Pengertian Brand Extension Pengaruh strategi brand extension terhadap intensi membeli konsumen: studi kasus pemakaian brand extension Lifebuoy untuk sampul

21 b. Line Brand, yakni menawarkan satu produk koheren dengan satu nama tunggal dan memperluas konsep spesifiknya kesejumlah produk berbeda namun masih sangat lekat dengan produk semula. c. Range Brand, yakni memberikan nama merek tunggal dan janji tunggal pada sekelompok produk yang memiliki bidang kompetensi sama. d. Umbrella Brand, yaitu nama merek yang sama mendukung berbagai produk di pasar berbeda, dimana masing-masing produk memiliki komunikasi dan janji individual sendiri-sendiri. e. Source Brand, yaitu praktik serupa denngan Umbrella Brand, hanya saja setiap produk diberi nama sendiri. f. Endorsing Brand, yakni memberikan approval pada sejumlah produk yang dikelompokan pada product Brand, Line Brand, atau Range Brand. 4. Keputusan Brand Extension Yakni keputusan menyangkut apakah nama merek spesifik perlu diperluas pada produk-produk lain. Brand Extension merupakan salah satu dari 4 strategi merek: a Line Extension: memperluas nama merek saat ini ke variasi bentuk, bahan, ukuran dan rasa baru pada kategori produk saat ini. b Brand Extension: nama merek saat ini diperluas kekategori produk baru. c Multi Brand: nama merek baru diperkenalkan pada kategori produk sama. d New brand: nama merek baru diperkenalkan untuk kategori produk baru. 22 Dalam Brand Extension, nama merek yang terbukti sukses dipakai untuk meluncurkan produk baru atau produk modifikasi dalam kategori produk baru. Honda misalnya, menggunakan nama perusahaannya untuk berbagai macam produk, seperti mobil, motor, mesin pemotong rumput, dan Snowmobiles. Brand Extension memiliki sejumlah keunggulan, diantaranya pangsa pasar lebih besar, efisiensi periklanan lebih besar, perusahaan lebih mudah memasuki kategori produk baru, produk baru lebih mudah dikenal dan diterima konsumen. Akan tetapi, Brand Extension juga mengandung kelemahan, seperti resiko sikap negatif konsumen terhadap produk-produk lain bermerek sama jika produk baru gagal di pasaran. Nama merek tertentu bisa jadi tidak cocok untuk produk baru spesifik contohnya, berminatkah anda membeli susu atau pasta gigi Mesran? dan resiko Brand Dilution Nama merek kehilangan Positioning unik dalam benak konsumen dikarenakan Overuse atau pemakaian nama merek secara berlebihan. Fandy Tjiptono, 2005: 15.