market dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan pesaing”, Definisi tersebut mempunyai konsekuensi bahwa
kegiatan perusahaan termasuk produksi, keuangan dan pemasaran, harus diarahkan pada usaha mengetahui kebutuhan dan keinginan pembeli,
memuaskan kebutuhan dan keinginan serta memperoleh laba untuk kelangsungan hidup perusahaan jangka panjangnya.
c. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi, dan distribusi dari barang-barang,
jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisai Kotler, 2009: 19.
Dari definisi di atas dapat dirumuskan bahwa manajeman pemasaran adalah suatu proses manajeman meliputi penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pemasaran dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan ini bertujuan menimbulkan suatu tingkat pertukaran
barang dan jasa yang ditimbulkan baik oleh pihak penjual maupun pihak pembeli yang menguntungkan kedua pihak.
2. Perilaku Konsumen
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan sasaran. Bidang perilaku konsumen mempelajari
bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, memakai dan membuang barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka
memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.
Kebutuhan dan keinginan konsumen selalu menjadi perhatian utama dari pemasar. Setiap pemasar akan selalu berusaha untuk dapat memahami perilaku
konsumen, yang dapat mempengaruhi perilaku pembeli yang akan mereka lakukan. Perilaku konsumen consumer behavior adalah studi tentang unit
pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang dan jasa, pengalaman serta ide-ide Mowen dan Minor,
2002: 6 Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Basu Swastha 1997: 34, perilaku
konsumen adalah ilmu yang mempelajari bagaimana individu membuat keputusan untuk mengeluarkan atau membelanjakan sumberdaya berharga
mereka waktu, uang, dan usaha pada unit-unit yang berhubungan dengan konsumsi. Menurut Alba dalam Dharmmesta 2003: 1, perilaku konsumen
mencakup semua aktifitas pembeli, mantan pembeli, dan pembeli potensial, dari prabeli sampai pasca beli, dari mulai mengkonsumsi sampai berhenti
mengkonsumsi. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen
mengalami perkembangan yang melebar dari kesadaran akan suatu keinginan yaitu melalui pencarian dan evaluasi alat pemuas kebutuhan yang paling
mungkin, serta tindakan pembelian itu sendiri, sampai evaluasi penggunaan produk yang dibeli, yang secara langsung berdampak pada kemungkinan
dilakukan pembelian ulang. Perilaku konsumen bukan hanya terbatas pada cara bagaimana konsumen mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, tetapi
juga menyangkut faktor-faktor yang memengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian dan mempunyai keputusan tertentu.
3. Loyalitas Pelanggan