Manfaat Investasi Langsung Bagi Indonesia

dengan harapan dapat memperoleh keuntungan berupa penghasilan deviden atau capital gains. 38

B. Manfaat Investasi Langsung Bagi Indonesia

Sebagaimana dimaklumi, pembangunan ekonomi Indonesia di era globalisasi dewasa ini memerlukan dana yang cukup besar dan membutuhkan tambahan sumber-sumber pembiayaan pembangunan. Disadari bahwa investasi yang bersumber dari dalam negeri tidak cukup untuk mendorong pembangunan ekonomi nasional dalam skala yang lebih besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kehadiran investasi asing untuk mendampingi investasi dalam negeri untuk mempercepat pembangunan ekonomi. Di era global dewasa ini, dana yang dimiliki oleh pihak asing sebenarnya tersedia dalam jumlah yang cukup besar untuk diinvestasikan di negara-negara berkembang, termasuk untuk diinvestasikan di Indonesia. Namun, investasi asing akan mencari negara-negara yang mempunyai daya tarik yang tinggi ditinjau dari berbagai hal. Infrastruktur yang memadai, iklim investasi yang kondusif, stabilitas keamanan dan politik, stabilitas ekonomi makro, penegakan hukum, transparansi di pasar modal, dan pasar keuangan yang bekerja dengan efisien tanpa adanya distorsi dari Pemerintah menjadi pertimbangan bagi kehadiran investasi asing. 39 Umumnya investasi langsung asing atau Foreign Direct Investment FDI dianggap positif. Sejak dua dekade terakhir, berbarengan dengan penurunan jumlah utang berbunga rendah yang menjadi sumber utama dana pembangunan di 38 “Pasar Uang, Pasar Modal, dan IPO”, http:masodah.staff.gunadarma.ac.id, terakhir kali diakses tanggal 8 januari 2011. 39 Jonker Sihombing, op.cit., hal. 169-170. banyak negara berkembang, terjadi peningkatan FDI. Ketika dana publik untuk biaya pembangunan tidak mencukupi, kita perlu mencari alternatif dana dari sumber lain. Terkait hal ini, oleh banyak pihak, FDI dianggap paling bermanfaat dari segi pembangunan. Dalam kondisi ideal, sebuah perusahaan asing yang melakukan investasi di negara berkembang memuluskan transfer teknologi, membuka lapangan kerja, menstimulasi industri, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Diyakini FDI selain tidak meningkatkan utang luar negeri juga tidak mudah hengkang saat krisis. 40 40 Ivan A Hadar, ”Perlu Menimbang Manfaat Investasi Langsung”, Terlepas dari pendapat pro dan kontra terhadap kehadiran investasi asing, namun secara teoretis kiranya dapat dikemukakan, bahwa kehadiran investor asing di suatu negara mempunyai manfaat yang cukup luas multiplier effect. Manfaat yang dimaksud, yakni kehadiran investor asing dapat menyerap tenaga kerja di negara penerima modal, dapat menciptakan demand bagi produk dalam negeri sebagai bahan baku, menambah devisa apalagi investor asing yang berorientasi ekspor, dapat menambah penghasilan negara dari sektor pajak, adanya alih teknologi transfer of technology maupun alih pengetahuan transfer of know how. Dilihat dari sudut pandang ini terlihat bahwa, kehadiran investor cukup berperan dalam pembangunan ekonomi suatu negara, khususnya pembangunan ekonomi di daerah dimana FDI menjalankan aktivitasnya. Arti pentingnya kehadiran investor asing dikemukakan oleh Gunarto Suhardi: http:inprogres.wordpress.com20091102perlu-menimbang-manfaat-investasi-langsung , terakhir kali diakses tanggal 8 Januari 2011. “Investasi langsung lebih baik jika dibandingkan dengan investasi portofolio, karena langsung lebih permanen. Selain itu, investasi langsung: 41 a. memberikan kesempatan kerja bagi penduduk; b. mempunyai kekuatan penggandaan dalam ekonomi lokal; c. memberikan residu baik berupa peralatan maupun alih teknologi; d. apabila produksi diekspor memberikan jalan atau jalur pemasaran yang dapat dirunut oleh pengusaha lokal di samping seketika memberikan tambahan devisa dan pajak bagi negara; e. lebih tahan terhadap fluktuasi bunga dan valuta asing; f. memberikan perlindungan politik dan keamanan wilayah karena bila investor berasal dari negara kuat niscaya bantuan keamanan juga akan diberikan”. Sekalipun kehadiran investor membawa manfaat bagi negara penerima modal, disisi lain investor yang hendak menanamkan modalnya juga tidak lepas dari orientasi bisnis business oriented, apakah modal yang diinvestasikan aman dan bisa menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, terdapat beberapa faktor penentu bagi investor dalam berinvestasi yaitu apakah investasi memberikan tambahan nilai kepada perusahaan melalui penjualan produknya. Demikian juga halnya, suku bunga merupakan harga