Kerangka Berfikir DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (STUDI KAJIAN DI PKBM HANDAYANI, KABUPATEN BANJARNEGARA).

56

C. Pertanyaan Penelitian

Dari rumusan masalah dan kajian-kajian terhadap kepustakaan dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah latar belakang dan kondisi warga belajar pada program keaksaraan usaha mandiri KUM yang dilaksanakan di PKBM Handayani Desa Pingit, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara? 2. Bagaimanakah ketersediaan sarana prasarana dalam mendukung program keaksaraan usaha mandiri KUM yang dilaksanakan di PKBM Handayani Desa Pingit, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara? 3. Bagaimana proses pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri di PKBM Handayani, Desa Pingit, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara yang meliputi: a. Persiapanperencanaan program b. Proses pembelajaran c. Evaluasi 4. Bagaimana kondisi warga belajar pasca program keaksaraan usaha mandiri? 5. Faktor-faktor apa sajakah yang menghambat pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri KUM yang dilaksanakan di PKBM Handayani Desa Pingit, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara? 6. Bagaimana penguatan keberaksaraan calistung oleh warga belajar program keaksaraan usaha mandiri? 7. Bagaimana dampak program keaksaraan usaha mandiri KUM terhadap peningkatan pendapatan bagi warga belajar? 57 BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam pendekatan deskriptif kualitatif informasi atau data yang terkumpul, terbentuk dari kata-kata, gambar, bukan angka-angka. Kalau ada angka-angka, sifatnya hanya sebagai penunjang Menurut Hamid Darmadi 2011: 7, sebagai berikut: “Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala, juga menjawab pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan suatu subyek penelitian pada saat ini, misalnya sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi dan sebagainya. Subyekobyek penelitian dapat berupa seseorang, lembaga masyarakat dan lain-lain”. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini berupa kata-kata baik tertulis maupun lisan, tidak berkenaan dengan angka-angka. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan dan menggambarkan apa adanya, menganalisis data yang diperoleh secara mendalam dan menyeluruh dengan harapan dapat diketahui sejauh mana dampak program keaksaraan usaha mandiri KUM terhadap peningkatan pendapatan warga belajar di PKBM Handayani pasca program berakhir, Desa Pingit Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara.

B. Penentuan Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, penentuan subjek dan objek penelitian berdasarkan tujuan penelitian yakni mendeskripsikan bagaimana dampak program keaksaraan usaha mandiri KUM terhadap peningkatan pendapatan warga belajar di PKBM 58 Handayani. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh segala informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. 1. Penentuan Subjek Penelitian Menurut Sugiyono, 2012: 52, “penentuan subjek penelitian dilakukan berdasarkan informasi apa saja yang dibutuhkan”. Informasi yang akan dikumpulkan dari penelitian ini adalah informasi-informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu pengambilan sumber data atau subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive dengan cara melakukan penentuan sumber data dengan memilih orang yang akan diwawancarai menggunakan pertimbangan dan tujuan tertentu. Menurut Lincoln dan Guba dalam Sugiyono 2012: 54 ciri-ciri khusus sampel purposive, yaitu “emergent sampling designsementara, serial selection of sample unitsmenggelinding seperti bola salju snow ball, continuous adjustment or focusing of the sampledisesuaikan dengan kebutuhan, selection to the point of redundancydipilih sampai jenuh”. Menurut Faisal dalam Sugiyono 2012: 56 sampel sebagai sumber data sebaiknya memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut. a. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya. b. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti. c. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi. d. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri. e. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber. 59 Berdasarkan hal di atas, untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai dampak program keaksaraan usaha mandiri KUM terhadap peningkatan pendapatan warga belajar di PKBM Handayani, maka yang akan dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah warga belajar keaksaraan usaha mandiri, ketua PKBM, pengelola, dan tutor lampiran 6. Maksud dari pemilihan subjek ini adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber sehingga data yang diperoleh dapat diakui kebenarannya.

2. Penentuan Objek Penelitian

Menurut Spradley dalam Sugiyono 2012: 49, “dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi social situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu, tempat place, pelaku actors, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis”. Situasi sosial tersebut bisa disebut sebagai objek penelitian yang ingin diketahui. Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu, melakukan observasi dan wsawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut. Dari pengertian di atas, maka objek dari penelitian ini adalah “dampak program keaksaraan usaha mandiri terhadap peningkatan pendapatan warga belajar di PKBM handayani Pingit, Rakit Kabupaten Banjanegara.

C. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian dalam penelitian ini adalah di PKBM Handayani, Desa Pingit, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara. Alasan dipilihnya tempat tersebut karena Lembaga tersebut merupakan salah satu PKBM terbaik ditingkat

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014

0 9 16

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN

0 5 5

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (UPAYA PENINGKATA KEBERDAYAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN RAFLESIA DI DESA GAPLEK KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG)

0 5 3

PENGARUH KOMPETENSI TUTOR TERHADAP MINAT BELAJAR WARGA BELAJAR PADA KELOMPOK BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI DI PKBM ASUHAN AYAH BUNDA KOTA BINJA.

0 2 24

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR: Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM Tunas Harapan Subang.

0 6 32

DAMPAK SOSIAL EKONOMI KEAKSARAAN USAHA MANDIRI BAGI WARGA BELAJAR DI PKBM CANDIREJO CANDEN, JETIS, BANTUL.

0 10 239

STRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM)DI PKBM KYAI SURATMAN KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL.

0 5 149

PENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM BANGUNMULYO DESA BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 234

PERANAN TUTOR DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN USAHA WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM INGIN WASIS TEMON WETAN KULON PROGO YOGYAKARTA.

0 6 298

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (DI PKBM HANDAYANI, DESA RAKITECAMATAN RAKITABUPATEN BANJARNEGARA)

0 0 76