atau menimbulkan daya tarik emosional kepada konsumen Engel, Weil dan Miniard, 1995: 36.
d. Kekuatan Preferensi
Ketika konsumen lebih cenderung memiliki berbagai preferensi merek maka perilaku mencari variasi akan semakin tinggi sehingga memengaruhi
perpindahan merek Shellyana dan Basu, 2002. Sehingga apabila konsumen emiliki preferensi yang kuat terhadap berbagai merek pada suatu
kategori produk maka perilaku mencari variasi akan terhambat. Di lain pihak, jika konsumen tidak memiliki preferensi yang kuat terhadap suatu
merek, maka perilaku mencari variasi mungkin akan cenderung terjadi.
6. Kebutuhan Mencari Variasi
Konsumen akan sering mengekspresikan kepuasan dengan merek barang seperti yang mereka gunakan sekarang, tetapi tetap terlibat dalam pergantian
merek. Hal ini dapat terjadi karena pencarian variasi adalah motif konsumen yang cukup lazim.
Konsumen yang memiliki keterlibatan emosional yang rendah terhadap suatu merek akan mudah berpindah merek pesaing. Kecenderungan inilah yang
menjadi perhatian para pemasar akan keberhasilan produk yang ditawarkan. Pencarian variasi akan terjadi apabila keterlibatan konsumen pada suatu merek
rendah dan konsumen menyadari adanya perbedaan antara merek Assael, 1984. Kebutuhan mencari variasi adalah sebuah komitmen kognitif untuk
membeli merek yang berbeda karena berbagai alasan yang berbeda, keinginan
baru atau timbulnya rasa bosan pada suatu yang telah lama dikonsumsinya Peter dan Olson, 2001: 4006-4007.
Menurut definisi tersebut, selain keterlibatan emosionalnya rendah, perpindahan merek tidak selalu terjadi karena ketidakpuasan konsumen tetapi
ada kalanya konsumen menginginkan sesuatu yang lain dari yang biasa dikonsumsinya. Kebanyakan konsumen yang berpindah merek masih memiliki
sikap positif terhadap merek terdahulu, perpindahan merek yang dilakukan bukan karena ketidakpuasan yang dirasakan namun lebih pada pencarian
variasi. Beberapa argument menyatakan bahwa kebosanan dan pencarian variasi kerap kali merupakan sebab utama dari pencarian variasi. Ada alasan
yang bagus untuk mengajukan bahwa baik kebosanan maupun pencarian variasi merupakan penjelasan yang masuk akal untuk pergantian merek yang
dilakukan tanpa ada ketidakpuasan terhadap pilihan dan preferensi yang sudah ada.
Kebutuhan mencari variasi menurut Basu Swastha Dharmmesta dan Shellyana Junaidi 2002: 95 dapat diukur dengan cara sebagai berikut:
a. Pengalaman Konsumsi
Pengalaman konsumsi menggambarkan seberapa besar pengalaman yang dimiliki konsumen selama mengkonsumsi suatu produk.
b. Kejenuhan
Kejenuhan merupakan perasaan bosan seseorang konsumen atau ingin mencari variasi karena produk yang digunakan tidak sesuai harapan.
c. Pilihan merek
Apabila merek yang ditawarkan di pasar semakin banyak, maka kemungkinan konsumen untuk berpindah merek semakin tinggi. Hal ini
dapat dilihat proses yang dilakukan konsumen dalam menentukan pembelian meliputi informasi yang diperoleh melalui iklan, pendapatan
oaring lain atau dengan membandingkan antara produk yang satu dengan produk yang lain.
7. Perilaku Perpindahan Merek