Deskripsi penyelenggaraan Keaksaraan Usaha Mandiri di PKBM Handayani
162 UM
: “warga belajar sangat semangat dalam mengikuti pembelajaran KUM pada saat itu, mendengarkan apa yang saya sampaikan, bertanya,
menulis yang saya sampaikan dan kadang ada guyonan sebagai bentuk hiburan ketika wb mulai jenuh atau bosan”
JA : “mereka sangat antusias dan mengikuti seluruh pembelajaran dengan
baik, walaupun sambil mengantuk-ngantuk mbak. Mereka tetap menulis, bertanya dan berbicara tentang materi hari itu”
Kesimpulan : Aktivitas wb di dalam kelas sangat baik, mereka mengikuti
pembelajaran dengan antusias dan semangat. Ada bercanda untuk menghindari kejenuhan dan bosan serta rasa mengantuk.
4. Ketrampilan fungsional apa saja yang diberikan ke warga belajar? UM
: “warga belajar kami bekali ketrampilan produksi kripik Mujair, dan nugget lele. Tapi yang benar-benar sproduksi kripik mujair”
JA : “ketrampilan pembuatan kripik mujair sama nugget lele mbak..”
Kesimpulan : Ketrampilan fungsional yang diberikan kepada warga belajar adalah
pembuatan kripik mujair dan nugget lele yang sudah produksi dan dijual diwarung-warung kecil.
5. Bagaimana bentuk evaluasi pada warga belajar pada pembelajaran KUM, Dan kapan evaluasi dilaksanakan?
UM : “Kalau bentuk evaluasinya seperti yang diisyaratkan oleh pihak
PKBM, jadi ada acuannya tinggal menjalankan. Kami memberikan soal-soal yang sudah dibuat oleh PKBM berdasakan acuan Juknis. Ada
penilaian awal, selama proses hingga penilaian akhirujian. Hasilnya dalam bentuk ijasah, yang terdapat nilai-nilai hasil mereka ujian”
JA : “Evaluasi dilakukan setiap awal, waktu pembelajaran berlangsung dan
akhir pembelajaran atau uian bersama yang waktunya berdasarkan kesiapan warga belajar”
Kesimpulan : Bentuk evaluasinya KUM seperti yang diisyaratkan oleh pihak PKBM
sebelumnya. Tutor hanya memberikan soal-soal yang sudah dibuat oleh PKBM berdasakan Juknis. Ada penilaian awal, selama proses hingga
penilaian akhirujian yang waktunya disesuaikan berdasarkan kesiapan warga belajar.
6. Adakah hambatan atau kendalan dalam pemberian materi tentang KUM kepada warga belajar?
UM : “setiap kegiatan pasti menemui masalah, dalam KUM pun sama
mbak, warga belajar masih kurang memiliki kesadaran akan pentingnya
163 pendidikan terutama pendidikan Non Formal, mereka mengikuti
pembelajaran lantaran adanya suntikan uang atau dana,dan juga Proses pembelajaran beberapa kali mengalami penundaan atau perubahan
jadwal karena, sebagian besar warga belajar menjadi buruh tani sehingga ketika musim panen dan tanam datang mereka tidak bisa hadir
mengikuti pembelajaran”
JA : “hambatan atau kendala pasti ada mbak, namanya saja sebuah
kegiatan apalagi yang mengikuti ibu-ibu buruh sawah yang sibuk mengurusi ladang atau bekerja”
Kesimpulan : Adanya hambatan dan kendala lebih kepada secara internal yaitu:
warga belajar masih kurang memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan terutama pendidikan Non Formal, mereka mengikuti
pembelajaran lantaran adanya suntikan uang atau dana. Proses pembelajaran beberapa kali mengalami penundaan atau perubahan
jadwal karena, sebagian besar warga belajar menjadi buruh tani sehingga ketika musim panen dan tanam datang mereka tidak bisa hadir
mengikuti pembelajaran.
164
CATATAN WAWANCARA IV
Wawancara Kepada Tutor KUM di PKBM Handayani Kelompok Al-Ahsan