Kondisi Warga Belajar Pasca Program Keaksaraan Usaha Mandiri

101 “yaah..sudah mbak sedikit-dikit untung menghitung hasil memetik bunga. . Saya tulis di catatan kecil setiap harinya”. CW V: SL Warga belajar juga merasakan adanya perbedaan pada diri mereka saat sebelum dan sesudah mengikuti program keaksaraan usaha mandiri. Dulu warga belajar belum bisa mengoperasikan HP, tidak bisa menulis dan membaca sms, membantu anaknya mengerjakan tugas rumah, mencatat hutang piutang, namun setelah mereka belajar aksara di program keaksaraan usaha mandiri sekarang mereka sudah bisa melakukan itu semua. Selain membaca buku, mereka juga menggunakan kemampuan calistung mereka untuk menulis sms, membaca sms, mencatat daftar belanjaan, juga membaca surat kabar atau koran, seperti yang diutarakan oleh “RM” selaku eks warga belajar program keaksaraan usaha mandiri. “sedikit-dikit sudah mulai untuk membaca koran kadang-kadang mantu saya yang bawa dari pasar atau sekedar hitung-hitungan dengan warung ”. CW V: RM Pasca program keaksaraan usaha mandiri proses belajar bagi warga belajar masih sudah tidak lagi berlanjut karena kesibukan meraka masing-masing sebagai seorang buruh pemetik melati, dan buruh pabrik. Meskipun program keaksaraan usaha mandiri sudah selesai namun pertemuan antara warga belajar dengan tutor masih tetap terjaga dengan kegiatan arisan. Kepengurusan dari kegiatan tersebut semua adalah eks warga belajar keaksaraan usaha mandiri. Karena warga belajar diberdayakan sebagai pengurus maka akan terjadi fungsionalisasi dari kemampuan calistung yang mereka miliki, sehingga kemampuan beraksara mereka akan selalu terjaga apabila selalu digunakan. 102

b. Ketrampilan dan Kegiatan Usaha oleh Warga Belajar

Proses pembelajaran keaksaraan usaha mandiri yang didalamnya mencakup proses pembelajaran keaksaraan yang terintegrasi dengan pembelajaran kewairausahaan, parktek langsung kewirausahaan itu dilaksanakan melalui inkubator bisnis yang dibentuk dan yang dikemudian diharapkan berkembang menjadi sentra kewirausahaan memerlukan pendampingan yang terencana program dan kegiatannya, terlaksana prosesnya, terukur keluarannya sehingga tujuan-tujuan yang diharapkan dapat tercapai yaitu terbentuknya wirausaha- wirausaha baru. Kondisi yang ada di lapangan tidak seperti apa yang diharapkan karena, setelah warga belajar lulus dan mendapatkan Ijasah SUKMA kegiatan usaha yang dirintis ketika masih dalam proses pembelajaran tidak dilanjutkan kembali, karena terhalang dana yang tidak ada bahkan keseharian mereka juga kembali menjadi buruh pemetik melati. Perintisan usaha yang diharapkan oleh PKBM untuk tetap berkembang dan semakin maju justru tidak ada keberlanjutan lagi, dan semua karena adanya keterbatasan dana yang dimiliki serta kesadaran masyarakat tentang usaha mandiri. Masyarakat cenderung lebih nyaman dengan pekerjaanya dan takut untuk mengembangkan produk usahanya kepasaranan yang lebih luas serta diberatkan dengan sejumlah modal yang tidak ada. Jumlah uang sebagai modal usaha yang diberikan kepada warga belajar semua sama rata, tetapi persoalannya sekarang itu apakah modal awal untuk berusaha itu akan tetap bertahan dimiliki dan bahkan bertambah atau bahkan justru sedikit demi sedikit habis karena kegiatan usaha yang dilakukan tidak berjalan dan menghasilkan

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014

0 9 16

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN

0 5 5

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (UPAYA PENINGKATA KEBERDAYAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN RAFLESIA DI DESA GAPLEK KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG)

0 5 3

PENGARUH KOMPETENSI TUTOR TERHADAP MINAT BELAJAR WARGA BELAJAR PADA KELOMPOK BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI DI PKBM ASUHAN AYAH BUNDA KOTA BINJA.

0 2 24

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR: Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM Tunas Harapan Subang.

0 6 32

DAMPAK SOSIAL EKONOMI KEAKSARAAN USAHA MANDIRI BAGI WARGA BELAJAR DI PKBM CANDIREJO CANDEN, JETIS, BANTUL.

0 10 239

STRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM)DI PKBM KYAI SURATMAN KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL.

0 5 149

PENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM BANGUNMULYO DESA BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 234

PERANAN TUTOR DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN USAHA WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM INGIN WASIS TEMON WETAN KULON PROGO YOGYAKARTA.

0 6 298

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (DI PKBM HANDAYANI, DESA RAKITECAMATAN RAKITABUPATEN BANJARNEGARA)

0 0 76