D. Penyelesaian Sengketa…………………………………………...87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………………………….95
B. Saran…………...…………………………………………………97
Analisis Yuridis Mengenai Bilateral Investment Treaties BITs Antara Indonesia dengan Qatar Studi terhadap Peraturan Presiden No. 84 Tahun
2007 Tentang Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Negara Qatar Mengenai Peningkatan dan
Perlindungan atas Penanaman Modal
Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H. Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum.
Amanda Sumardy
ABSTRAKSI
Bilateral Investment Treaties BITs adalah perjanjian penanaman modal yang disepakati oleh dua Negara. Berdasarkan perjanjian tersebut, kedua negara
sepakat untuk saling melindungi setiap bentuk kegiatan penanaman modal yang dilakukan oleh investor antar-kedua negara. Karena itu, BIT sering diterjemahkan
Perjanjian Peningkatan dan Perlindungan Penanaman Modal P4M, atau Investment Guarantee Agreement IGA.
Yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan investasi langsung di Indonesia, bagaimana pengaturan mengenai
hukum perjanjian internasional di Indonesia, dan bagaimana ketentuan-ketentuan dalam Bilateral Investment Treaties BITs antara Indonesia dengan Qatar ditinjau
dari Peraturan Presiden No. 84 Tahun 2007 Tentang Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Negara Qatar Mengenai
Peningkatan dan Perlindungan atas Penanaman Modal.
Metode penulisan yang dipakai untuk menyusun skripsi ini adalah penelitian kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan bahan-bahan dari buku,
majalah, internet, peraturan perundang-undangan dan hasil tulisan ilmiah lainnya yang erat kaitannya dengan maksud tujuan daripada penyusunan karya ilmiah ini.
Bilateral Investment Treaties BITs antara Indonesia dengan Qatar yang ditinjau dari Peraturan Presiden No. 84 Tahun 2007 Tentang Pengesahan
Persetujuan Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Negara Qatar Mengenai Peningkatan dan Perlindungan atas Penanaman Modal yang berisi
tentang ketentuan pokok mengenai peningkatan dan perlindungan atas penanaman modal, pengambilalihan dan ganti rugi, pengembalian penanaman modal dan
pendapatan, subrogasi, aplikasi ketentuan lainnya, hambatan, perpajakan, penyelesaian perselisihan, pemberlakuan persetujuan, konsultasi dan perubahan,
dan mulai berlaku, jangka waktu dan berakhirnya perjanjian tersebut.
Kata kunci: Bilateral Investment Treaties BITs Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II Mahasiswa Fakultas Hukum USU
BAB I PENDAHULUAN