7. Badan Konsultasi dan Bimbingan Mahasiswa BKBM
8. Laboratorium Ilmu Dasar LIDAMKDU
9. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengabdian pada Masyarakat PusdiklatPPM
10. Pusat Bahasa
11. WorkshopBengkel
12. Badan Koordinator Olahraga BAKOR
c. Fasilitas Lainnya Adapun fasilitas lain yang membentuk terbentuknya kehidupan sosial di
lingkungan kampus antara lain :
1. Asrama Mahasiswa
2. Koperasi Keluarga Besar USU
3. Poliklinik USU
4. Pusat Jasa ketenagakerjaan PJK USU
5. Wisma USU
6. Rumah Ibadah
7. Warung Pos dan Telekomunikasi – KKB USU
8. Kantor Pos
9. Bank
10. Auditorium
11. Gelanggang Mahasiswa
III.1.3 Visi, Misi, dan Tujuan Universitas Sumatera Utara a. Visi
Visi dari Universitas Sumatera Utara adalah University for Industry
b. Misi
Universitas Sumatera Utara
1. Mempersiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat akademik dan
profesional dalam menerapkan, mengembangkan pengetahuan ilmiah, teknologi dan seni, serta berdaya saing tinggi.
2. Memperluas partisipasi dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan
nasional dalam pembelajaran dan modernisasi cara pembelajaran. 3.
Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan ilmiah, teknologi, seni, dan rancangan penerapannya untuk mendukung produktivitas dan daya saing
masyarakat
c. Tujuan
1. Memperluas partisipasi dalam pelayanan pendidikan bagi masyarakat dalam
mendukung pemenuhan pendidikan nasional serta memodernisasi cara pembelajaran.
2. Meningkatkan partisipasi aktif dalam pengembangan ilmiah, teknologi dan
senibudaya serta kemanusiaan. 3.
Mengembangkan pusat informasi serta sistem teknologi komunikasi dan sistem penjaminan mutu yang handal.
4. Membangun sistem tata pamong universitas yang efektif, efisien dan
demokratis. 5.
Mewujudkan lingkungan pengajaran dan pembelajaran yang kondusif. 6.
Memperkuat departemen dalam pengelolaan disiplin silang antar departemenprogram studi.
7. Membangun kemampuan pendanaan sendiri melalui kerjasamakemitraan
dalam usaha-usaha ventura.
Universitas Sumatera Utara
8. Mengembangkan kemampuan dalam memasarkan produk-produk
pengetahuan ilmiah, konsep-konsep, pemecahan masalah industrial, jasa tenaga ahli, dan lain-lain.
9. Membangun pendekatan baru dalam pembelajaran yang berfokus kepada pembelajaran sesuai kebutuhan demand-driven learning system
III.1.4 Program Studi
USU memiliki 14 fakultassekolah yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi, Keperawatan dan Pascasarjana. Jumlah program studi yang ditawarkan sebanyak 135, terdiri dari 19
tingkat doktoral, 32 magister, 18 spesialis, 5 profesi, 46 sarjana, dan 15 diploma. Jumlah mahasiswa terdaftar saat ini lebih dari 33.000 orang, 1000 di antaranya adalah
mahasiswa asing.
III.1.5 Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara
Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara USU sebagai PT BHMN terdiri dari Majelis Wali Amanat MWA, Dewan Audit, Senat Akademik, Pimpinan
Universitas, Unit-unit pelaksana akademik, Unit-unit pelaksana administratif, dan Unit- unit penunjang.
III.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional adalah metode yang berusaha menjelaskan suatu
permasalahan atau gejala yang lebih khusus dalam penjelasan antara dua objek. Metode
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa besar eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut.
I11.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kampus Universitas Sumatera Utara USU, Padang Bulan, Medan yang meliputi :
1. Fakultas Kedokteran
Jl. Prof. Dr. Mansyur no.3, Medan 2.
Fakultas Hukum Jl. Universitas no.4 Kampus USU, Medan
3. Fakultas Pertanian
Jl. Prof. A. Sofian no. 3 Kampus USU, Medan 4.
Fakultas teknik Jl. Almamater Kampus USU, Medan
5. Fakultas Ekonomi
Jl. Prof. T.M.Hanafiah, SH Kampus USU, Medan 6.
Fakultas Kedokteran Gigi Jl. Alumni no. 2 Kampus USU, Medan
7. Fakultas Sastra
Jl. Universitas no.19 Kampus USU, Medan 8.
Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Jl. Almamater Kampus USU, Medan
9. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jl. Prof. A. Sofian no.1 Kampus USU, Medan 10.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Jl. Universitas no.21 Kampus USU, Medan
11. Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Jl. Almamater Kampus USU, Medan 12.
