Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian Terdahulu Pengertian Kepuasan Kerja Karyawan

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh promosi jabatan yang dilakukan PT Telekomunikasi Selular Medan terhadap kepuasan kerja karyawan. Manfaat penelitian bagi beberapa pihak, antara lain: 1. Bagi Peneliti: dapat menambah pengetahuan pada bidang manajemen sumber daya manusia khususnya berkaitan mengenai pelaksanaan promosi jabatan terhadap kepuasan kerja karyawan serta membandingkan pengetahuan teori dengan kenyataan yang ada dalam praktek sehingga dapat diketahui sejauhmana pengetahuan teori tersebut dapat diterapkan dalam praktek. 2. Bagi Perusahaan: dapat memberikan masukan atau informasi yang bermanfaat dalam melakukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia melalui penilaian kepuasan kerja karyawan khususnya yang berhubungan dengan promosi karyawan 3. Bagi Pihak Lain: sebagai bahan masukan dan perbandingan dalam pencarian data bagi para pembaca guna melakukan penelitian yang berkaitan dengan skripsi ini.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009 Penelitian ini dibatasi pada pengaruh promosi jabatan X yaitu variabel bebas independence terhadap kepuasan kerja karyawan Y yaitu variabel terikat dependence pada karyawan tetap staf PT Telekomunikasi Selular Medan.

2. Defenisi Operasioanl

Menjelaskan variabel-variabel yang sudah diidentifikasikan, maka diperlukan defenisi operasional dari masing-masing variabel sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Defenisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Bebas independence : Promosi Jabatan X

Menurut Fathoni 2006:118. Promosi adalah perpindahan yang memperbesar aouthority dan responsibility keryawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam satu organisasi sehingga kewajiban, hak status dan penghasilannya semakin besar.

b. Variabel Terikat dependence : Kepuasan Kerja Karyawan Y

Menurut Rivai 2005:480. Kepuasan kerja adalah bagaimana orang merasakan pekerjaan dan aspek-aspeknya. Ada beberapa alas an mengapa perusahaan harus benar-benar memperhatikan kepuasan kerja, yang dapat dikategorikan sesuai dengan fokus karyawan atau perusahaan, yaitu: 1 Manusia berhak diberlakukan dengan adil dan hormat, kepuasan kerja merupakan perluasan refleksi perlakuan yang baik. 2 Kepuasan kerja dapat menciptakan perilaku yang mempengaruhi fungsi-fungsi perusahaan. Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009

c. Operasional Variabel

Tabel 1.2 Operasional Variabel Variabel Indikator Skala Ukur Promosi Jabatan X 1. Pengalaman 2. Kecapakan 3. Kombinasi pengalaman dan kecakapan Likert Kepuasan Kerja Karyawan Y 1. Balas jasa yang adil dan layak 2. Penempatan yang sesuai dengan keahlian 3. Berat ringanya pekerjaan dan sifat pekerjaan monoton atau tidak 4. Suasana dan lingkungan pekerjaan 5. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan 6. Sikap pimpinan dalam kepemimpinan. Likert Sumber: Fathoni 2006:120 dan Fathoni 2006:129, diolah penulis

3. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah skala likert yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial Sugiyono, 2003 : 86. Sedangkan menurut Husein, 2001:69 ditentukan item-item yang relevan dengan apa yang ingin diketahui, kemudian responden diminta untuk memberikan jawaban-jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya. Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, yaitu: a. Sangat Setuju SS = 5 b. Setuju S = 4 c. Kurang Setuju KS = 3 d. Tidak Setuju TS = 2 Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009 e. Sangat Tidak Setuju STS = 1

4. Populasi dan Sample

PT. Telekomunikasi Selular Medan terdiri dari karyawan tetap staf dan karyawan kontrak outsourcing, pada penelitian ini yang menjadi sample adalah seluruh karyawan tetap staf yang berjumlah 50 orang. Teknik Sampling yang digunakan adalah sampling purposive yaitu teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. Sugiyono, 2002:78 yaitu karyawan tetap.

5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari tanggal 5 Januari 2008 sampai dengan Mei 2008 yang dilaksanakan pada PT Telekomunikasi Selular Medan yang beralokasi di Gedung Bank Danamon Lt.8 Jl. P.Diponegoro No. 35 Medan.

6. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu: a. Data Primer, merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancaran atau hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh penelitian. b. Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh melalui buku-buku referensi, literature, jurnal, surat kabar, arsip-arsip dan bahan-bahan perkuliahan yang dianggap menjadi referensi pendukung berupa teori- teori dan informasi yang berhubungan dengan penelitian. Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara adalah kegiatan untuk mengumpulkan data pada objek penelitian dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada responden. b. Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada objek penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti. c. Studi Dokumentasi adalah pengumpulan data dan informasi dari buku- buku, jurnal, internet dan sumber data lain yang berhubungan dengan objek penelitian, yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan terhadap penelitian ini.

8. Metode Analisis Data

Peneliti menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:

a. Metode Analisis Deskriptif

Merupakan metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisa data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

b. Uji Validitas dan Realibilitas

Validitas sebuah alat ukur ditunjukkan dari kemampuannya mengukur apa yang seharusnya diukur. Kuesioner dikatakan valid apabila Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009 instrumen tersebut benar-benar mampu mengukur besarnya nilai variabel yang diteliti Suliyanto, 2006:146. Pengajuan validitas tiap butir item digunakan analisis item dengan kriteria pengambilan keputusan: 1. Jika R hitung R tabel maka butir tersebut valid 2. Jika R hitung R tabel maka butir tersebut tidak valid Reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya jika hasil pengukuran yang dilakukan secara berulang relatif sama maka pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik Suliyanto, 2006:146. Realibilitas yang baik jika Alpha Cronbach 0.6.

c. Metode Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independent promosi jabatan dengan satu variabel dependent kepuasan kerja. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah: Y = a + bX + e Keterangan: Y = Kepuasan Kerja Karyawan a = Konstan b = Koefisien regresi X = Promosi Jabatan e = Error

d. Uji Ketepatan

Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009

1. Uji t uji secara parsial yaitu membuktikan hipotesis awal

tentang pengaruh promosi jabatan sebagai variabel bebas terhadap kepuasan kerja karyawan sebagai variabel tidak bebas. a Ho : bi = 0 Artinya, tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas X terhadap variabel tidak bebas Y b Ha : bi ≠ 0 Artinya, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas X terhadap variabel tidak bebas Y Kriteria pengambilan keputusan: 1 Ho diterima, jika t hitung t tabel pada = 5 2 Ha diterima, jika t hitung t tabel pada = 5

2. Koefisien Determinan R

2 R Square Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan model dalam menjelaskan variabel terikat Y yaitu kepuasan kerja karyawan. Dengan kriteria pengujiannya sebagai berikut: a 0 R 2 1, artinya jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas promosi jabatan adalah besar terhadap variabel terikat kepuasan kerja karyawan. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009 untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. b 0 R 2 1, artinya jika R 2 semakin mengecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas promosi jabatan adalah kecil terhadap variabel terikat kepuasan kerja karyawan. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009 BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya oleh Musyayyadah 2006 dengan judul Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Pegawai terhadap Kebijakan Promosi pada Kantor Bupati Deli Serdang. Penulis melihat bahwa hasil penelitian yang dilakukan Musyayyadah 2006 dengan menggunakan perhitungan melalui aplikasi komputer SPSS for Windows versi 12.0. dan ditentukan dengan tingkat signifikan = 5 menyatakan bahwa berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa prestasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap promosi jabatan. Dengan nilai R Square sebesar 30,1, sedangkan sisanya 69,9 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Emika 2007 dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Pelaksanaan Program Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Penentuan Promosi Jabatan Pada Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh program penilaian prestasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap promosi jabatan. Dengan nilai R Square sebesar 38,9, sedangkan sisanya 61,1 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

B. Promosi Jabatan

1. Pengertian Promosi

Promosi memberikan peranan penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang selalu diharapkan oleh karyawan. Karena dengan promosi Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009 ini berarti adanya kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan, serta kecakapan karyawan yang bersangkutan untuk menjabat suatu jabatan yang lebih tinggi. Adanya kesempatan untuk dipromosikan juga akan mendorong kepuasan kerja bagi karyawan dan akan mendorong penarikan pelamar yang semakin banyak memasukkan lamarannya sehingga pengadaan kayawan yang baik bagi perusahaan akan lebih mudah. Sebaliknya, jika kesempatan untuk dipromosikan relative keciltidak ada maka gairah kerja, semangat kerja, disiplin kerja dan kepuasan kerja akan menurun. Penarikan dan pengadaan karyawan semakin sulit bagi perusahaan bersangkutan. Menurut Fathoni 2006:118, promosi berarti perpindahan dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi, wewenang dan tanggung jawab semakin besar, status serta pendapatan juga semakin tinggi.

