dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan.
10. Kedisiplinan Kedisiplinan adalah fungsi MSDM yang terpenting dalam kunci
terwujudnya tujuan, karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujudnya tujuan maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk
mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
11. Pemberhentian Pemberhentian separation adalah putusnya hubungan kerja dari suatu
perusahaan, pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-sebab
lainnya.
4. Manajemen Sumber Daya Manusia Secara Syari’ah
Manajemen Islam merupakan suatu ilmu yang berisi struktur teori menyeluruh yang konsisten dan dapat dipertahankan dari segi empirisnya
yang didasari pada jiwa dan prinsip-prinsip Islam. Adapun manajemen Sumber Daya Manusia dalam konsep Islam itu
dibangun dari dua aspek yaitu:
11
1. Inti dan objeltif sebagai dasar condition dan dirumuskan lewat wahyu Al Qur’an dan Al Hadits. Secara implisit tujuan manusia adalah
11
Drs. Sofyan Safri Harahap, Ms Ac., Akuntansi Pengawasan dan Manajemen Dalam Perspektif Islam,
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Tri Sakti, 1992, h. 126-127
mengabdikan diri kepada Allah SWT. dan dalam hal ini dinyatakan sebagaimana firman-Nya Surat Az Zariat ayat 56 :
: Artinya :
“Dan tidaklah Aku jadikan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepadaku.” QS. Adz Zariyat 51:56
Dan dalam Surat Al Baqarah ayat 201:
ﺏ + ,- ,- . ﺏ 01
23
456:
Artinya: “Dan diantaranya mereka ada yang berkata: Hai Tuhan kami
berilah kepada kami kebaikan kepada kami kebaikan di dalam dunia dan akhirat dan peliharalah kami dari azab api neraka.” QS. Al Baqarah: 201
2. Proses dari aturan yang bisa dirumuskan melalui metodelogi ilmiah yang sudah ditetapkan untuk ilmuwan muslim implementasi dengan tetap
merujuk kepada konsep dasar diatas.
a. Konsep Maksimalisasi Dalam ilmu manajemen modern dikenal 3 konsep maksimalisasi:
1 Maksimalisasi kesejahteraan manusia
2 Maksimalisasi kesejateraan pemilik modal
3 Maksimalisasi kesejahteraan sosial
12
Konsep Islam secara esektrik adalah gabungan dari tiga maksimalisasi ini, dimana dalam manajemen Islam:
1 tetap berusaha mensejahterakan manusia 2 tetap berusaha mensejahterakan pemilik modal
3 dan juga mensejahterakan masyarakat secara proporsional.
13
Dalam negara kapitalis setiap lembaga memfokuskan tuuan ke arah yang lebih berarti ke salah satu konsep maksimalisasi ini apakah
kemanusiaan, pemilik, atau sosial. Islam mempunyai tanggung terhadap kesejahteraan tanpa mengurangi hak-hak individu maupun
pemilik modal. b. Konsep Laba SDM
Dalam manajemen tradisonal ukuran keberhasilan manajemen dilihat dari indikator laba usahanya yang dicapainya. Konsep ini terus
bergeser sehingga indikator keberhasilan sekarang bukan saja hanya laba usahanya, tetapi juga growth dan bahkan image.
12
Ibid., h. 128
13
Ibid., h. 129
Pergeseran ini merupakan salah satu bukti bahwa hakekatnya atau esensi manusia ini akan menuju ke arah kesempurnaan terlepas
apakah dilakukan karena dorongan iman ataupun tidak. Dalam manajemen Islam konsep ini harus diarahkan sesuai
fungsi sebagai hamba Allah. Dan disini tidak diperbolehkan mengelola sesuatu untuk mencari laba yang bertujuan untuk
mengetahui syariat Islam dan mencapai laba tidak boleh tanpa selektif.
c. Konsep Mencari Harta dan Mengelola Sumber Alam Dalam manajemen Islam tidak akan mengelola dan
memanfaatkan barang-barang yang menurut Islam dilarang atau yang membahayakan eksistensi manusia, alam dan syariat agama.
Manajemen Islam hanya akan memproduksi dan mengembangkan barang-barang yang halal dan baik yang sepenuhnya merupakan
usaha meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. d. Konsep Hak Milik
Dalam prinsip ekonomi Islam semua harta pada hakikatnya milik Allah milik kita sebenarnya hanyalah barang
yang sudah kita konsumsikan atau yang digunakan ditambah
barang yang kita belanjakan di jalan Allah dengan rumus sebagai berikut:
14
Harta milik = konsumsi + infaq, sedekah, zakat. e. Konsep Hak Asasi Manusia
Islam memandang bahwa semua manusia sama tanpa membedakan status, warna kulit, suku bangsa, dan lain-lainnya.
Islam tidak akan membedakan perlakuan kepada setiap golongan dan tidak pula membedakan buruh, staff, manajer kecuali hanya
dalam penghargaan prestasi. Islam tidak akan membedakan hak asasi yang sama kepada setiap orang terlepas apapun
kedudukannya.
15
B. Pengertian Umum Promosi Jabatan