tidak disertai dengan peningkatan wewenang, tanggung jawab dan gaji tetap.
4. Promosi Kering Dry Promotion Seorang karyawan dinaikkan jabatannya ke jabatan yang lebih tinggi
disertai dengan penigkatan pangkat wewenang dan tanggung jawab tetapi tidak disertai dengan kenaikan gaji atau upah.
F. Tujuan dan Manfaat Promosi Jabatan
1. Meningkatkan semangat kerja, perusahaan mempromosikan karyawan secara obyektif dan terprogram, maka karyawan akan terdorong untuk bekerja lebih
baik lagi, sehingga semangat kerja meningkat. 2. Untuk menjamin stabilitas kepegawaian, dengan adanya kestabilitas
kepegawaian maka aktivitas perusahaan tidak terganggu oleh masalah kepegawaian, karena ketidak stabilan kepegawaian menyebabkan aktivitas
perusahaan terhambat. 3. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kreativitas
dan inovasi kerjanya serta dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman kerja karyawan.
4. Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggan pribadi, status sosial yang semakin tinggi dan penghasilan yang semaki besar.
5. Untuk merangsang karyawan agar bergairah, bedisiplin tinggi dan memperbesar produktivitas kerjanya.
G. Pengertian Motivasi
Kata motivasi berasal dari bahasa Inggris yang merupakan kata kerja “to motive”
yang berarti mendorong, menyebabkan motivasi bisa berarti alasan, daya, batin dan dorongan.
20
Menurut Walgito “kata motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisasi yang
menyebabkan orang itu bertindak atau berbuat.”
21
Istilah motifpun erat hubungannya dengan gerak, yaitu dalam hal ini adalah gerakan yang dilakukan
oleh manusia atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku. Dan menurut Sabri, “motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi
pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang-orang untuk memenuhi suatu kebutuhan.”
22
Jadi motivasi dapat diartilan sebagai tenaga pendorong atau pemarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kea rah suatu
tujuan tertentu. Adapun menurut French yang dikutip oleh Prasetya Irawan, “motivasi
adalah hasrat atau keinginan seseorang meningkatkan upaya untuk mencapai target atau hasil.
23
Proses timbulnya motivasi seseorang merupakan gabungan
20
John Echols dan Hasan Sadili, h. 97
21
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta, Andi Offset, 1994, Cet. Ke-4, h. 140
22
Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum Perkembangan, Jakarta, Pedoman Ilmu Jsys, 1993, Cet. Ke-1, h. 129
23
Prasetya Irawan, h. 235
dari konsep kebutuhan, dorongan, tujuan dan imbalan. Pandangan ini didukung Martoyo yang dikutip oleh Prasetya Irawan yang mengatakan bahwa motivasi
adalah sesuatu yang dapat merangsang atau mendorong keinginan seseorang untuk giat dan antusias guna mencapai hasil yang optimal dalam bekerja.
24
Sedangkan menurut Hadari Nawawi kata motivasi motivation kata dasarnya adalah motif motive yang berarti dorongan, sebab atau alas an
seseorang melakukan sesuatu, dengan demikian motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau
kegiatan. Yang berlangsung secara sadar.
25
Apabila motivasi dikaitkan dengan kata pegawai atau karyawan, maka motivasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan yang datang dari dalam diri
pegawai dan dari lingkungan dimana pegawai tersebut berada untuk kemudian diaplikasikan ke dalam kinerja karyawan di perusahaan, guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, baik oleh dirinya pribadi maupun oleh perusahaan. Dengan menyatakan bahwa manajer memotivasi bawahan berarti
mereka melakukan hal-hal yang diahrapkan dapat memuaskan dorongan dan keinginan tersebut sehingga menimbulkan dorongan bagi bawahan untuk
bertindak sesuai dengan yang diinginkan. Sehingga dengan demikian semakin baik suatu organisasi atau lembaga dapat memenuhi kebutuhan para pegawai
24
Ibid, h. 236
25
Nawawi Hadari, Manajemen Sumber Daya Mmanusia untuk Bisnis yang KOmpetitif, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2003, h. 351
untuk melakukan upaya-upaya ke arah pencapaian tujuan organisasi secara maksimal.
Menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Sudirman motivasi adalah “perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari
pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu:
a. Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi
di dalam sistem “Neurophysiological” yang ada pada organisme dan penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya dorongan seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, emosi yang dapat
menentukan tingkah laku manusia. c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Tujuan ini akan menyangkut
soal kebutuhan. Dari tiga elemen ini dapat dikemukakan bahwa motivasi sebagai
sesuatu yang kompleks. Motivasi ini menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri seseorang sehingga segala persoalan kejiwaan, perasaan
dan emosi bisa diselesaikannya dengan melakukan sesuatu. Hal ini didorong karena adanya tujuan, keinginan atau kebutuhan.
