komunikasi timbal balik, hubungan yang harmonis, saling mempercayai dan menciptakan citra positif.
Jadi, Public Relations itu pada intinya adalah suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, penghargaan, pada dan dari publik
suatu badan khususnya dan masyarakat umumnya. Dengan lain perkataan, bahwa dalam PR terdapat suatu usaha untuk mewujudkan suatu hubungan yang harmonis antara suatu
badan dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan sehingga akan timbul citra positif yang menguntungkan bagi
kelangsungan hidup badan tersebut.
II.2.2 Fungsi dan Peranan Public Relations
PR adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi
kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut Cutlip Centre, 2006:6. Fungsi utama humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan
yang baik antara lembaga dengan publiknya, baik intern maupun ekstern dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya
menciptakan opini publik dan citra perusahaan yang menguntungkan bagi lembaga itu sendiri.
Menurut pakar Humas internasional, Cutlip dan Centre dalam Ruslan, 2001:20, fungsi PR meliputi hal-hal berikut :
1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi
2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan
informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan
Universitas Sumatera Utara
3. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk
kepentingan umum 4.
Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik internal maupun eksternal
5. Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi, citra dan tanggapan masyarakat
terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya. Menurut Rachmat Kriyantono 2007:289, fungsi PR adalah menciptakan citra
positif terhadap organisasi, dengan cara : a.
Mempertahankan komunikasi yang harmonis b.
Meningkatkan saling pengertian antara perusahaan dengan publiknya c.
Menjaga sikap dan perilaku dirinya dan anggota organisasi. PR dipergunakan untuk membentuk perilaku perusahaan atau organisasi dan
memelihara hubungan antara dukungan publik dengan manajemen perusahaan. Menurut Dozier dan Broom, 1995, dalam Ruslan, 2003:20-22, peranan PR dalam suatu
organisasi dapat dibagi dalam empat kategori, yaitu : 1.
Penasehat ahli Expert prescriber Yaitu membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan
dengan publiknya, dalam memecahkan serta mengatasi persoalan PR yang telah dihadapi organisasi yang bersangkutan.
2. Fasilitator komunikasi Communication facilitator
PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya,
sekaligus harus mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan
Universitas Sumatera Utara
organisasi kepada pihak publiknya, sehingga tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.
3. Fasilitator proses pemecahan masalah Problem Solving Process Facilitator
Proses pemecahan persoalan PR ini merupakan bagian tim manajemen untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat hingga mengambil tindakan
eksekusi keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional.
4. Teknisi Komunikasi Communication Technician
Menyediakan layanan teknis komunikasi dan sistem komunikasi, yaitu arus dan media komunikasi yang digunakan dari tingkatan pimpinan sampai bawahan.
II.2.3 Tugas dan Tujuan Public Relations