Teori Kognitif tentang Motivasi Apolaxy Theory

18

c. Teori Kognitif tentang Motivasi Apolaxy Theory

Teori pengharapan dikembangkan oleh Vroom dikutip oleh Robbin, 2003 Mangkunegara, 2006, menjelaskan bahwa motivasi merupakan suatu produk dari bagaimana seseorang menginginkan sesuatu, dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan menuntunnya. Pernyataan di atas berhubungan dengan rumus di bawah ini Valensi x Harapan x Instrumen = Motivasi Keterangan: 1. Valensi merupakan kekuatan hasrat seseorang untuk mencapai sesuatu. 2. Harapan merupakan kemungkinan mencapai sesuatu dengan aksi tertentu. 3. Motivasi merupakan kekuatan dorongan yang mempunyai arah pada tujuan tertentu. 4. Instrumen merupakan insentif atau penghargaan yang akan diberikan. Juliani : Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007. USU e-Repository © 2008. 19 Valensi lebih menguatkan pilihan seseorang untuk suatu hasil. Jika seorang pegawai mempunyai keinginan yang kuat untuk suatu kemajuan, maka berarti valensi pegawai tersebut tinggi untuk suatu kemajuan. Valensi timbul dari internal pegawai yang dikondisikan dengan pengalaman. Pengharapan merupakan kekuatan keyakinan pada suatu perlakuan yang diikuti dengan hasil khusus. Hal ini menggambarkan bahwa keputusan pegawai yang memungkinkan mencapai suatu hasil dapat menuntun hasil lainnya. Pengharapan merupakan suatu aksi yang berhubungan dengan hasil, dari range 0-1. Jika pegawai merasa tidak mungkin mendapatkan hasil maka harapannya adalah 0. Jika aksinya berhubungan dengan hasil tertentu maka harapannya bernilai 1. Harapan pegawai secara normal adalah di antara 0-1. Pelaksanaan teori harapan dapat dilihat dalam Gambar 2.1. Juliani : Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007. USU e-Repository © 2008. 20 Valence strong Desire of Promotion Valence strong Desire of Promotion Motivation Increased Drive Action - Greater effort - Training courses Primary outcomes - Promotion - Higher pay Secondary outcomes - Haigher status - Recognition from associates - Purchase of product and service that the family Primary outcomes - Promotion - Higher pay Sumber : Keith Davis, 1985, Mangkunegara, 2006 Gambar 2.1. Berdasarkan gambar 2.1. di atas dapat dijelaskan bahwa produk dari valensi dan harapan adalah motivasi yang meningkatkan dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan aksi dalam mencapai tujuannya. Aksinya dapat dilakukan pegawai dengan cara berusaha lebih besar. Hasil yang akan dicapai secara primer adalah promosi jabatan dan gaji lebih tinggi. Hasil sekundernya antara lain status menjadi lebih tinggi, pengenalan kembali, keputusan pembelian produk, dan pelayanan keinginan keluarga. Juliani : Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007. USU e-Repository © 2008. 21 Dengan demikian, lebih besar dorongan pegawai dalam mencapai kepuasan. d. Equity Theory Teori ini dikembangkan oleh Adam dikutip oleh Mangkunegara, 2006, komponen dari teori ini adalah input, outcome, comparison person, dan equity-in- equity. Input adalah semua nilai yang diterima pegawai yang dapat menunjang pelaksanaan kerja. Misalnya, pendidikan, pengalaman, skill, usaha, peralatan pribadi, jumlah jam kerja. Outcome adalah semua nilai yang diperoleh dan dirasakan pegawai, seperti upah, keuntungan tambahan, status simbol, pengenalan kembali recognition, kesempatan untuk berprestasi atau mengekspresikan diri. Comparison person adalah seorang pegawai dalam organisasi yang sama, seseorang pegawai dalam organisasi yang berbeda atau dirinya sendiri dalam pekerjaan sebelumnya. Menurut teori ini, puas atau tidak puasnya pegawai merupakan hasil dari membandingkan antara input-outcome dirinya dengan perbandingan input-outcome pegawai lain comparison person. Jadi, jika perbandingan tersebut dirasakan seimbang equity maka pegawai tersebut akan merasa puas. Tetapi, apabila terjadi tidak seimbang inequity dapat menyebabkan dua kemungkinan, yaitu over compensation inequity ketidakseimbangan yang menguntungkan dirinya dan, sebaliknya, under conpensation inequity ketidakseimbangan yang menguntungkan pegawai lain yang menjadi pembanding atau comparison person. Menurut Munandar 2004, menjelakan bahwa teori equity memiliki empat Juliani : Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007. USU e-Repository © 2008. 22 asumsi dasar, yaitu: 1. Orang berusaha untuk menciptakan dan mempertahankan satu kondisi keadilan 2. Jika dirasakan adanya kondisi ketidakadilan, kondisi ini menimbulkan ketegangan yang memotivasi orang untuk menguranginya atau menghilangkannya. 3. Makin besar persepsi ketidakadilannya makin besar motivasinnya untuk bertindak mengurangi kondisi ketegangan itu. 4. Orang akan mempersepsikan ketidakadilan yang tidak menyenangkan misalnya, menerima gaji terlalu sedikitlebih cepat daripaada ketidakadilan yang menyenangkan misalnya, mendapat gaji terlalu besar.

e. Goal-Setting Theory

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Kepemimpinan Efektif Kepala Ruangan Dengan Motivasi Kerja Perawat Pelaksana Di Instalasi Rawat Inap RSUD. Dr. pirngadi kota medan

1 60 115

Persepsi Pasien Umum Tentang Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Gayo Lues Tahun 2014

0 35 80

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap kelas III di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013

0 44 117

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Dan Motivasi Intrinsik Perawat Pelaksana Kontrak Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

8 115 135

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Tarutung Tapanuli Utara Tahun 2008

2 44 128

Persepsi Pasien Umum Tentang Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Gayo Lues Tahun 2014

3 38 80

A. Karakteristik Perawat - Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap kelas III di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013

0 0 14

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap kelas III di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013

0 0 18

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Dan Motivasi Intrinsik Perawat Pelaksana Kontrak Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

0 0 11

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Dan Motivasi Intrinsik Perawat Pelaksana Kontrak Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

0 0 17