Kondisi Warga Belajar Pasca Program Keaksaraan Usaha Mandiri
101 “yaah..sudah mbak sedikit-dikit untung menghitung hasil memetik bunga. .
Saya tulis di catatan kecil setiap harinya”. CW V: SL
Warga belajar juga merasakan adanya perbedaan pada diri mereka saat sebelum dan sesudah mengikuti program keaksaraan usaha mandiri. Dulu warga
belajar belum bisa mengoperasikan HP, tidak bisa menulis dan membaca sms, membantu anaknya mengerjakan tugas rumah, mencatat hutang piutang, namun
setelah mereka belajar aksara di program keaksaraan usaha mandiri sekarang mereka sudah bisa melakukan itu semua. Selain membaca buku, mereka juga
menggunakan kemampuan calistung mereka untuk menulis sms, membaca sms, mencatat daftar belanjaan, juga membaca surat kabar atau koran, seperti yang
diutarakan oleh “RM” selaku eks warga belajar program keaksaraan usaha mandiri.
“sedikit-dikit sudah mulai untuk membaca koran kadang-kadang mantu saya yang bawa dari pasar atau sekedar hitung-hitungan dengan warung ”.
CW V: RM
Pasca program keaksaraan usaha mandiri proses belajar bagi warga belajar masih sudah tidak lagi berlanjut karena kesibukan meraka masing-masing sebagai
seorang buruh pemetik melati, dan buruh pabrik. Meskipun program keaksaraan usaha mandiri sudah selesai namun pertemuan antara warga belajar dengan tutor
masih tetap terjaga dengan kegiatan arisan. Kepengurusan dari kegiatan tersebut semua adalah eks warga belajar keaksaraan usaha mandiri. Karena warga belajar
diberdayakan sebagai pengurus maka akan terjadi fungsionalisasi dari kemampuan calistung yang mereka miliki, sehingga kemampuan beraksara
mereka akan selalu terjaga apabila selalu digunakan.
102