atau biaya yang harus dibayar dalam meminjamkan uang untuk suatu periode tertentu dan ekspekstasi keuntungan. Dengan demikian para investor melakukan investasi untuk mendapatkan keuntungan atas investasi yang dilakukan. Selain pertimbangan ekonomi, investor juga mempertimbangkan nonekonomi seperti jaminan keamanan, stabilitas politik, 41 Hendrik Budi Untung., op.cit., hal. 41-42. penegakan hukum dan sosial budaya merupakan faktor penentu yang tidak kalah pentingnya untuk menentukan keberhasilan investasi. Adanya berbagai pertimbangan yang dilakukan bagi investor sebelum mengambil keputusan berinvestasi atau tidak cukup beralasan, sebab investasi yang dilakukan dalam jangka panjang. 42 Keberadaan investasi yang ditanamkan oleh investor, terutama modal asing, ternyata memberikan dampak positif di dalam pembangunan. Adi Harsono, mengemukakan dampak dari adanya investasi asing atau perusahaan asing di berbagai negara. Dampak yang dikemukakan oleh Adi Harsono didasarkan bukti- bukti dari keberadaan investasi asing atau perusahaan asing. Bukti-bukti tersebut disajikan berikut ini: 43 1. Masalah gaji. Perusahaan asing membayar gaji pegawainya lebih tinggi dibandingkan gaji rata-rata nasional. Di Amerika misalnya, perusahaan asing membayar 4 lebih tinggi pada tahun 1989 dan 6 lebih tinggi pada tahun 1996 dibandingkan perusahaan domestik. 2. Perusahaan asing menciptakan lapangan pekerjaan lebih cepat dibandingkan perusahaan domestik sejenis. Di Amerika, jumlah lapangan kerja yang diciptakan perusahaan asing mencapai 1,4 per tahun dari 1989 sampai dengan 1996. Bandingkan dengan 0,8 yang diciptakan oleh perusahaan domestik. Di Inggris dan Prancis, lapangan kerja di perusahaan asing naik 1,7 per tahun, sebaliknya lapangan kerja di perusahaan domestik justru 42 Sentosa Sembiring, Hukum Investasi, Bandung:Nuasa Aulia, 2010, hal. 9. 43 Salim HS Budi Sutrisno, op.cit., hal. 84-85. menyusut 2,7. Hanya di Jerman dan Belanda, perusahaan asing tidak banyak beda dengan perusahaan domestik. 3. Perusahaan asing tidak segan-segan mengeluarkan biaya di bidang pendidikan. Jumlah pelatihan dan di bidang penelitian RD di negara tempat mereka menanamkan investasinya mencapai 12 dari total pengeluaran RD di Amerika Serikat, di Prancis 19 dan 40 di Inggris. 4. Perusahaan asing cenderung mengekspor lebih banyak dibandingkan perusahaan domestik. Tahun 1996, perusahaan asing di Irlandia mengekspor 89 dari produksinya. Bandingkan dengan 34 yang dilakukan perusahaan domestik. Di Belanda perbandingannya adalah 64 dan 37, Prancis 35,2 dan 33,6, dan Jepang 13,1 dan 10,6. Akan tetapi, keadaannya terbalik di Amerika. Perusahaan domestik nasional mengekspor 15,3 dari total produksi mereka, sedangkan asing hanya 10,7. Negara-negara miskin OECD menerima berkah lebih besar dari adanya investasi asing. Ambil contoh negara Turki. Gaji pekerja perusahaan asing adalah 124 di atas rata-rata domestik nasional. Jumlah pekerja juga meningkat 11,5 per tahun dibandingkan dengan 0,6 rata-rata domestik. Lebih rinci lagi dapat disebutkan bahwa manfaat investasi bagi pembangunan ekonomi, yaitu: 44 a. Investasi dapat menjadi salah satu alternatif untuk memecahkan kesulitan modal yang sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan nasional. 44 Jonker Sihombing, op.cit., hal. 164-165. b. Industri yang dibangun dengan investasi akan berkontribusi dalam perbaikan sarana dan prasarana, yang pada gilirannya akan menunjang pertumbuhan industri-industri turutan di wilayah sekitarnya. c. Investasi turut serta membantu Pemerintah memecahkan masalah lapangan kerja, yakni akan menciptakan lowongan kerja untuk tenaga kerja terampil maupun untuk tenaga kerja yang tidak terampil. d. Investasi akan memperkenalkan teknologi dan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi peningkatan keterampilan pekerja dan efisiensi produksi. e. Investasi akan memperbesar perolehan devisa yang didapatkan dari industri yang hasil produksinya sebagian besar ditujukan untuk ekspor. Dari hal-hal yang dikemukakan di atas kelihatan bahwa investasi langsung maupun investasi tidak langsung sangat penting peranannya dalam pembangunan ekonomi. Baik investasi yang dilakukan oleh investor dalam negeri maupun yang dilakukan oleh investor asing sama-sama berperan dalam meningkatkan Produk Domestik Bruto PDB, dan kedua-duanya tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Tentunya yang diprioritaskan dalam pembangunan ekonomi nasional adalah investasi yang berasal dari kekuatan sendiri. 45 45 Ibid., hal. 165.