2. Asas-asas Promosi

Menurut Hasibuan 2005:108, asas-asas promosi harus dituangkan dalam program promosi secara jelas sehingga karyawan mengetahui dan perusahaan mempunyai pegangan untuk mempromosikan karyawan. Asas-asas Promosi antara lain: a. Kepercayaan Promosi hendaknya berasaskan pada kepercayaan atau keyakinan mengenai kejujuran, kemampuan dan kecakapan karyawan yang bersangkutan baik pada jabatan tersebut. b. Keadilan Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009 Promosi berasaskan keadilan terhadap penilaian kejujuran, kemampuan dan kecakapan semua kayawan. Penilaian harus jujur dan objektif, jangan pilih kasih atau like and dislike. Karyawan yang mempunyai peringkat terbaik hendaknya mendapat kesempatan pertama untuk dipromosikan tanpa melihat suku, golongan dan keturunannya. c. Formasi Promosi harus beasaskan kepada formasi yang ada, karena promosi karyawan hanya mungkin dilakukan jika ada formasi jabatan yang lowong.

3. Dasar-dasar Promosi

Dasar-dasar yang dipakai untuk melaksanakan promosi menurut Fathoni 2006:119, yaitu: a. Pengalaman Pengalaman yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja karyawan. Pertimbangan promosi adalah pengalaman kerja seseorang, orang yang terlama bekerja dalam perusahaan mendapat prioritas pertama dalam tindakan promosi. b. Kecakapan Kecakapan yaitu seseorang akan dipromosikan berdasarkan penilaian kecakapan yakni total dari semua keahlian yang diperlukan untuk mencapai hasil bisa dipertanggungjawabkan. Pertimbangan promosi adalah kecakapan, orang yang cakap atau ahli mendapat prioritas pertama untuk dipromosikan. c. Kombinasi pengalaman dan kecakapan Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009 Promosi yang berdasarkan pada lamanya pengalaman dan kecakapan. Pertimbangan promosi adalah berdasarkan lamanya dinas, ijazah pendidikan formal yang dimiliki dan hasil ujian kenaikan golongan. Jika seseorang lulus dalam ujian dan hasil ujian kenaikan dipromosikan

4. Syarat-syarat Promosi

Persyaratan promosi untuk setiap perusahaan tidak selalu sama tergantung kepada perusahaan masing-masing. Syarat-syarat promosi pada umumnya menurut Fathoni 2006:121, yaitu: a. Kejujuran Karyawan harus jujur terutama pada dirinya sendiri, bawahannya, perjanjian-perjanjian dalam menjalankan atau mengelola jabatan tersebut. b. Disiplin Karyawan harus berdisiplin pada dirinya, tugas-tugasnya serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun kebiasaan. Karena dengan disiplin memungkinkan perusahaan dapat mencapai hasil yang optimal. c. Prestasi Kerja Karyawan yang mampu mencapai hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan kualitas maupun kuantitas dan bekerja secara efektif dan efisien. d. Kerja Sama Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009 Karyawan yang dapat bekerja sama secara harmonis dengan sesama karyawan maka akan tercipta suasana hubungan kerja yang baik antara semua karyawan. e. Kecakapan Karyawan itu cakap, kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan tugas-tugas pada jabatan dengan baik. Dia dapat bekerja secara mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, tanpa mendapat bimbingan yang terus-menerus dari atasannya. f. Loyalitas Karyawan harus loyal dalam membela perusahaan atau korps dari tindakan yang merugikan perusahaan atau korpsnya. Ini menunjukkan bahwa karyawan tersebut berpartisipasi aktif terhadap perusahaanya. g. Kepemimpinan Dia harus mampu membina dan memotivasi bawahannya untuk bekerja sama dan bekerja secara efektif dalam mencapai sasaran perusahaannya. h. Komunikatif Karyawan dapat berkomunikasi secara efektif dan dapat menerima dan menyampaikan informasi dari atasan maupun dari bawahannya dengan baik, sehingga tidak terjadi miskomunikasi. i. Pendidikan Karyawan harus telah memiliki ijazah dan pendidikan formal sesuai dengan spesifikasi jabatan Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009

5. Tujuan promosi

a. Untuk memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi. b. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai dalam perusahaan karena timbulnya lowongan berantai. c. Karyawan yang di promosikan kepada jabatan yang tepat, semangat, ketenangan dalam bekerja semakin meningkat sehingga produktivitas kerjanya meningkat. d. Untuk mempermudah penarikan pelamar e. Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara menjadi karyawan tetap setelah lulus dalam masa percobaanya. f. Untuk mengisi kekosongan jabatan g. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja para karyawan.

