-fakta empirik yang kemudian diwujudkan dalam bentuk puisi, terlebih dahulu memahami unsur-
unsur pembentuk puisi.
31 Berbeda dengan pendapat Jabrohim, Sayuti 2000: 56 menyatakan bahwa
sastra memberikan peluang bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk menjadi kreatif baik yang bertujuan apresiasi maupaun ekspresi. Tahap-tahap
dalam proses kreatif untuk menulis puisi sendiri telah disimpulkan oleh sejumlah ahli. Berikut adalah urutannya.
a. Tahap Preparasi atau Persiapan
Pada tahap ini, penulis akan mengumpulkan berbagai informasi dan data yang diperlukan. persiapan ini berupa pengalaman atau informasi yang dimiliki
seseorang tentang masalah atau tema yang akan ditulisnya. Akan lebih mudah jika penulis terlibat langsung dalam proses persiapan tersebut untuk membangun ide-
ide atau gagasan-gagasan sebanyak-banyaknya. Pada tahap ini juga pemikiran yang kreatif dan daya imajinasi sangat diperlukan.
b. Tahap Inkubasi atau Pengendapan
Setelah seorang penulis mengumpulakn informasi dan data yang diperlukan serta melibatkan diri sepenuhnya untuk membangun ide-ide atau gagasan-gagasan
sebanyak-banyaknya, biasanya akan memerlukan waktu untuk mengendapnya. Pada tahap ini, semua bahan mentah seperti ide-ide atau gagasan-gagasan diolah
dan diperkaya melalui akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang relevan. c.
Tahap Iluminasi Tidak seperti pada tahap pertama dan kedua yang masih dalam tahap mencari-
cari, pada tahap ini, yakni iluminasi, semuanya sudah menjadi jelas, tujuan tercapai, penulisan atau penciptaan karya dapat diselesaikan. Jadi pada tahap ini
32 segalanya yang masih berupa gagasan dan masih bersifat samar-samar akhirnya
menjadi sesuatu yang nyata yang berbentuk tulisan. d.
Tahap Verifikasi atau Tinjauan Secara Kritis Pada tahap ini, penulis melakukan evaluasi terhadap hasil karyanya sendiri.
Apabila diperlukan, penulis juga dapat melakukan modifikasi, revisi, dan lain sebagainya.Seakan-akan penulis mengambil jarak dengan karyanya sendiri dan
melihat karya tersebut secara kritis. Dari berbagai pendapat ahli di atas, disimpulkan bahwa tahapan menulis puisi
terdiri dari empat tahap, yakni 1 tahap preparasi atau persiapan, 2 tahap inkubasi atau pengendapan, 3 tahap iluminasi, dan 4 tahap verifikasi atau
peninjauan secara kritis.
10. Keterampilan Menulis Puisi Bebas