Jika dikaitkan dengan kerja maka terlebih dahulu melihat definisi kerja. Kerja menurut Anoraga adalah “kewajiban dan dambaan bagi setiap orang untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya sepanjang masa selama ia mampu berbuat untuk membanting tulang, memeras keringat, dan memutar otaki.”
26
Sedangkan menurut As’ad bekerja adalah “aktivitas manusia baik fisik maupun mental yang
dasarnya adalah bawahan dan mempunyai tujuan yaitu kepuasan”.
27
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bekerja merupakan pelkasanaan suatu tugas untuk dapat emenjuhi kebutuhan hidupnya.
Jadi motivasi kerja ini dapat diartikan dorongan yang timbul dari dalam diri amupun dari luar diri individu dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.
Wexley dan Yuki yang dikutip oleh As’ad menjelaskan bahwa motivasi kerja adalah “sesuatu yang mneimbulkan semangat kerja dorongan kerja”.
28
Dalam hal ini pemimpin perudasahaan dituntut untuk dapat mengetahui motif- motif apa yang dapat mendorong para karyawan bersedia bekerja dengan baik
dalam usaha pencapaian tujuan. Untuk mengetahui itu semua pemimpin harus memahami akan sifat dan karakter para karyawan yang menjadi bawahannya,
karena antara karyawan yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Menurut Sergovanni yang dikutip oleh Ibrahim Bafadal mengatakan
bahwa : “motivasi kerja adalah keinginan dan kemauan seseorang untuk mengambil keputuan dan menggunakan seluruh kemampuan psikis, sosial dan
kekuatan fisiknya dalam rangka mencapai tujuan tertentu.”
29
26
Panji Anoraga, Sri Suryati, Perilau Organisasi, Jakarta, Pustaka Jaya, 1995, h. 74
27
Moh. As’ad, Psikologi Industri, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2000, h. 46
28
Ibid, h.. 45
29
Ibrahim Bafadal, Supervisi Pengajaran, Jakarta, Bumi Aksara, 1992, Cet.1, h. 70
Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa kerja karyawan dipengaruhi oleh lingkungan kerja. Oleh karena itu sebagai seorang pemimpin
tertinggi di perusahaan, pimpinan perusahaan dituntut pula dapat menciptakan suasana yang ahrmonis dan menyenangkan antara pimpinan perusahaan dengan
nasabah dan mitra bisnisnya. Para ahli manajemen memberikan deskripsi tentang motivasi sebagai
berikut : “Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan”
30
Dari pengertian tersebut berarti pula semua motivasi bertolak dari prinsip utama bahwa manusia seseorang hanya melakukan suatu kegiatan yang
menyenangkannya untuk dilakukan.
31
Pengertian motivasi menurut Sadili: Motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar
terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan.
32
Sedangkan pengertian motivasi menurut pakar lain adalah :
30
Malayu Hasibuan, Organisasi dan Motivasi, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007, h. 95
31
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2003, h. 351
32
Samsudin Sadili, h. 281
Menurut Casio ”Motivasi adalah suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya”.
Sedangkan menurut Robins “Motivasi merupakan suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang
dipengaruhi kemampuan usaha untuk memuaskan kebutuhan individu” .
33
Motivasi kerja dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :
34
a. Motivasi Intrinsik Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri pekerja
sebagai individu berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaat pekerjaan yang dilaksanaknnya. Dengan kata lain motivasi ini bersumber dari
pekerjaan yang dikerjakan ,baik karena mampu memenuhi kebutuhan, menyenangkan atau memungkinkan mencapai suatu tujuan, maupun karena
memberikan harapan tertentu yang positif di masa depan. Misalnya pekerja yang bekerja secara berdedikasi semata-mata karena memperoleh kesempatan
untuk mengaktualisasikan atau mewujudkan realisasi dirinya secara maksimal.
b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja
sebagai individu, berupa suatu kondisi yang mengharuskannya melaksanakan pekerja secara maksimal. Misalnya berdedikasi tinggi dalam bekerja karena
33
Malayu Hasibuan, Organisasi dan Motivasi, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007, 95
34
Hadari Nawawi., h. 359
upah atau gaji yang tinggi, jabatan atau posisi yang terhormat atau memiliki kekuasaan yang besar, dan sebagainya.
35
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa kcenderungan penggunaan motivasi ekstrinsik lebih dominant dari pada motivasi intrinsik. Kondisi ini
disebabkan karena tidak mudah untuk menumbuhkan kesadaran dari dalam diri pekerja, sementara kondisi kerja di sekitarnya lebih banyak mengiringnya pada
mendapat kepuasan kerja yang ahnya dapat dipenuhi dari luar dirinya. Dengan demikian, maka motivasi kerja dalam hal ini guru merupakan
pendorong dalam melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan produktivitas kerja yang baik, tinggi rendahnya motivasi tersebtu akan menjadi penentu bagi
hasil kerja seseorang.
H. Tujuan Pemberian Motivasi