Organisational Commitment? A Study In The Malaysian Power Utilily”.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa struktur kompensasi memiliki
hubungan yang signifikan terhadap komitmen organisasi, kepuasan kerja memiliki hubungan signifikan dengan komitmen organisasi, dan struktur
kompensasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Koefisien korelasi R diperoleh bahwa tingkat
korelasi atau hubungan antara struktur kompensasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi memiliki hubungan yang sangat erat. Koefisien
determinan R
2
= 0,20 20. Rahayu 2012 dengan judul penelitian “Pengaruh Kepemimpinan,
Lingkungan Kerja Fisik, dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PLN Cabang Madiun”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
kepemimpinan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, lingkungan kerja fisik memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan, dan kompensasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Melalui pengujian koefisien korelasi
R diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara kepemimpinan, lingkungan kerja fisik dan kompensasi terhadap kinerja karyawan memiliki
hubungan yang sangat erat.
2.5 Kerangka Konseptual
Menurut Hasibuan 2000:182, program kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap material dan nonmaterial yang diberikan
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya
meningkat. program kesejahteraan karyawan adalah segala jenis pembayaran berupa uang fasilitas dan tunjangan yang tidak langsung
diberikan kepada karyawan. Program kesejahteraan terdiri dari dua jenis yaitu: kesejahteraan
langsung yang berupa gaji atau upah dan bonus atau insentif sedangkan kesejahteraan tidak langsung yang berupa tunjangan hari raya, dana pensiun,
uang duka kematian, pakaian dinas, dan jaminan kesehatan Lingkungan kerja dan semangat kerja karyawan merupakan faktor
yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkah laku para karyawan. Lingkungan kerja dan semangat kerja karyawan harus seiring
dengan tujuan organisasi sehingga setiap karyawan mampu menyelesaikan setiap pekerjaan secara maksimal dan secara otomatis semangat karyawan
dapat tercapai dengan baik. Menurut Sedarmayanti 2001:1, lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan
sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok. Lingkungan
kerja yang baik akan memberikan kenyamanan pribadi dan mampu membangkitkan semangat kerja karyawan sehingga dapat mengerjakan
tugas-tugas dengan baik. Sedangkan menurut Nitisemito 2002:427, semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga
Universitas Sumatera Utara
dengan demikian pekerjaan akan dapat di harapkan lebih cepat dan lebih baik.
Program kesejahteraan yang diberikan kepada karyawan diharapkan perusahaan dapat berdampak positif terhadap kemajuan semangat kerja
karyawan. Lingkungan kerja yang bersih, nyaman, dan memenuhi standar kebutuhan yang layak akan memberikan kenyamanan dalam diri karyawan.
Berdasarkan teori-teori dan penjelasan yang telah dituliskan sebelumnya, penelitian ini membahas mengenai Pengaruh Pelaksanaan
Program Pelayanan Kesejahteraan dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I Persero
Medan. Melihat teori dan penjelasan tersebut, maka dibentuklah kerangka konseptual yang menunjukkan gambaran hubungan antara variabel X
1
dan X
2
terhadap Y, yaitu sebagai berikut :
Sumber : Hasibuan 2000:182, Sedarmayanti 2001:1, Nitisemito 2002:433
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Semangat Kerja Karyawan
Y Program kesejahteraan
karyawan X
1
Lingkungan kerja X
2
Universitas Sumatera Utara
2.6 Hipotesis