6. Prosedur Promosi

Prosedur pelaksanaan promosi yang biasa dianut perusahaan menurut Sastrohadiwiryo 2002:263 adalah: a. Promosi dari dalam perusahaann hampir merupakan suatu tradisi untuk mencari calon yang akan menduduki jabatan manajer pada suatu hierarki perusahaan diantara jajaran tenaga kerja yang ada merupakan kebiasan umum yang tampak hamper membudaya. b. Promosi melalui prosedur pencalonan Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009 Pencalonan oleh manajemen adalah proses penunjang guna mengajukan bawahan tertentu untuk dipromosikan. Tidak dapat disangsikan bahwa prosedur ini tidak sistematis dan mudah keliru, tetapi bagaimanapun juga proses inilah yang paling luas digunakan dalam perusahaan untuk menyelidiki tenaga kerja yang akan dipromosikan. c. Promosi melalui prosedur Seleksi Prosedur lain yang ditempuh dalam rangka promosi tenaga kerja adalah melalui proses seleksi. Biasana proses seleksi bagi perusahaan-perusahaan besar menggunakan berbagai jenis ujian psikologis untuk tujuan ini. Cara ini sebenarnya kurang mendapat tanggapan positif dari para tenaga kerja karena prosedur dianggap terlalu berbelit-belit, akibatnya banyak waktu dan tenaga yang terbuang dengan sia-sia.

C. Pengertian Kepuasan Kerja Karyawan

Sesuai dengan kodratnya, kebutuhan manusia sangat beraneka ragam, baik jenis maupun tingkatnya, bahkan manusia memiliki kebutuhan yang cenderung tak terbatas. Artinya, kebutuhan selalu bertambah dari waktu ke waktu dan manusia selalu berusaha dengan segala kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Kebutuhan manusia diartikan sebagai segala sesuatu yang ingin dimilikinya, dicapai dan dinikmati. Karyawan adalah makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi setiap perusahaan. Mereka ini menjadi perencana, pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Karyawan menjadi Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009 pelaku yang menunjang tercapainya tujuan, mempunyai tujuan, mempunyai pemikiran, perasaan, dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikap-sikapnya terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja pada dasarnya menurut Rivai 2004:475 merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan system nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Kepuasan kerja job satisfaction menurut Handoko 2000:193 adalah sikap atau keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam memandang pekerjaannya. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Teori tentang kepuasan kerja yang cukup dikenal menurut Rivai 2004:476 adalah: 1. Teori Ketidaksesuaian Discrepancy theory Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara sesuatu yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan. Sehingga apabila kepuasannya diperoleh melebihi dari yang diinginkan, maka orang akan menjadi lebih puas lagi. 2. Teori Keadilan Equity theory Teori ini mengemukakan bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas, tergantung pada ada atau tidaknya keadilan equity dalam suatu situasi, Leli Ramdani Hiya : Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada…, 2008 USU Repository © 2009 khususnya situasi kerja. Menurut teori ini komponen utama dalam teori keadilan adalah input, hasil, keadilan dan ketidakadilan. Input adalah faktor bernilai bagi karyawan yang dianggap mendukung pekerjaanya, seperti pendidikan, pengalaman, kecakapan, jumlah tugas dan peralatan atau perlengkapan yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaannya. Hasil adalah sesuatu yang dianggap bernilai oleh seorang karyawan yang diperoleh dari pekerjaannya, seperti: upahgaji, keuntungan sampingan, status, penghargaan. Menurut teori ini, setiap karyawan akan membandingkan input hasil dirinya dengan input hasil orang lain. Bila perbandingan itu dianggap cukup adil, maka karyawan akan merasa puas. Bila perbandingan itu tidak seimbang akan timbul ketidakpuasan. 3. Teori dua factor two factor theory Kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja itu merupakan hal yang berbeda. Teori ini merumuskan karakteristik pekerjaan menjadi dua kelompok yaitu faktor-faktor atau situasi yang dibutuhkan sebagai sumber kepuasan kerja yang terdiri dari: pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, ada kesempatan untuk berprestasi, kesempatan memperoleh penghargaan dan promosi. Faktor kedua yaitu faktor-faktor yang menjadi sumber ketidakpuasan yang terdiri dari gajiupah, kondisi kerja dan status, pengawasan, hubungan antar pribadi. Faktor ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar karyawan.

D. Hubungan Promosi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan