20
a. Manfaat Pengukuran kinerja
Menurut Lynch dan Cross dalam Yuwono et al, 2002, manfaat pengukuran kinerja adalah sebagai berikut:
1 Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan
membuat seluruh anggotakaryawan organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan,
2 Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata-rantai pelanggan dan pemasok internal,
3 Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut
reduction of waste, 4 Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi
lebih konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi,
5 Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan memberi reward atas perilaku yang diharapkan tersebut.
b. Syarat – Syarat Pengukuran Kinerja
Menurut Yuwoni et al, 2002 Sistem pengukuran kinerja yang efektif memiliki syarat- syarat sebagai berikut :
1 Didasarkan pada masing- masing aktivitas dan karakteristik organisasi
itu sendiri sesuai perspektif pelanggan. 2
Evaluasi atas berbagai aktivitas, menggunakan ukuran- ukuran kinerja yang customer- validated
3 Sesuai dengan aspek kinerja aktivitas yang mempengaruhi pelanggan,
sehingga menghasilkan penilaian yang komprehensif 4
Memberikan umpan balik untuk membantu seluruh anggota organisasi mengenai masalah- masalah yang ada kemungkinan perbaikan.
2. Balanced Scorecard Sebagai Sistem Pengukuran Kinerja a. Sejarah Balanced Scorecard
Balanced Scorcard merupakan konsep manajemen yang diperkenalkan Robert Kaplan tahun 1992, sebagai perkembangan dari
Universitas Sumatera Utara
21 konsep pengukuran kinerja performance measurement yang
mengukur perusahaan. Robert Kaplan mempertajam konsep pengukuran kinerja dengan menentukan suatu pendekatan efektif yang
seimbang balanced dalam mengukur kinerja strategi perusahaan. Pendekatan tersebut berdasarkan 4 perspektif yaitu keuangan ,
pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Keempat perspektif ini menawarkan suatu keseimbangan antara tujuan
jangka pendek dan jangka panjang, hasil yang diinginkan Outcome dan pemicu kinerja performance drivers dari hasil tersebut, dan tolok
ukur yang keras dan lunak serta subjektif.
Konsep balanced scorecard berkembang sejalan dengan perkembangan implementasinya. Balanced scorecard terdiri dari dua
kata: 1 kartu skor scorecard dan 2 berimbang balanced. Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
seseorang. Kartu skor ini dapat juga digunakan untuk merencanakan skor yang hendak dicapai atau yang diwujudkan personel di masa
depan. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan
dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern.
Pada awalnya, balanced scorecard ditujukan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif. Sebelum tahun 1990-an eksekutif
hanya diukur kinerjanya dari aspek keuangan, akibatnya fokus
Universitas Sumatera Utara
22 perhatian dan usaha eksekutif lebih dicurahkan untuk mewujudkan
kinerja keuangan dan kecendrungan mengabaikan kinerja non keuangan. Pada tahun 1990, Nolan Norton Institute, bagian riset kantor
akuntan publik KPMG, mensponsori studi tentang “Mengukur Kinerja Organisasi Masa Depan”. Studi ini didorong oleh kesadaran bahwa
pada waktu itu ukuran kinerja keuangan yang digunakan oleh semua perusahaan untuk mengukur kinerja eksekutif tidak lagi memadai.
Balanced scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif ke kinerja keuangan dan nonkeuangan, serta
kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang. Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja eksekutif masa depan,
diperlukan ukuran yang komprehensif yang mencakup empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan
pembelajaran dan pertumbuhan. Ukuran ini disebut dengan balanced scorecard.
Kaplan dan Norton 2000 mendefenisikan Balanced Scorecard sebagai :
… a set of measures that gives top managers a fast but comprehensive view of the business…includes financial measures
that tell the results of actions already taken...complements the financial measures with operational measures on customer
satisfaction, internal process, and the organizations innovation and improvement activities-operational measures that are the
drivers of future financial performance.
Balanced Scorecard merupakan seperangkat ukuran kinerja yang diturunkan dari strategi manajemen. Balanced Scorecard merupakan
Universitas Sumatera Utara
23 seperangkat ukuran yang tidak hanya terdiri dari ukuran keuangan
tetapi juga ukuran non keuangan yang sebenarnya menjadi pemicu dari prestasi keuangan yang tampak.
b. Perspektif-perspektif dalam Balanced Scorecard BSC