Fakultas Psikologi Jl. Prof. Dr. Mansyur Kampus USU, Medan
I11.4 Populasi dan Sampel
a. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia,
benda, hewan dan tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai, peristiwa, dan sebagainya yang dapat menjadi sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu
penelitian Bungin, 2001:100. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar sebagai
mahasiswa USU program S-1 reguler angkatan 2007-2008. Mengingat jumlah populasi yang sangat besar, yang tentunya akan menyulitkan peneliti pada saat melakukan
pengambilan sampel serta dapat mengurangi keefisienan waktu penelitian, peneliti membatasi jumlah populasi dengan hanya mengambil 50 atau setengah dari jumlah
fakultas yang ada yakni Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Ekonomi, Teknik, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISIP dan Hukum, yang berjumlah 4476 orang.
Fakultas Populasi
Kedokteran Kesehatan Masyarakat
Ekonomi Teknik
ISIP Hukum
767 1015
546 555
854 739
Total 4476
Sumber : BAA USU TA: 20082009
Universitas Sumatera Utara
b. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-
cara tertentu Nawawi, 1995:144. Pada dasarnya sampel merupakan bagian dari populasi yang memperoleh
perlakuan penelitian yang secara keseluruhan mempunyai sifat dan karakteristik yang sama dengan populasi. Dengan kata lain, sampel merupakan wakil yang bersifat
representatf dari populasi Bulaeng, 2004:156. Berdasarkan data populasi yang ada, maka untuk menentukan jumlah sampel
maka peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dengan tingkat kepercayaan 90 Kriyantono, 2007:160, yakni dengan rumus sebagai berikut :
98 81
, 97
76 ,
45 4476
1 1
, 4476
4476 1
2 2
= =
= +
= +
=
n n
n n
d N
N n
keterangan :
n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi
d : nilai Presisi yang ditetapkan sebesar 10 atau d = 0,1
Dengan demikian jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 98 mahasiswa.
Sedangkan untuk menentukan responden yang berhak dijadikan sampel
digunakan Proporsional Stratified Random Sampling, yaitu pengelompokkan
Universitas Sumatera Utara
populasi kedalam suatu kelompok atau kategori berdasarkan karakteristik tertentu sehingga setiap kelompok strata mempunyai anggota sampel yang relatif homogen.
Penggunaan teknik ini memungkinkan untuk memberi peluang kepada populasi yang lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel Kriyantono, 2007:151, dengan rumus :
N = n1 x n N
keterangan :
n1 : jumlah jiwa n : jumlah sampel
N : populasi
Berdasarkan rumus di atas maka dapat dihitung sampel yang terpilih dari setiap Fakultas yaitu :
Fakultas Populasi
Sampel
Kedokteran 767
= 17 Kesehatan Masyarakat
1015 = 22
Ekonomi 546
=12 Teknik
555 = 12
ISIP 854
= 19 Hukum
739 = 16
Jumlah 4476
98
III.5 Teknik Penarikan Sampel
Universitas Sumatera Utara
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan teknik yang disesuaikan
dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian Kriyantono, 2007:154.
Kriteria sampel adalah mahasiswa USU program S-1 reguler stambuk 2007-2008 yang pernah mendengar atau melihat informasi, atau mengetahui tentang kegiatan CSR Bakti
Olahraga yang dilakukan PT Djarum. b. Accidental Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan
mengambil responden yang ada atau kebetulan ditemui.
III.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Lapangan Field Research, yaitu pengumpulan data yang meliputi kegiatan survey di
lokasi penelitian dan pengumpulan data dari responden melalui: - Kuesioner, yaitu alat pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang
harus dijawab secara tertulis pula oleh responden Nawawi, 1995:117. Dalam hal ini peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa USU yang terpilih menjadi
sampel.
III.7 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 1995:23.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisa, yaitu :
a. Analisis Tabel Tunggal
Universitas Sumatera Utara
Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal
merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari dua kolom, yaitu kolom sejumlah frekuensi dan kolom presentasi untuk setiap kategori Singarimbun,
1995:266. b.
Analisis Tabel Silang Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu
memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif Singarimbun, 1995:273.
c. Uji Hipotesis
Yaitu pengujian data dan statistik untuk mngetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang
dikorelasikan, digunakan rumus koefisien korelasi tata jenjang oleh Spearman Spearman’s Rho rank- Order Correlation. Spearman Rho Koefisien menunjukkan
hubungan antara variabel X dan Y yang tidak diketahui sebaran datanya. Koefisien korelasi non parametik ini digunakan untuk menghitung data dari variabel-variabel yang
ditetapkan peringkatnya dari yang terkecil sampai yang terbesar dirangking. Rumus untuk koefisien korelasinya adalah :
1 6
1
2 2
− −
=
∑
N N
d Rs
Kriyantono, 2007:174
keterangan : Rsrho : Koefisien korelasi rank-order d : Difference, yaitu beda antara jenjang setiap subjek
N : jumlah individu dalam sampel Σ : sigma atau jumlah
Universitas Sumatera Utara
Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Selanjutnya, untuk melihat kekuatan derajat hubungan digunakan nilai koefisien korelasi sebagai berikut Kriyantono, 2007:169 :
Kurang dari 0,20 : hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20 – 0,39
: hubungan yang rendah tapi pasti 0,40 – 0,70
: hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90
: hubungan yang tinggi; kuat Lebih dari 0,90
: hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; bisa diandalkan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN