Kemampuan Calistung oleh Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri

124 belajar. Penerapan makna dari calistung tersebut mampu diperluas dalam tingkatan yang lebih komplek terhadap kehidupan yaitu melalui usaha mandiri. Perintisan usaha tidak terlepas dari kemampuan dasar calistung dan bahasa sebagai bekal dalam merambah pangsa pasar yang lebih luas, peluang-pluang wirausaha, kemampuan membuat perhitungan dan manajeman usaha mandiri supaya tidak mendatangkan kerugian, serta didukung dengan kemampuan berkomunikasi bahasa Indonesia yang lebih komunikatif dengan masyarakat luas. Dalam meningkatkan pendapatan warga belajar, pasca program keaksaraan usaha mandiri setidaknya warga belajar menjadi termotivasi untuk mengembangkan kelompok usaha yang dibentuknya tidak hanya sekedar berhenti bersamaan dengan berakhirnya program keaksaraan usaha mandiri. Namun kenyataan yang ada di lapangan memang tidak seperti yang diharapkan oleh semua pihak, terbenturnya masalah dana menjadi alasan tidak berkembangnya rintisan usaha yang dibentuk serta permintaan pasar yang seringkali berubah- ubah. Merujuk dari pernyataan Yoyon Suryono dan Sumarno 2012: 174, kebutuhan di sini berupa kesesuaian atau kecocokan antara pilihan jenis produk usaha yang akan dikembangkan melalui perintisan inkubator bisnis dengan keperluan atau kebutuhan masyarakat. Keperluan atau kebutuhan masyarakat ditunjukan oleh banyaknya warga masyarakat sekitar yang memerlukan atau menyukai pilihan jenis produk usaha yang akan dikembangkan. Kinerja pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri di PKBM Handayani sangat dipengarui oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang menghambat keberlangsungan pelaksanaan program dan kegiatan 125 pembelajaran tersebut berupa faktor kriteria dari warga belajar itu sendiri yaitu belum sadarnya warga belajar tentang pentingnya pendidikan, mereka mengikuti program karena adanya dana yang bergulir, semangat yang kadang naik turun dan kesibukannya di sawah untuk mencari nafkah sehingga kegiatan pembelajaran harus ditunda sampai ada waktu yang tepat. Adapun faktor eksternal yang berpengaruh pada kinerja pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri adalah dukungan dan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah berupa dana dan modal program. Meskipun yang sangat disayangkan adalah belum adanya program lanjutan atau pendampingan usaha sehingga kelompok usaha yang dirintis tidak mati selesai program Hasil pada penelitian ini hanya menegaskan bahwa program keaksaraan usaha mandiri, berdampak pada perubahan kehidupan warga belajar terutama dalam segi ekonomi dengan berubahnya pendapatan warga belajar sebelum dan sesudah mengikuti program KUM. Dari hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan pengelola PKBM bahwa program Keaksaraan Usaha Mandiri KUM yang diselenggarakan sebagai salah satu program lanjutan keaksaraan dasar dalam upaya penanggulangan angka buta aksara atau penguatan keberaksaraan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kelompok usaha yang tidak bersifat kontinu, sesuai dengan yang disampaikan oleh Yoyon Suryono dan Sumarno 2012: 106, seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa danya ketergantungan dengan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa ada ketergantungan dengan pihak lain.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014

0 9 16

IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM MISBAHUL HUDA KECAMATAN POGALAN

0 5 5

IMPLEMENTASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (UPAYA PENINGKATA KEBERDAYAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN RAFLESIA DI DESA GAPLEK KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG)

0 5 3

PENGARUH KOMPETENSI TUTOR TERHADAP MINAT BELAJAR WARGA BELAJAR PADA KELOMPOK BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI DI PKBM ASUHAN AYAH BUNDA KOTA BINJA.

0 2 24

PENYELENGGARAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR: Studi Deskriptif Pada Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di PKBM Tunas Harapan Subang.

0 6 32

DAMPAK SOSIAL EKONOMI KEAKSARAAN USAHA MANDIRI BAGI WARGA BELAJAR DI PKBM CANDIREJO CANDEN, JETIS, BANTUL.

0 10 239

STRATEGI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM)DI PKBM KYAI SURATMAN KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL.

0 5 149

PENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM BANGUNMULYO DESA BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 234

PERANAN TUTOR DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN USAHA WARGA BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM INGIN WASIS TEMON WETAN KULON PROGO YOGYAKARTA.

0 6 298

DAMPAK PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN WARGA BELAJAR (DI PKBM HANDAYANI, DESA RAKITECAMATAN RAKITABUPATEN BANJARNEGARA)

0 0 76