62 sumber data dan dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk
meramalkan. Dokumentasi digunakan untuk menggali informasi dalam kaitannya dengan
arsip atau catatan yang ada. Dalam penelitian ini dokumentasi dilaksanakan untuk memperoleh data tambahan untuk mendukung hasil penelitian ini seperti, proposal
program keaksaraan usaha mandiri, laporan akhir penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri, sumber data warga belajar, daftar hadir peserta, materi,
dan foto kegiatan belajar. Informasi yang bersifat dokumentatif sangat bermanfaat guna pemberian gambaran secara keseluruhan dalam mendapatkan informasi yang
lebih mendalam yang ada pada lembaga.
63
Tabel 3 : Teknik Pengumpulan Data No
Jenis data Sumber
Metode Alat
1. Keadaan Fisik
Lembaga Ketua PKBM
Wawancara dan observasi kondisi fisik
lembaga Wawancara,
Observasi
2. Kondisi Nonfisik
Tutor, Penyelenggara
Wawancara untuk memperoleh data
mengenai tujuan, misi dan visi, keadaan
lembaga, mitra kerja, jumlah kelompok usaha,
jumlah warga belajar, pekerjaan warga belajar
Wawancara, Observasi,
Dokumentasi
3. Pelaksanaan Program
Keaksaraan Usaha Mandiri
Ketua, pengurus harian, tutor
Wawancara untuk mengetahui
penyelenggaraan KUM dari awal persiapan
hingga penilaian akhir Wawancara,
Dokumentasi
4. Hasil belajar
Program Keaksaraan
Keluarga Warga belajar
Wawancara pada warga belajar mengenai hasil
belajar Wawancara,
Dokumentasi
5. Evaluasi
penyelenggaraan program
keaksaraan usaha mandiri di KBM
Handayani Ketua, pengurus
harian, tutor dan warga belajar
Wawancara untuk mengetahui proses
evaluasi akhir terhadap penyelenggaraan
program keaksaraan usaha mandiri di PKBM
Handayani Pedoman
Wawancara, Dokumentasi
6. Implementasi
kemampuan calistung oleh
warga belajar warga belajar
Wawancara tentang penerapan calistung
dalam kegiatan sehari- hari
Wawancara
7. Dampak pasca
keaksaraan usaha mandiri terhadap
peningkatan pendapatan warga
belajar Warga belajar
Wawancara untuk mengetahui peningkatan
pendapatan yang berpengaruh terhadap
perubahan pemenuhan kebutuhan pangan,
sandang, papana dan kepemilikan barang
Pedoman Wawancara,
Dokumentasi
64
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian data adalah alat bantu peneliti dalam mengumpulkan data di lapangan. Menurut Sugiyono 2009: 307 dalam penelitian kualitatif “yang
merupakan instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri”. Dalam penelitian ini, peneliti merupakan instrumen utama selanjutnya dibantu oleh alat-alat pengumpul
data yang lain seperti pedoman observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Data yang
terkumpul melalui pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dari hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi kemudian akan diintepretasikan
secara deskriptif kualitatif.
Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2010: 337 mengemukakan dalam setiap tahapan penelitian menggunakan langkah-langkah. Dalam
melakukan analisis data akan melalui tahapan-tahapan reduksi data, data display dan pengambilan kesimpulan verification.
1. Data reduction Reduksi data Menurut Sugiyono 2010: 338, mereduksi data berarti “merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”. Agar data yang disajikan dapat memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
65 2. Data display Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori. Menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono 2010: 341, menyatakan bahwa “yang paling sering digunakan untuk menyajikan data
dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif”. 3. Conclusion drawingverification VerifikasiPenarikan kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
G. Pemeriksaan Keabsahan Data
Penelitian ini, setelah data terkumpul tahapan selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap keabsahan data dengan menggunakan teknik
triangulasi sumber dan triangulasi metode. Menurut Sugiyono 2010: 330, mengartikan trianggulasi sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Tujuan dari trianggulasi data ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
temuan-temuan lapangan benar-benar representatif.
66 Teknik triangulasi yang pertama dalam penelitian ini adalah triangulasi
sumber. Trianggulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber Sugiyono, 2010: 373. Teknik analisis data
yang kedua adalah triangulasi metode, bertujuan untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data diperoleh dari sumber sama dengan teknik yang
berbeda Sugiyono, 2010: 373. Data dalam penelitian kualitatif dideskripsikan, dikategorisasikan, mana
pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana yang spesifik dari sumber yang ada. Dasar pertimbangannya adalah bahwa untuk memperoleh satu informasi dari
satu responden perlu diadakan cross check antara informasi yang satu dengan informasi yang lain sehingga akan diperoleh informasi yang benar-benar valid.
Informasi yang diperoleh diusahakan dari nara sumber yang betul-betul mengetahui permasalahan dalam penelitian.
67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lembaga PKBM Handayani
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM merupakan wadah pembelajaran yang dipusatkan pelaksanaannya. Di dalamnya berisi kegiatan
belajar masyarakat dalam rangka meningkatkan wawasan akademik, ketrampilan dan keahlian yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk masyarakat. Pusat kegiatan
belajar masyarakat pada awalnya merupakan model atau strategi penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah agar kegiatannya dapat terukur. Kemudian pada tahun
2003 berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat adalah merupakan
satuan Pendidikan Non Formal. Aktivitas dan program PKBM identik dengan program pendidikan
nonformal, mengingat lahirnya PKBM adalah inisiatif dari Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan
Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagai lembaga penyelenggara program pendidikan nonformal maka PKBM juga memiliki peran
dalam membantu mewujudkan cita-cita negara untuk mengurangi jumlah penduduk buta aksara melalui program keaksaraan.
1. Sejarah Berdirinya PKBM Handayani
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Handayani yang berada di Desa Pingit, Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara, berdiri dilatarbelakangi oleh jumlah
penduduk yang relatif tinggi dengan tingkat pendidikan yang rendah, banyak