C. Pengaturan Pokok Investasi Langsung di Indonesia

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Terhadap Persetujuan Antara Republik Indonesia Dan Hong Kong Special Administrative Region Di Bidang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana

0 48 150

Analisis Yuridis Mengenai Bilateral Investment Treaties (Bits) Antara Indonesia Dengan Qatar (Studi Terhadap Peraturan Presiden No. 84 Tahun 2007 Tentang Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah Republik Indonesia Dan Pemerintah Negara Qatar Mengenai Peni

7 136 114

Analisis Yuridis Tentang Problematika Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 36 Tahun 2005 Dan Peraturan Presiden RI No. 65 Tahun 2006

4 120 116

Kasus Nirmala Bonat dan Implikasinya Terhadap Pembentukan MoU Mengenai Penempatan TKI antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia

8 60 45

Persepsi Pejabat Daerah Mengenai Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Analisa Birokrasi di Kabupaten Sumenep)

0 6 2

Kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi Mengenai Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Pasca di Berlakukan Moratorium TKI Sektor Informal Tahun 2011

1 20 139

Kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi Mengenai Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Pasca di Berlakukan Moratorium TKI Sektor Informal Tahun 2011

1 48 139

View of Aspek Yuridis Renegosiasi Kontrak Karya di Indonesia (Studi Mengenai Kontrak Karya Antara Pemerintah Republik Indonesia Dengan PT. Freeport Indonesia)

1 0 19

7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1991 Tentang Latihan Kerja 20171025020652

1 2 22

2OO4 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia" Tahun

0 0 7